Powered By Blogger

Kamis, 30 September 2010

PENULISAN LAPORAN HASIL BELAJAR

"LAPORAN HASIL BELAJAR

. Setiap akhir semester, satuan pendidikan melaporkan hasil belajar peserta didik kepada oranguta/wali peserta didik

. Laporan Hasil Belajar (LBH) peserta didik dapat berbentuk buku atau lembaran, dapat ditulis secara manual atau komputerisasi".
Demikian isi dari presentasi tentang penulisan LHB yang tertera pada halaman 5 dari 35 halaman yang ada. Materi ini merupakan materi Pelatihan KTSP 2009 Departemen Pendidikan Nasional yang disertakan pula dalam penyampaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010.
Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR


"PENGERTIAN BAHAN AJAR

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis (National Center for Vocationan Education Research Ltd/National Center forCompetency Based Training)".

Demikianlah potongan isi dari presentasi dengan judul di atas yang merupakan materi Pelatihan KTSP 2000 Departemen Pendidikan Nasional dan disertakan pula dalam sosialisasi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

PENGEMBANGAN SILABUS

"PENGERTIAN

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok matapelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar".
Potongan materi tentang Pengembangan Silabus ini tertera pada halaman 3 dari 34halaman presentasi pada materi Pelatihan KTSP 2009 Departemen Pendidikan Nasional yang juga disertakan dalam sosialisasi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dari Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010.
Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN

"MATERI PEMBELAJARAN

. Materi pembelajaran (instuctional materials) adalah bahan yang diperlukan untuk pembentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.
. Materi pembelajaran menempati posisi sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran.
. Materi yang dipilih untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar".
Demikianlah penggalan isi dari Pengembangan Materi Pembelajaran yang tertera pada halaman 3 dari 25 halaman presentasi yang ditulis dengan menggunakan Microsolf Office PowerPoint untuk materi Pelatihan KTSP 2009 Departemen Pendidikan Nasional dan disertakan pula dalam sosialisasi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan mengklik:

Download

Rabu, 29 September 2010

PENGEMBANGAN PORTOFOLIO UNTUK PENILAIAN

"Portofolio Penilaian

. Dalam dunia pendidikan, portofolio adalah kumpulan hasil karya peserta didik, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja yang ditentukan oleh guru atau oleh peserta didik bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum.

. Portofolio dapat digunakan sebagai instrumen penilaian atau salah satu komponen dari instrumen penilaian".
Demikian salah satu isi dari pengembangan portofolio untuk penilaian yang tertera pada slide ke-2 dari 20 slide presentasi yang merupakan materi Pelatihan KTSP 2009 Departemen Pendidikan Nasional yang kemudian juga disertakan dalam sosialisasi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

PENILAIAN AFEKTIF

PENGUKURAN RANAH AFEKTIF

. Metode untuk mengukur ranah afektif ada dua macam, yaitu metode observasi dan metode laporan diri (Andersen, 1980).

. Penggunaan metode observasi berdasarkan pada asumsi bahwa karakteristik afektif dapat dilihat dari perilaku atau perbuatan yang ditampilkan dan/atau reaksi psikologis.

. Metode laporan diri berasumsi bahwa yang mengetahui keadaan afektif seseorang adalah dirinya sendiri. Namun hal ini menuntut kejujuran dalam mengungkapkan karakteristik afektif diri sendiri.

Potongan bahan tersebut merupakan materi Pelatihan KTSP 2009 Departemen Pendidikan Nasional yang kemudian disertakan lagi dalam pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

PENILAIAN PSIKOMOTOR

"PENGERTIAN PSIKOMOTOR

Hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik (Bloom)

Matapelajaran yang lebih berorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi-reaksi fisik (Singer)

Matapelajaran yang mencakup gerakan fisik dan keterampilan tangan (Mager)"

Demikian potongan materi tentang Penilaian Psikomotor yang berasal dari materi Pelatihan KTSP 2009 Departemen Pendidikan Nasional dan disertakan dalam peluncuran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

Senin, 27 September 2010

PENILAIAN LIMA KELOMPOK MATAPELAJARAN

"Kelompok Matapelajaran Estetika

. Penilaian hasil belajar yang relatif dapat diterima adalah jenis penilaian berbasis pengamatan/observasi yakni penilaian yang dilakukan dengan cara mengamati secara terfokus:
(1) perilaku peserta didik dalam hal apresiasi, performance/rekreasi, dan kreasi sebagai cerminan dalam kompetensi dalam matapelajaran Seni Budaya; dan
(2) perilaku peserta didik dalam hal mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis sebagai cerminan dari kompetensi aspek sastra dalam matapelajaran Bahasa Indonesia".
Demikianlah penggalan dari materi dengan judul di atas yang merupakan materi Pelatihan KTSP 2009 dari Departemen Pendidikan Nasional yang kemudian dimuatkan lagi pada peluncuran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

PENDALAMAN MATERI SIAP UN GEOGRAFI SMA/MA SKL 2.3--PEDOSFER

Pendalaman materi merupakan bekal yang diberikan kepada siswa SMA/MA untuk persiapan menghadapi Ujian Nasional Tahun Pembelajaran 2010/2011. Ujian Nasional yang dimaksud adalah Ujian Nasional matapelajaran Geografi untuk program studi IPS. Pendalaman materi ini berkaitan dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL): 2. Menganalisis dinamika unsur-unsur geosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia; Kemampuan yang Diuji (KyU): 2.3 Menganalisis fenomena yang terjadi pada pedosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia.
Adapun isi materi yang berupa penyajian soal pilihan ganda sebanyak 50butir ini dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

"HAKIKAT PENILAIAN

Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Penilaian (assessment)
.
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi informasi untuk membuat keputusan.
. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar peserta didik.
. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif atau kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).


