Powered By Blogger

Jumat, 23 Desember 2011

PERKEBUNAN KARET


Perkebunan karet merupakan salah satu pemanfaatan sumberdaya alam. Sumberdaya alam menurut Bagja Waluya (2007:94): "merupakan istilah yang berhubungan dengan materi-materi kekuatan alam yang terdapat di planet Bumi serta mampu dan berpotensi memberikan manfaat bagi manusia". Selanjutnya Bagja Waluya (2007:94--95) menjelaskan bahwa segala sesuatu yang berada di alam (di luar manusia) yang dinilai memiliki daya guna untuk memenuhi kebutuhan, sehingga tercipta kesejahteraan hidup manusia dinamakan sumberdaya alam (natural resources). Secara ilmiah dapat dikatakan bahwa sumberdaya alam adalah semua unsur tata lingkungan biofisik yang dengan nyata atau potensial dapat memenuhi kebutuhan manusia. Dengan kata lain, semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat dipakai untuk kepentingan hidupnya. Sumberdaya alam dapat dikatakan sebagai semua potensi lingkungan yang memenuhi kebutuhan hidup manusia. Potensi atau persediaan itu baru akan menjadi sumberdaya jika kemampuan budaya (manusia) telah dapat memanfaatkannya. Sebaliknya, kekayaan alam yang tersimpan di dalam Bumi ini akan tetap sebagai potensi yang tidak berkembang atau belum bermanfaat jika kemampuan manusia dalam mengelola alamnya belum memadai. Untuk dapat mengolahnya secara maksimal tentu dibutuhkan bekal ilmu pengetahuan tentang karakteristik berbagai macam potensi sumberdaya alam serta teknologi yang memadai untuk mengeksploitasi atau memanfaatkan  kekayaan tersebut. Satu kekayaan alam itu adalah tanaman karet yang selanjutnya sering disebut dengan karet alam. Salah satu upaya pemanfaatan sumberdaya alam dari karet alam ini pada tingkat dasar disebut perkebunan karet.

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, eksiklopedia bebas (id.wikipedia.org/wiki/Karet) bahwa karet alam adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para atau Hevea brasiliensis yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan


Berdasarkan letaknya, tanaman karet alam (Hevea brasiliensis) termasuk sumberdaya alam yang berada di atas permukaan Bumi. Berdasarkan materialnya, karet alam termasuk sumberdaya alam material padat. Berdasarkan jumlahnya, karet alam termasuk sumberdaya alam yang terbatas. Berdasarkan kemungkinan pengolahannya/keberadaanya, karet alam termasuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources). Sedang berdasarkan sifat atau asalnya, karet alam termasuk sumberdaya alam biotik (sumberdaya alam hayati). Adapun menurut derajat nilai ekonominya, karet alam termasuk sumberdaya alam  bernilai ekonomis.

Seperti yang disebutkan di atas bahwa alah satu upaya pemanfaatan sumberdaya alam dari karet alam ini pada tingkat dasar adalah dalam bentuk perkebunan karet. Tanaman karet ini dikebunkan pada lahan yang berketinggian antara 0m--700m di atas permukaan laut. Sedangkan gambar yang tertera di atas adalah usaha perkebunan karet yang bentuk pengusahaannya dikelola oleh sebuah perusahaan besar. Lokasinya di Malang Selatan pada lahan perbukitan kapur berketinggian sekitar 500m di atas permukaan laut.

Karet alam merupakan barang dagangan (komoditas) yang bernilai ekonomis tinggi. Menurut informasi, Indonesia merupakan negara penghasil karet alam terbesar kedua setelah Malaysia dengan wilayah perkebunan terluasnya terdapat di pulau Sumatera dan Kalimantan. Sebagai komoditas ekspor nonmigas, karet alam menduduki peringkat ke-sembilan dengan negara tujuan ekspornya adalah Amerika Serikat, Jepang, Cina, Singapura, dan Jerman. Lembaran getah karet hasil perkebunan karet alam selanjutnya diolah menjadi ban dan berbagai perlengkapan dalam industri otomotif, peralatan listrik, peralatan kesehatan, dan sebagainya.

Sumber:
- Waluya, Bagja. 2007. Memahami Geografi SMA/MA 2. Bandung: Armico.
- Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas (id.wikipedia.org/wiki/Karet).





DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN

Desain media pembelajaran yang tercantum dalam posting ini adalah hasil penugasan yang diberikan dalam Pendidikan dan Latihan (Diklat) Jenjang Dasar Geografi Tingkat Nasional untuk guru SMA/MA, 11--24 September 2011. Penyelenggaranya adalah Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Malang di Kota mBatu. Dalam kegiatan tersebut,para peserta Diklat diharuskan mendesain media pembelajaran sebelum menentukan media pembelajaran apa yang sesuai dengan materi pembelajaran tertentu yang nantinya dicantumkan dalam RPP. Untuk memenuhi kegiatan tersebut, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Setelah selesai membuat desain media pembelajarannya, masing-masing kelompok ditugaskan untuk mempresentasikannya. Desain yang ada pada poating ini merupakan hasil karya dari kelompok 1. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan mengklik:
Download

Catatan: Posting ini bertujuan untuk menunjang program tindak lanjut (pengimbasan) yang ditugaskan oleh P4TK kepada setiap peserta Diklat.

Kamis, 22 Desember 2011

PRESENTASI TENTANG BAHAN AJAR

Fungsi Bahan Ajar menurut Dikmenjur adalah: a.Sebagai pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa. b. Sebagai pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya. c. Sebagai alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran. Itulah penggalan dari materi bahan ajar yang ditulis menggunakan Microsolf PowerPoint yang pernah disajikan dalam workshop pembuatan bahan ajar bagi guru-guru SMAPa. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan mengklik: Download

Selasa, 20 Desember 2011

SOAL UJI COBA UN GEOGRAFI KE-1 TINGKAT SEKOLAH 2011/2012

Sesuai judul, posting ini berisi naskah soal uji coba Ujian Nasional (UN)Geografi ke-1 tahun pembelajaran 2011/2012 untuk internal sekolah kami yang diselenggarakan pada 16 Nopember 2011 lalu. Sesuai Ujian Nasional, soal uji coba ini merupakan soal obyektif yang berbentuk pilihan ganda dengan lima pilihan. Jumlah soal sebanyak 50butir dengan soal acuan dari materi soal Ujian Nasional tahun pembelajaran 2010/2011 paket 12, 25, dan 39 BNSP--Kemendiknas yang diterbitkan oleh Puspendik Balitbang. Mengapa harus mengacu pada naskah soal UN? Ada dua faktor yang mendasarinya, yakni: (1) Mengenalkan dan membiasakan siswa menghadapi soal ujian nasional. (2) Melaksanakan anjuran dari dinas pendidikan yang muaranya perolehan nilai para peserta UN meningkat. Walau mengacu naskah soal UN, bukan berarti berniat jadi plagiat. Justru kami bermaksud memberikan alternatif lain pada konstruksi soal UN itu sendiri. Naskah soal UN yang ada dirasa kurang spesifik dan rasanya kurang sesuai dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (bahasa Indonesia yang baku) sehingga kadang-kadang sedikit membingungkan. Demikian pula pada pilihan jawabannya. Lantaran itu kami memberanikan diri memodifikasinya agar siswa lebih mudah memahami dan mengerjakannya, sehingga harapannya tingkat keberhasilan siswa meningkat. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan mengklik; Download

TUMBUHAN BINTARO

Foto di samping adalah tumbuhan yang difungsikan sebagai tanaman peneduh, sekaligus sebagai tanaman hias di halaman tengah suatu sekolah. Bagi saya, tanaman ini asing dan sekaligus menarik perhatian. Apalagi begitu melihat buahnya yang hijau membulat. Lantaran penasaran, kemudian saya menanyakannya pada seorang teman yang kebetulan juga orang yang sengaja menanamnya. Menurut informasi teman saya, tanaman itu bernama bintaro. Kemudian teman itu mengatakan bahwa rasa dari buah bintaro itu pahit. Selebihnya tak ada informasi lain. Begitu mengetahui bahwa tanaman itu bernama bintaro, kemudian bayangan saya menerawang pada suatu tempat yang beberapa tahun silam pernah menjadi berita lantaran ada kecelakaan keretaapi. Bintaro yang semula saya kenal itu adalah nama suatu tempat di Jakarta. Ternyata bintaro juga merupakan nama tumbuhan. Mungkin tempat yang bernama Bintaro di Jakarta itu dulu banyak ditumbuhi (merupakan) tempat hidup tumbuhan bintaro. Berikut ini uraian tentang tumbuhan bintaro yang saya ambil dari Wikipedia bahasa Indonesia,ensiklopedia bebas: "Bintaro (Cerbera maghas) merupakan tumbuhan yang hidup di daerah pantai berawa dengan ketinggian bisa mencapai 12m. Tumbuhan ini tersebar di daerah tropis, termasuk di wilayah Pasifik seperti Samoa, Tongan, dan Fiji. Tumbuhan bergetah yang merupakan bagian dari ekosistem hutan mangrove ini memiliki daun berbentuk lonjong dan agak memanjang, berwarna hijau tua, tersusun berselingan. Bunganya berbau harum dengan mahkota berdiameter 3cm--5cm, berbentuk terompet dengan pangkal berwarna merah muda. Buah membulat seperti telur berwarna hijau ketika masih mentah dan berwarna merah cerah jika sudah masak. Daun dan buahnya sangat beracun. Tumbuhan bintaro ini di Indonesia dimanfaatkan sebagai tumbuhan penghijauan dan/atau reboisasi daerah pesisir, di samping juga sebagai tanaman peneduh di daerah perkotaan. Sumber: Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (id.wikipedia.org/wiki/Bintaro)