PRINSIP PENILAIAN
. Sahih (valid)
. Obyektif
. Adil
. Terpadu
. Terbuka
. Menyeluruh dan berkesinambungan
. Sistematis
. Menggunakan acuan kriteria
. Akuntabel"

Demikian penggalan dari materi 'Rancangan Hasil Belajar' yang merupakan materi pelatihan KTSP 2009 dari Departemen Pendidikan Nasional yang juga disertakan dalam pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, dikembangkan oleh Balitbang Kemendiknas tahun 2010. Materi ini melengkapi posting-an terdahulu yang berjudul Penilaian. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

Minggu, 26 September 2010

PEMBELAJARAN TUNTAS, REMIDIAL, DAN PENGAYAAN

Potongan dari presentasi materi pelatihan KTSP 2009 yang diterbitkan oleh Depdiknas:
". Pembelajaran tuntas (mastery learning) adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar matapelajaran tertentu.
. Pembelajaran tuntan dilakukan dengan pendekatan diagnostik. Strategi pembelajaran tuntas sebenarnya menganut pendekatan individual".
Isi selengkapnya tentang presentasi materi ini yang berkaitan dengan peluncuran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas tahun 2010 dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

PEMBELAJARAN TATAP MUKA, PENUGASAN TERSTUKTUR, DAN KEGIATAN MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR

Potongan dari materi pelatihan KTSP 2009 yang ditulis dengan menggunakan Microsolf Office PowerPoint oleh Departemen Pendidikan Nasional yang juga berkaitan dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa:
"Pembelajaran Tatap Muka (TM):
Kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik.

Penugasan Terstruktur (PT):
Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang guru untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh guru. Dalam kegiatan ini tidak terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik.

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT):
Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang guru untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh peserta didik dan tidak terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik".

Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

RPP GEOGRAFI KELAS XII SEMESTER 1 (PETA)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun sesuai dengan pedoman penyusunan RPP yang dikembangkan dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). RPP ini untuk satuan pendidikan (sekolah): SMA, matapelajaran Geografi, kelas XII, semester 1 dengan Standar Kompetensi: 1. Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan. Adapun Kompetensi Dasar yang dimuat pada RPP ini adalah: 1.1 Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan.
Isi keseluruhan dari RPP ini dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

Sabtu, 25 September 2010

PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL (MULOK)

"Muatan Lokal
.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas potensi daerah, termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak menjadi bagian dari matapelajaran yang ada;
. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada ketrampilan.

Acuan Pengembangan
. Potensi dan kebutuhan lingkungan;
. Kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik;
. Ketersediaan daya dukung/potensi satuan pendidikan internal dan eksternal".

Demikian potongan materi yang juga dikembangkan bertalian dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

Jumat, 24 September 2010

PENGEMBANGAN DIRI

"Pengertian Pengembangan Diri
. Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar matapelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah.
. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstrakurikuler
. Untuk satuan pendidikan kejuruan, kegiatan pengembangan diri, khususnya pelayanan konseling ditujukan guna pengembangan kreatifitas dan karir.
. Untuk satuan pendidikan khusus, pelayanan konseling menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai kebutuhan khusus peserta didik".
Demikian potongan dari presentasi materi pengembangan diri yang diterbikan oleh Departemen Pendidikan Nasional berkaitan dengan Materi Pelatihan KTSP 2009. Materi ini sendiri diperoleh berkaitan dengan workshop Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa tahun 2010.

Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

Kamis, 23 September 2010

ANALISIS KONTEKS

Materi ini melengkapi judul yang sama pada posting-an terdahulu. Bedanya, pada posting-an terdahulu diperoleh ketika mengikuti Workshop On-Service MGMP Geografi SMA Negeri Kabupaten Malang yang dibiayai dengan dana Block Grant dengan pemateri H. Mahfud dari LPMP Jawa Timur di Surabaya, sedang materi yang sekarang ini diperoleh ketika Workshop Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di SMA Negeri 1 Pagak. Materi ini ditulis dengan menggunakan Microsolf Office PowerPoint oleh Departemen Pendidikan Nasional tahun 2009.
Adapun isi dari Analisis Konteks ini dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

PEDOMAN PENSKORAN DAN KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN PENDEKATAN GEOGRAFI

Bahan ini merupakan perangkat yang mutlak diperlukan untuk menunjang proses penilaian. Proses penilaian yang dimaksud adalah ulangan harian. Ulangan harian ini berkaitan dengan Standar Kompetensi: 1 Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek Geografi; Kompetensi Dasar: 1.2 Menjelaskan pendekatan Geografi. Ulangan harian tersebut diberikan kepada siswa SMA kelas X (sepuluh) semester 1.
Adapun materi tersebut dapat dibuka dengan meng-klik:

Download

PRESENTASI TENTANG SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

Masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan. Mengingat hal tersebut dan keterkaitannya dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang dikembangkan oleh Puskur Balitbang Kemendiknas RI 2010, maka dalam posting-an ini perlu ditampilkan. Bidang studi keahlian yang ada di pendidikan menengah kejuruan menurut Keputusan Dirjen Mandikdasmen No. 251/C/KEP/MN/2008 yang ditulis dengan menggunakan Microsolf Office PowerPoint oleh Subdit Pembelajaran adalah:
1. Teknologi dan Rekayasa
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi
3. Kesehatan
4. Seni, Kerajinan, dan Pariwisata
5. Agribisnis dan Agroteknologi
6. Bisnis dan Manajemen

Isi selengkapnya dari spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

Rabu, 22 September 2010

PENDALAM MATERI SIAP UN GEOGRAFI SMA/MA SKL 2.2--LITHOSFER

Pendalaman materi yang dimuat dalam posting-an ini adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa kelas XII SMA/Ma yang hendak melaksanakan Ujian Nasional 2010/2011 matapelajaran Geografi untuk SMA/MA. Kegiatan yang mencakup kegiatan pengerjaan/menjawab soa-soal dan pembahasannya membahas materi yang tertuang pada Standar Kompetensi Lulusan: 2 Menganalisis dinamika unsur-unsur geosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia dengan Kemampuan yang Diuji: 2.2 Menganalisis fenomena yang terjadi pada lithosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia. Soal yang disajikan berupa soal pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban, berjumlah 50butir soal. Jika pembaca berminat, silahkan diunduh dengan meng-klik:

Download

Selasa, 21 September 2010

SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

Penggalan dari Surat Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 251/C/KEP/MN/2008 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan:
1. Bidang Studi Keahlian: Teknologi dan Rekayasa
- Program Studi Keahlian:
1.7 Teknik Otomotif:
Kompetensi Keahlian:
1.7.1 Teknik Kendaraan Ringan
1.7.2 Teknik Sepeda Motor
1.7.3 Teknik Perbaikan Bodi Otomotif
1.7.4 Teknik Alat Berat
1.7.5 Teknik Ototronik

Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

*)Catatan:
Bahan ini diperoleh dari hasil Workshop Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diluncurkan oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010.

PEDOMAN PENSKORAN DAN KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN KONSEP GEOGRAFI

Pedoman penskoran dan kunci jawaban merupakan perangkat yang mutlak diperlukan untuk melakukan penilaian. Pedoman penskoran dan kunci jawaban ini bertalian dengan ulangan harian Konsep Geografi. Ulangan harian ini diberikan pada siswa SMA kelas X semester 1 pada Standar Kompetensi: 1. Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek Geografi; Kompetensi Dasar: 1.1 Menjelaskan Konsep Geografi. Adapun isi dari pedoman penskoran dan kunci jawaban ini dapat dicermati dengan meng-klik:
Download

KUNCI JAWABAN PRETES ToT OSN KEBUMIAN

Kunci jawaban pretes Training of Trainer (ToT) Olimpiade Sains Nasional (OSN) Kebumian yang ditampilkan pada posting-an ini merupakan hasil pelaksanaan ToT OSN yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada bulan Agustus lalu. Adapun isinya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

Senin, 20 September 2010

SOAL PRETES BAGI PESERTA ToT OSN KEBUMIAN 2010

Soal pretes ini diberikan kepada peserta Training of Trainer (ToT) Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Provinsi Jawa Timur di mBatu tahun 2010. Soal yang diberikan sebanyak 30 butir, berupa soal pilihan ganda dengan lima pilihan. Soal tersebut sebenarnya merupakan soal yang diambil dari soal OSN Kebumian tingkat kabupaten/kota pada beberapa waktu lalu. Soalnya cukup memeras pikiran walau sebenarnya banyak yang hanya berkisar pada ranah C1 dan C2. Hal tersebut bisa terjadi karena: (1) Soal yang ditulis sudah tidak sesuai lagi dengan prosedur penulisan soal yang baik. (2) Ada beberapa penulisan yang kurang memperhatikan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. (3) Ada beberapa peristilahan atau bahkan konsep yang berbeda dengan Geografi.

Materi yang diperoleh dari hasil ToT OSN tingkat Provinsi Jawa Timur, dengan penyelenggara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2010 ini dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

SURAT EDARAN MENDIKNAS No. 70a TENTANG PENGARUSUTAMAAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA DI SEKOLAH

Potongan dari Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 70a Tahun 2010: .....
1. Penyelenggaraan penanggulangan bencana perlu dilakukan di sekolah melalui pelaksanaan strategi pengarusutamaan pengurangan risiko bencana di sekolah.
2. Pelaksanaan strategi pengarusutamaan pengurangan risiko bencana di sekolah dilakukan baik secara struktural maupun non-struktural guna mewujudkan budaya kesiapsiagaan dan keselamatan terhadap bencana di sekolah melalui:
a. Pemberdayaan peran kelembagaan dan kemampuan komunitas sekolah.
b. Pengintegrasian pengurangan risiko bencana ke dalam kurikulum satuan pendidikan formal, baik intra maupun ekstrakurikuler.
c. Pembangunan kemitraan dan jaringan antar berbagai pihak untuk mendukung pelaksanaan pengurangan risiko bencana di sekolah. ........

Isi selengkapnya dari materi yang masih terkait dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Puskur Balitbang Kemendiknas 2010 ini dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

ULANGAN HARIAN PENDEKATAN GEOGRAFI

Soal-soal:
1. Perbedaan antara pendekatan keruangan dengan pendekatan kewilayahan terletak pada cakupan kajiannya. Penjelasan dari cakupan kajian itu adalah…..

2. Perhatikan gambar di samping!
Gambar tersebut adalah anak gunung yang tumbuh dan berkembang dari dasar danau ka-
wah gunung Kelut pada erupsi tahun 2007. Secara administratif, anak gunung tersebut berada di Kabupaten Kediri. Jika dikaji, pendekatan Geografi yang digunakan untuk menelaah perkembangan anak gunung Kelut tersebut adalah pendekatan…..

3. Berikan contoh kajian Geografi dalam pendekatan kelingkungan yang berkaitan dengan
pembuangan limbah ke sungai!

4. Terapkan salah rumus 5w + 1h dalam satu contoh suatu gejala geosfer, yakni peristiwa
banjir bandang dengan menggunakan kata tanya how! Kalimat tanya yang Anda buat itu
ditulis dalam bahasa Indonesia.

5. Kemukakan tiga pendekatan yang termasuk dalam pendekatan keruangan!

6. Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan seluruh negara di Asia Tenggara
beriklim tropis. Apakah pendekatan yang digunakan dalam memecahkan masalah tersebut?