Jumat, 16 Desember 2011

SOAL UAS KEBUMIAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

Kebumian merupakan matapelajaran muatan lokal (Mulok) di SMA Negeri 1 Pagak, Kabupaten Malang. Materi soal yang di-UAS-kan meliputi:
1. Hakekat ilmu Kebumian.
2. Struktur Bumi.
3. Mineralogi/kristalogi.
4. Batuan penyusun Bumi.

Bagi pembaca yang berminat dapat mengunduhnya dengan mengklik:

Rabu, 14 Desember 2011

SOAL UAS GEOGRAFI KELAS XII TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

Ulangan Akhir Semester (UAS) merupakan satu kegiatan penilaian yang dilaksanakan pada akhir semester 1 (satu). Soal UAS yang disajikan dalam posting ini adalah soal UAS untuk matapelajaran kelas XII.IPS yang disajikan dalam bentuk soal pilihan ganda dengan lima pilihan. Materi soal ini diujikan untuk siswa SMA di wilayah Kabupaten Malang tahun pembelajaran 2011/2012.
Bahan yang di-UAS-kan mencakup:
- Standar Kompetensi: 1. Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan. Standar kompetensi ini mencakup kompetensi dasar:
1.1 Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan.
1.2 Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan.
1.3 Menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan pemanfaatan peta.

- Standar Kompetensi: 2. Memahami pemanfaatan citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi. Kompetensi dasar yang tercakup dalam standar kompetensi ini meliputi:
2.1 Menjelaskan pemanfaatan citra Penginderaan Jauh.
2.2 Menjelaskan pemanfaatan Sistem Informasi Geografi.

Isi selengkapnya dari soal UAS ini dapat diunduh beserta kunci jawabannya dengan mengklik:

Minggu, 11 Desember 2011

EKSKUL KEHUTANAN

Gambar di samping ini bukan menunjukkan kegiatan pembelajaran kepada siswa untuk merusak hutan. Kegiatan yang mereka lakukan justru sebaliknya. Kegiatan yang diikuti oleh siswa kelas X (sepuluh) ini adalah kegiatan Ekstrakurikuler (Ekskul) Kehutanan dengan tujuan siswa memiliki keterampilan memelihara dan memanfaatkan hutan secara arif dan ekoefisien, mengingat hutan memiliki fungsi langsung dan tak langsung yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Dengan demikian mereka juga bisa menerapkan pembelajaran Geografi, khususnya yang berkaitan dengan kompetensi dasar dan/atau materi tentang biosfer, sumberdaya alam, dan lingkungan hidup. Di samping itu, Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Pendidikan Kewirausahaan, dan Pendidikan Penanggulangan Bencana juga tercakup dalam kegiatan ini.

Ekstrakurikuler kehutanan itu sendiri merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Pagak Kabupaten Malang. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut dilaksanakan di laboratorium kehutanan seluas lebih kurang 0,25ha yang terletak di sebelah timur dan selatan ruang kegiatan belajar (ruang kelas), menempati lahan tidur yang semula berupa tegalan. Laboratorium kehutanan itu sendiri dirintis sejak akhir 2002. Tepatnya sekitar bulan Oktober 2002. Tanaman utama yang dikembangkan dalam laboratorium kehutanan ini adalah tanaman Jati.

Mengingat jati yang ditanam dalam laboratorium kehutanan sudah berumur sembilan tahun, maka perlu adanya penjarangan tanaman. Jarak tanam pada awal penanaman jati adalah 3 x 1, artinya jarak antarbibit jati, misalnya untuk deretan arah utara--selatan sejauh 3m dan jarak untuk arah timur--barat sebesar 1m. Jarak tersebut dikembangkan berdasarkan saran dari seorang karyawan Perhutani. Jarak itu diterapkan agar bibit jati yang ditanam tersebut menjadi lurus. Kini tanaman jati tersebut rata-rata sudah relatif besar dengan tinggi rata-rata di atas tujuh meter. Mengingat hal tersebut, maka perlu penjarangan agar jarak minimum antartanaman jati menjadi 3 x 2. Penjarangan itu sendiri sudah mulai dilaksanakan tiga tahun yang lalu.