7. Berikan satu contoh tentang pendekatan aktifitas manusia di daerah Malang selatan!

Minggu, 19 September 2010

PP No. 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Penggalan dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan:
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Pengelolaan pendidikan adalah pengaturan kewenangan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, penyelenggara pendidikan yang didirikan masyarakat, dan satuan pendidikan agar proses pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
2. Penyelenggaraan pendidikan adalah kegiatan pelaksanaan komponen sistem pendidikan pada satuan atau program pendidikan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan agar proses pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Isi selengkapnya yang masih terkait dengan materi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Puskur Balitbang Kemendiknas tahun 2010 dari www.djpp.depkumham.go.id ini dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

PERMENDIKNAS No. 58 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PAUD

Penggalan dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD):
"Standar PAUD merupakan bagian integral dari Standar Nasional Pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang dirumuskan dengan mempertimbangkan karakteristik penyelenggaraan PAUD. Standar PAUD terdiri atas empat kelompok, yaitu: (1) Standar tingkat pencapaian perkembangan; (2) Standar pendidik dan tenaga kependidikan; (3) Standar isi, proses, dan penilaian; dan (4) Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan".
Isi selengkapnya yang masih terkait dengan materi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Puskur Balitbang Kemendiknas tahun 2010 ini dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

Sabtu, 18 September 2010

PERMENDIKNAS No. 37 TAHUN 2009 TENTANG BEBAN MENGAJAR

Penggalan isi dari Permendiknas No. 37 Tahun 2009 tentang Beban Mengajar:

Pasal 1

(1) Beban kerja guru paling sedikit ditetapkan 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau pemerintah daerah.
(2) Beban mengajar guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan adalah paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu, atau membimbing 40 (empat puluh) peserta didik bagi kepala satuan pendidikan yang berasal dari guru bimbingan dan konseling/konselor.
(3) Beban mengajar guru yang diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala satuan pendidikan adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu atau membimbing 80 (delapan puluh) peserta didik bagi wakil kepala satuan pendidikan yang berasal dari guru bimbingan dan konseling/konselor.

Demikian tadi penggalan isi dari Permendiknas N0. 37 Tahun 2009 tentang Beban Mengajar. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

*)Catatan:
- Materi ini diterbitkan oleh Puskur Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010 melalui
Workshop tentang Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diselenggarakan di SMA
Negeri 1 Pagak, Juli 2010 lalu.
- Materi ini sekaligus melengkapi posting-an sebelumnya dengan judul yang sama dengan
label 'Materi Perangkat Pembelajaran'.
- Terima kasih.

PERMENDIKNAS No. 78 TAHUN 2009 TENTANG SBI

Cuplikan dari Permendiknas Nomor 78 Tahun 2009 tentang Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah:

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Masyarakat adalah Kelompok Warga Negara Indonesia nonpemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.
2. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
3. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari atas pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
4. Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
5. Pendidikan menengah adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Isi selengkapnya materi yang juga bertalian dengan workshop Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Puskur Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010 ini dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

Jumat, 17 September 2010

INPRES No. 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF

"..... mengutamakan Pengembangan Ekonomi Kreatif sebagai berikut:
1. periklanan;
2. arsitektur;
3. pasar seni dan barang antik;
4. kerajinan;
5. desain;
6. fashion (mode);
7. film, video, dan fotografi;
8. permainan interaktif;
9. musik;
10. seni pertunjukkan;
11. penerbitan dan percetakan;
12. lananan komputer dan piranti lunak;
13. radio dan televisi; dan
14. riset dan pengembangan.
....." Demikianlah penggalan dari Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Isi selengkapnya dari Inpres ini dapat diunduh dengan mengklik:

Download

*)Catatan:
- Materi tersebut di atas berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang mendasari
pengembangan Pendidikan Kewirausahaan. Pendidikan Kewirausahaan itu sendiri
merupakan bagian dari pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang
diterbitkan oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010.

Minggu, 12 September 2010

ULANGAN HARIAN KONSEP GEOGRAFI

Ulangan harian ini diberikan kepada siswa SMA/MA kelas X pada semester 1. Ulangan harian ini berkaitan dengan Standar Kompetensi: 1. Memahami konsep, pendekatan, prinsi, dan aspek Geografi pada Kompetensi Dasar: 1.1 Menjelaskan konsep Geografi. Sesuai kompetensi dasar yang ada, siswa diberikan ulangan harian ini setelah selesai melaksanakan proses pembelajaran tentang "Konsep Geografi. Bentuk soal yang diberikan pada ulangan harian ini adalah soal uraian berstruktur dengan jumlah soal sebanyak 13butir. Selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

Sabtu, 11 September 2010

NASKAH AKADEMIK INTEGRASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

Penggalan dari naskah akademik integrasi Pendidikan Kewirausahaan yang ditulis oleh Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010 berkaitan dengan peluncuran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa pada latar belakang: ..... "Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan solf skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter termasuk karakter kewirausahaan peserta didik sangat penting untuk segera ditingkatkan". ..... Naskah ini ditulis dengan menggunakan Microsolf Office Word. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

*) Catatan:
- Daftar isi dalam posting-an ini tidak disertakan karena berada dalam file yang terpisah. Mohon maklum.

PRESENTASI TENTANG INTEGRASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

"Latar belakang:
> Berdasarkan realita, menurut LIPI angka pengangguran pada 2009 naik menjadi 9% dari angka pengangguran 2008 sebesar 8,5%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran pada Februari 2008 telah tercatat sebesar 9,43juta orang. Sementara jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2008 mencapai 111,48juta orang". Uraian tersebut merupakan satu poin cuplikan dari presentasi tentang integrasi Pendidikan Kewirausahaan berkenaan dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas tahun 2010. Isi dari prentasi ini selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download

Jumat, 10 September 2010

UNIT 6--PAJANGAN (METODOLOGI BELAJAR-MENGAJAR AKTIF)

"Latar belakang:
1. Salah satu bukti siswa telah memiliki kemampuan adalah hasil kerjanya;
2. Pajangan hasil kerja siswa memberi kesan bahwa sekolah sedang 'menghasilkan' generasi produktif;
3. Pajangan hasil kerja seorang siswa dapat menjadi sumber belajar bagi siswa lain".
Demikianlah isi pendahuluan dari presentasi metodologi belajar-mengajar aktif berkenaan dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

Kamis, 09 September 2010

UNIT 5--PENGORGANISASIAN KELAS (METODOLOGI BELAJAR-MENGAJAR AKTIF)

"Latar belakang:
1. Interaksi siswa perlu dikembangkan agar dicapai hasil belajar yang optimal;
2. Letak meja kursi siswa perlu diatur agar tampak dominasi siswa dalam proses belajar mengajar;
3. Masi terjadi ketidakcocokan antara jenis pengelolaan siswa dan jenis kegiatan belajar siswa;
4. Suasana kelas yang penuh dengan hasil karya siswa mengesankan pembelajaran yang mengembangkan insan produktif, bukan konsumtif".
Demikian penggalan dari presentasi tentang belajar aktif yang dikembangkan oleh Balitbang Kemendinas RI tahun 2010 berkenaan dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Selengkapnya dapat dicermati dengan meng-klik:

Download

Rabu, 08 September 2010

UNIT 4--PEMANFAATAN LINGKUNGAN (METODOLOGI BELAJAR-MENGAJAR AKTIF)

"Latar belakang:
1. Sumber belajar biasanya terbatas hanya pada buku pelajaran;
2. Banyak hal di lingkungan sekitar yang dapat dijadikan sumber belajar;
3. Sumber belajar perlu beragam agar siswa tidak bosan dalam belajar".
Demikianlah isi dari pendahuluan dari unit--4 pemanfaatan lingkungan (belajar-mengajar aktif) dalam kaitannya dengan pelaksanaan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Materi yang ditulis dengan Microsolf Office PowerPoint ini diterbitkan oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010. Isi selengkapnya dapat dilihat dengan meng-klik:

Download

UNIT 3--PEMBELAJARAN KOOPERATIF (METODOLOGI BELAJAR-MENGAJAR AKTIF)

"Pertanyaan kunci:
1. Bagaimanakah melaksanakan pembelajaran kooperatif, khususnya 'Jigsaw'?
2. Apa sajakah prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif?
3. Apa sajakah jenis-jenis pembelajaran kooperatif?"
Tiga pertanyaan kunci tersebut tercantum pada slide ke-empat dari 13 slide presentasi tentang metodologi belajar-mengajar aktif bertalian dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

Selasa, 07 September 2010

UNIT 2--PERTANYAAN TINGKAT TINGGI (METODOLOGI BELAJAR-MENGAJAR AKTIF)

"Pertanyaan kunci:
1. Apa saja jenis pertanyaan/tugas yang dapat memicu siswa berpikir tingkat tinggi?
2. Bagaimana merumuskan pertanyaan/tugas yang mendorong siswa berpikir tingkat tinggi?" Demikianlah dua kalimat tanya pembuka yang tertera pada presentasi slide keempat dalam metodologi belajar-mengajar aktif berkaitan dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Balitbang Kemendiknas RI 2010. Isi sebanya 13 slide ini dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KEPALA BERNOMOR DALAM GEOGRAFI


Sekolah : SMA Negeri 1 Pagak

Matapelajaran : GEOGRAFI

Kelas/Semester : XI/1

Alokasi Waktu : 2 x 45menit



Standar Kompetensi:

2. Memahami sumberdaya alam.


Kompetensi Dasar:

2.1 Menjelaskan pengertian sumberdaya alam.



Model Pembelajaran : kepala bernomor (numbered head together)

D. Langkah-langkah Kegiatan:

Pertemuan I:

1. Siswa dibagi dalam 7 (tujuh) kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat

nomor.

2. Guru memberikan tugas tentang pengertian sumberdaya alam dan masing-masing kelompok

mengerjakan tugas tersebut.

3. Setiap Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok

dapat mengerjakan/mengetahui jawabannya.

4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil

kerjasama mereka.

5. Teman yang lain menanggapi, kemudian guru menunjuk siswa yang bernomor lainnya.

6. Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan bimbingan guru.

7. Guru memberikan informasi tentang materi pembelajaran minggu depan.


Pertemuan II:

1. Guru membimbing siswa untuk menuju ke kelompoknya masing-masing.

2. Siswa berdiskusi tentang perbedaan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable

resources) dengan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable resources).

3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.

4. Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan bimbingan guru.

5. Guru menyampaikan bahwa ulangan harian tentang kompetensi dasar “mengidentifikasi jenis-

jenis sumberdaya alam” dilaksanakan minggu depan.


Sumbermanjingkulon, Agustus 2010


Senin, 06 September 2010

SILABUS DAN KISI-KISI OSN KEBUMIAN

Materi pokok dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) Kebumian meliputi:
1. Geologi dan Geofisika (40%)
2. Meteorologi dan Klimatologi (30%)
3. Astronomi (20%)
4. Geohidrologi dan Oceanografi (10%)

Jika pembaca berminat untuk mencermati isi selengkapnya dari silabus dan kisi-kisi OSN Kebumian ini silahkan klik:

Download

UNIT 1--BELAJAR AKTIF

"Rancanglah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengandung komponen belajar aktif:
- Melakukan
- Mengamati
- Interaksi
- Refleksi". Itulah penggalan isi dari unit 1--Belajar Aktif (Metodologi Belajar-Mengajar Aktif) yang ditayangkan dalam bentuk presentasi sebanyak 12 slide dari Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010 dalam rangka pelaksanaan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

Minggu, 05 September 2010

UNSUR-UNSUR BELAJAR AKTIF

"Komponen belajar aktif meliputi: observasi, berbuat, interaksi, dan refleksi.
Ruang lingkup komponen pendekatan belajar aktif adalah: kerja kelompok, pengorganisasian kelas, kegiatan belajar aktif & kreatif dan keterampilan berpikir tinggi, penggunaan lingkungan & beragam sumber belajar, teknik bertanya & umpan balik, pajangan dan porto folio karya peserta didik, penanganan perbedaan individu. Belajar aktif berpusat kepad peserta didik". Cuplikan ini terdapat pada presentasi halaman 1 dari 15halaman tentang unsur-unsur belajar aktif yang diterbitkan oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010 berkaitan dengan penerapan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa untuk sekolah dasar dan menengah. Selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:

Download

Sabtu, 04 September 2010

TRAINING of TRAINER OLIMPIADE SAINS TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR

Saya pada tanggal 22--24 Agustus 2010 lalu ditugas oleh oleh sekolah untuk mengikuti Training of Trainer (ToT) Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Provinsi Jawa Timur di Kota mBatu. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur, Satker Program Peningkatan Mutu (PPM) Sekolah Menengah Atas (SMA). ToT ini sendiri diselenggarakan untuk seluruh guru pembina bidang OSN mulai dari Astronomi, Biologi, Ekonomi, Fisika, Kebumian, Kimia, Komputer, dan Matematika. Pelaksanaan ToT itu sendiri dilaksanakan secara bergelombang di dua hotel. Untuk OSN Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi diselenggarakan di hotel Orchid; sedang untuk Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan Komputer diselenggarakan di hotel Purnama.
Berikut ini saya sajikan panduan Training of Trainer Guru Pembina Olimpiade Sains SMA yang disusun oleh panitia:


KATA PENGANTAR

Pembangunan pendidikan nasional diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang bermutu tinggi untuk memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan kehidupan pada masa depan. Melalui pendidikan, sumber daya manusia Indonesia yang bersifat potensial diaktualisasikan hingga optimal; dan seluruh aspek kepribadian dikembangkan secara terpadu. Dalam hubungan ini peningkatan mutu pendidikan akan dapat mengembangkan mutu sumberdaya manusia Indonesia.


Peningkatan mutu pendidikan
tersebut di sekolah dapat dilakukan melalui berbagai program kegiatan sekolah yang sistematis dan sistemis. Dengan upaya seperti itu, peserta didik (siswa) diharapkan memperoleh pengalaman belajar yang utuh dan bermakna; hingga seluruh modalitas belajarnya berkembang secara optimal. Di samping itu, peningkatan mutu pendidikan di sekolah diarahkan pula pada guru sebagai tenaga kependidikan yang berperan sentral dan strategis dalam memfasilitasi perkembangan pribadi peserta didik di sekolah. Peningkatan mutu guru merupakan upaya mediasi dalam rangka pembinaan kesiswaan.


Sehubungan dengan itu, dalam pembinaan kesiswaan terlingkup program kegiatan yang langsung melibatkan peserta didik (siswa) sebagai sasaran; ada pula program yang melibatkan guru sebagai mediasi atau sasaran antara (tidak langsung). Namun, sasaran akhir dari kinerja pembinaan kesiswaan adalah perkembangan siswa yang optimal; sesuai dengan karakteristik pribadi, tugas perkembangan, kebutuhan, bakat, minat, dan kreativitasnya.

Berdasarkan hal tersebut Dinas Pendidikan Provinsi Jatim melalui Satker PPM SMA menyelenggarakan ToT Guru Pembimbing Olimpiade Sains.

Surabaya,

Panitia



DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN .................................................... 1

A. Latar Belakang................................................... 1

B. Dasar Hukum..................................................... 3

C. Tujuan ............................................................. 3

D. Sasaran ............................................................ 4

E. Hasil yang Diharapkan ....................................... 4

BAB II : PELAKSANAAN ...................................................... 5

A. Waktu dan Tempat ............................................ 5

B. Teknik Penyajian ............................................... 5

C. Struktur Program .............................................. 6

D. Jadwal Kegiatan................................................. 7

E. Narasumber....................................................... 8

BAB III : PENUTUP................................................ 9



BAB I

PANDUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan Olimpiade Sains merupakan ajang untuk mencari bibit-bibit siswa berprestasi dalam bidang sains. Sejak tahun 1993, Pemerintah Indonesia telah menjadi anggota olimpiade dan aktif mengikuti kegiatan olimpiade (Matematika, Kimia, Fisika, Astronomi, Biologi, dan Komputer) dan prestasinya meningkat dari tahun ke tahun. Di bidang ilmu Fisika, pada tahun 2002 para pelajar Indonesia dapat meraih 3 medali emas, 1 medali perak, 1 medali perunggu dan banyak memperoleh honorable mention. Tahun 2003 pada tingkat ASIA mendapatkan 6 medali emas, 2 honorable mention dan the best theory. Pada tahun 2004 menjadi juara umum International Junior Science Olympiad. Pada tahun 2007 mendapat satu medali emas dan dua perak pada olimpiade Astronomi Internasional. Namun demikian, hasil yang dicapai tersebut belumlah maksimal. Oleh karena itu, kita perlu mendorong siswa jenjang SMA agar menyenangi mata pelajaran sains sehingga diharapkan dapat tumbuh bibit-bibit yang baik untuk diikutsertakan dalam kegiatan olimpiade tersebut.

Pencapaian hal tersebut di atas berkaitan erat dengan strategi pembinaan siswa berprestasi yang dilakukan oleh sekolah dan model pembelajaran yang diterapkan. Dikatakan demikian karena pembelajaran merupakan jantung proses pendidikan dalam suatu satuan pendidikan. Mutu pembelajaran bersifat kompleks dan dinamis, dapat dipandang dari berbagai persepsi dan sudut pandang melintasi garis waktu. Pada tingkat mikro, pencapaian kualitas pembelajaran merupakan tanggungjawab profesional seorang guru, misalnya melalui penciptaan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan fasilitas yang didapat siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Pada tingkat makro, melalui sistem pembelajaran yang berkualitas, lembaga pendidikan bertanggungjawab terhadap pembentukan tenaga pengajar yang berkualitas, yaitu yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan intelektual, sikap, dan moral dari setiap individu peserta didik sebagai anggota masyarakat. Di era globalisasi ini diperlukan pengetahuan dan keanekaragaman keterampilan agar siswa mampu memberdayakan dirinya untuk menemukan, menafsirkan, menilai dan menggunakan informasi, serta melahirkan gagasan kreatif untuk menentukan sikap dalam pengambilan keputusan.


Sejalan dengan peningkatan mutu sumberdaya manusia, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Satker Program Peningkatan Mutu SMA, dalam hal ini telah melakukan berbagai upaya, baik pengembangan mutu pembelajaran, pengadaan sarana dan prasarana, perbaikan manajemen kelembagaan sekolah, maupun pembinaan kegiatan kesiswaan. Salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan dalam rangka menyiapkan siswa-siswi berbakat yang bisa dididik untuk diikutsertakan dalam Olimpiade Tingkat Nasional hingga tingkat Internasional, dilaksanakan kegiatan peningkatakan kualitas guru dalam pembimbingan siswa berprestasi.

B. Dasar Hukum

1. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pembelajaran.

4. Permendiknas No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan

C. Tujuan

Tujuan Umum

Secara umum kegiatan ini bertujuan menyiapkan guru menjadi fasilitator atau pembimbing kegiatan sains yang mampu merancang dan melaksanakan strategi pembinaan siswa berprestasi; mampu mengembangkan jenis-jenis kegiatan pembinaan siswa berprestasi; merancang dan mengembangkan evaluasi kegiatan pembinaan siswa berprestasi; dan menumbuhkan kepekaan guru dalam membina siswa berprestasi

Tujuan Khusus

Secara khusus kegiatan ini bertujuan membentuk kemampuan dan keterampilan guru sebagai fasilitator atau pembina kegiatan sains di sekolah dalam hal:

a. Menyusun program pembinaan sains di sekolah baik melalui program pembelajaran maupun program ekstrakurikuler;

b. Merancang jenis dan strategi pembinaan sains yang menyenangkan melalui edutainment;

c. Mengembangkan program pembinaan motivasional-mental bagi siswa agar menggemari sains.

d. Merancang program pemantauan dan evaluasi kegiatan pembinaan sains.

e. Pendalaman silabus materi olimpiade

D. Sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah guru mata pelajaraan bidang lomba OSN untuk SMA Negeri/Swasta se-Jawa Timur sebanyak 1.200 guru

E. Hasil yang Diharapkan

a. Peserta memperoleh pengetahuan dan informasi tentang program dan strategi pembinaan siswa berprestasi di bidang sains dan memiliki kemampuan-keterampilan menerapkannya di sekolah serta menyebarluaskannya kepada teman sejawat.

b. Peserta berhasil menyusun draf program kegiatan dan strategi pembinaan siswa berprestasi di bidang sains.

c. Peserta berhasil menyusun draf rencana pemantauan dan evaluasi kegiatan pembinaan siswa berprestasi di bidang sains.

d. Peserta mendapatkan pendalaman materi olimpiade



BAB II

PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat

(Terlampir)

B. Metode penyampaian materi

· Presentasi sidang pleno. Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi pokok kepada peserta secara keseluruhan.

· Ramu pendapat (brainstorming) dalam diskusi kelompok. Metode ini digunakan untuk menggali gagasan dan pikiran tentang pembimbingan siswa berprestasi.

· Telaah kasus soal-soal olimpiade sains. Metode ini digunakan untuk mempertajam kemampuan peserta dalam menelaah kasus-kasus dalam soal-soal olimpiade sains.

· Ceramah dan tanya jawab pendalaman materi . Metode ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam pemahaman materi yang digunakan sebagai bahan bimbingan kepada siswa di sekolah.

· Presentasi hasil pendalaman materi dan telaah kasus sekaligus diskusi. Metode ini digunakan untuk mengakuratkan dan menyempurnakan pendalaman materi yang telah diberikan dan penyelesaian kasus soal-soal olimpiade.

C. Struktur Program

No

Materi

Alokasi Waktu

1

Kebijakan Peningkatan Mutu dan Kesiswaan

Dinas Pendidikan Jawa Timur

2

2

Strategi Pembinaan Siswa Berprestasi Bidang Sains

2

3

Penyusunan Program Pembinaan Siswa Berprestasi Bidang Sains melalui Pembelajaran dan Kegiatan Ekstrakurikuler

4

4

Strategi Pembinaan Motivasi Berprestasi di Bidang Sains

4

5

Model-model Pembelajaran Sains Berbasis Edutainment

4

6

Pendalaman Materi Olimpiade Sains

8

7

Strategi Penyelesaian Soal-soal Olimpiade Sains

6


Jumlah

30

D. Jadwal Kegiatan

Waktu

Materi

Narasumber

Pemandu

Hari 1

12.00 -

Check In



14.00 - 14.30

Kebijakan Peningkatan Mutu dan Kesiswaan

Dinas Pendidikan Jawa Timur

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Kepala Bidang

15.30 - 16.00

Break



16.00 - 17.30

· Strategi Pembinaan Siswa Berprestasi Bidang Sains

· Model-model Pembelajaran Sains Berbasis Edutainment

Direktorat PSMA

Fasilitator

17.30 - 20.00

Ishoma



20.00 – 22.00

Penyusunan Program Pembinaan Siswa Berprestasi Bidang Sains melalui Pembelajaran dan Kegiatan Ekstrakurikuler

Prof. Dr. Joko Saryono

Fasilitator

Hari 2

08.30 – 09.00

Pretest

Tim Dosen sesuai bidang

Fasilitator

09.00 – 12.00

Pendalaman Materi Olimpiade Sains (1)

Tim Dosen sesuai bidang

Fasilitator

12.00 – 13.30

Istirahat



13.30 – 15.00

Pendalaman Materi Olimpiade Sains (2)

Tim Dosen sesuai bidang

Fasilitator

15.00 – 15.15

Break



15.15 – 17.30

Pendalaman Materi Olimpiade Sains (3)

Tim Dosen sesuai bidang

Fasilitator

17.30 – 20.00

Ishoma



20.00 – 23.00

Strategi Penyelesaian Soal-soal Olimpiade Sains

Tim Dosen sesuai bidang

Fasilitator

Hari 3


09.00 – 10.30

Presentasi

Tim Dosen sesuai bidang

Fasilitator

10.30 – 12.00

Strategi Pembinaan Motivasi Berprestasi di Bidang Sains

Dr. Umi Dayati

Fasilitator

12.00 –

Penutupan

Sekretaris / Kabid. PMP dan PMA

Fasilitator

E. NARASUMBER

No

Nama

Instansi

Mata Pelajaran

1

Dr. Alfiah Hayati

FST Unair

Biologi

2

Dr. Agung Pramana W. Mahendra

FMIPA Unibraw


3

Dr. Sucipto Harianto

FST Unair


4

M. Sholeh, SE, MEI

FE Unair

Ekonomi

5

Dr. Asfi Manziliati, SE, MM

FE Unibraw


6

Drs. R. Arif Wibowo, M.Si

FST Unair

Fisika

7

Dr. Rer. Nat Abdurrouf, M.Si

FMIPA Unibraw


8

Dr. Diah Mardiana, MS

FMIPA Unibraw

Kimia

9

Drs. Yusuf Syah, MS

FST Unair


10

Dr. Rer.nat. Rahmat Triadi

FMIPA Unibraw


11

Drs. M.Setijo Winarko, M.Si

FMIPA ITS

Matematika

12

Abdul Rouf Alghofari, M.Sc.Ph.D

FMIPA Unibraw


13

Dr. Eridani, M.Si

FST Unair


14

Yudhi Purwananto, S.Kom, M.Kom

Informatika ITS

Komputer

15

Rully Soelaiman, S.Kom. M.Kom

Informatika ITS


16

Adi Susilo, P.hD

FMIPA Unibraw

Kebumian

17

Drs. Arinto Yudi Ponco Wardoyo, M.Sc. PhD

FMIPA Unibraw

Astronomi



BAB III

PENUTUP

Program dan strategi pembinaan siswa berprestasi bidang sains di sekolah mendukung sepenuhnya program olimpiade sains nasional (OSN). Hal ini merupakan dasar menuju kesuksesan OSN. Dikatakan demikian karena program dan strategi pembinaan tersebut pada dasarnya merupakan persiapan yang disusun secara terencana sebelum pembinaan olimpiade sains. Pelaksanaan pembinaan yang baik dan terkoordinasi serta pengawasan dan evaluasi yang baik sejak permulaan pembinaan oliampiade sains niscaya dapat mendukung kesuksesan mengikuti OSN. Untuk itu, semua komponen sekolah baik guru, tenaga kependidikan maupun unsur terkait perlu dilibatkan atau terlibat dalam pembinaan siswa berprestasi bidang sains yang masuk olimpiade sains. Dalam hal ini guru berkedudukan dan berfungsi sangat istimewa karena guru mampu menjadi fasilitator sekaligus pembimbing olimpiade sains. Oleh karena itu, dilaksanakanlah ToT Pembimbing Olimpiade Sains ini. Dengan kegiatan ini diharapkan guru-guru mampu menjadi pembimbing olimpiade sains yang andal dan mumpuni. Hal ini jelas akan menghasilkan siswa-siswa berprestasi bidang sains dan selanjutnya akan sukses dalam ajang OSN. Pola pembinaan seperti inilah yang diharapkan dapat terlaksana melalui kegiatan ini.



TATA TERTIB PESERTA

Hal-hal yang perlu diperhatikan selama mengikuti ToT.

1) Setiba di tempat ToT, peserta dimohon segera menemui panitia untuk

a) Menyerahkan berkas surat-surat kelengkapan administrasi tentang keikutsertaannya.

b) Mengisi format biodata yang telah disediakan oleh panitia.

c) Menerima bahan-bahan ToT

2) Peserta dimohon menenmpati kamar yang telah ditetapkan oleh panitia.

3) Peserta dimohon berpakaian rapi selama mengikuti semua kegiatan.

4) Selama kegiatan ToT:

a) Peserta wajib mengikuti semua kegiatan ToT secara aktif sesuai dengan jadwal.

b) Peserta telah berada di ruang kegiatan 10 menit sebelum kegiatan dimulai.

c) Peserta hendaknya selalu menjaga hubungan baik dengan sesama peserta, fasilitator, dan panitia.

d) Selama kegiatan panitia selalu mengecek kehadiran peserta melalui tanda tangan presensi.

e) Selama Kegiatan peserta dilarang merokok

f) Selama penyampian materi di mohon alat komunikasi / HP di non aktifkan / di silence.

5) Peserta yang akan meninggalkan tempat ToT harus seijin panitia.

6) Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini, akan ditentukan kemudian.


*)Catatan:

1. Sekolah kami hanya mengirimkan tiga orang guru pembina OSN, yakni guru pembina OSN Biologi, Fisika, dan saya sendiri guru pembina OSN Kebumian. Walaupun demikian kami telah memperoleh materi hasil ToT dari seluruh bidang OSN yang kemudian kami berikan kepada seluruh guru pembina OSN di sekolah kami. Di samping itu, materi-materi tersebut secara rutin akan saya posting-kan melalui dua blog. Untuk OSN Kebumian dan Astronomi, saya posting-kan pada blog "nuansa masel", sedang yang lain saya posting

2. Jika di antara pembaca ada yang berminat, silahkan ikuti pada dua blog tersebut. Terima kasih.