Penjarangan berarti penebangan pohon. Penebangan pohon yang diterapkan dalam ekstrakurikuler ini hanya berlaku sesuai jarak 3 x 2 atau 3 x 3 dan tanaman yang ditebang itu dipastikan tanaman yang relatif tidak lurus serta berukuran relatif kecil dibandingakan dengan tanaman-tanaman jati lain yang ada di sekitarnya. Pohon jati yang diperkirakan nantinya berongga juga ditebang. Kayu jati hasil tebangan rencananya akan dibuat tempat duduk siswa ketika waktu istirahat. Dan apabila jati ini sudah masanya dipanen, hasilnya digunakan untuk kemajuan dan kesejahteraan warga SMAPa, sebutan untuk SMA Negeri 1 Pagak. Semoga.

Kamis, 08 Desember 2011

SALAK PANDANREJO

Indonesia merupakan satu negeri yang kaya akan berbagai macam buah-buahan, baik buah-buahan lokal maupun buah-buahan yang bukan asli Indonesia. Satu buah lokal itu di antaranya adalah salak.

Salak, menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas bahwa salak merupakan tumbuhan sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan. Tumbuhan ini dipenuhi duri, tumbuh merumpun yang rapat dan kuat. Lantaran itu, salak tidak jarang digunakan masyarakat sebagai pagar hidup, selain diusahakan sebagai tanaman perkebunan. Masih menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, "salak memiliki nama ilmiah Salacca zalacca yang dalam bahasa Inggris disebut snake fruit karena kulitnya seperti sisik ular". Sedangkan yang dimaksud dengan salak Pandanrejo ini adalah tanaman salak yang dibudidayakan di Desa Pandanrejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Memang Desa Pandanrejo merupakan satu sentra perkebunan salak di wilayah Malang, di samping Desa Suwaru, Kecamatan Pagelaran dan beberapa desa lainnya.

Salak Pandanrejo dibudidayakan pada lahan kering bertanah yang berbatuan induk kapur. Jenis salak yang dikembangkan sangat bervariatif, sehingga buah yang dihasilkan tidak memiliki kekhasan, baik dalam ukuran buah, warna kulit, daging buah, maupun rasanya. Ukuran buahnya ada yang berukuran kecil, namun tidak jarang ada pula yang berukuran jumbo. Kira-kira seukuran dengan kepalan tangan anak balita. Warna kulitnya mulai dari coklat terang sampai coklat kehitam-hitaman seperti nampak pada foto. Daging buahnya ada yang masir dan ada pula yang renyah. Sedangkan rasanya ada yang manis sampai manis masam. Walaupun demikian tidak ada salak yang rasanya sepet (bahasa Jawa). Salah di tempat tersebut berbuah hampir sepanjang tahun dengan puncak musim buahnya antara bulan Januari sampai Maret. Umumnya masyarakat setempat menjual hasil perkebunannya dalam bentuk buah segar. Harga per kilogramnya hanya berkisar antara Rp 3.000,- sampai Rp 5.000,-. Mereka belum berupaya mengolah daging buah salak menjadi manisan salak, minuman sari salak, ataupun makanan olahan yang lainnya.

Rabu, 07 Desember 2011

PEMULUNG RENTA

Renta...
Papa...
Nestapa...

Itulah gambaran dua orang pemulung botol dan gelas plastik bekas minuman ini. Mereka terlihat sibuk menata hasil pungutannya di emperan sebuah toko. Mereka menata rapi hasil perolehannya itu sesuai dengan merek minumannya. Di antara keriput wajahnya tergurat secercah keceriaan pengobat derita. Beberapa lembar uang ribuan rupiah akan segera menjadi milik mereka setelah pengepul barang rongsokan mendatangi mereka. Hari itu mereka tak perlu was-was. Kekhawatiran tidak makan tidak akan terjadi. Sungguh perjuangan hebat yang seharusnya sudah tidak perlu mereka lakukan lagi di sisa-sisa usia senjanya.

Sementara orang-orang di sekitarnya dengan congkaknya membuang barang yang dianggap tak berharga itu dengan seenaknya. Orang-orang berada dan terhormat itu hanya acuh-tak acuh saja terhadap dua orang nenek pemulung itu, lalu meninggalkan mereka dengan derungan mobil berharga ratusan juta rupiah. Sungguh merupakan pemandangan yang sangat kotras. Jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin terlihat jelas menganga. Lalu dimana letak keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia? Ternyata jawabannya hanya terdapat pada sila kelima Pancasila.

Senin, 05 Desember 2011

BAHAN AJAR SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI

Bahan ajar sejarah pembentukan Bumi ini berbentuk semacam Lembaran Kegiatan Siswa (LKS) yang berisi soal-soal tentang proses terjadinya Bumi (termasuk perkembangan Bumi menurut skala waktu Geologinya), karakteristik perlapisan Bumi, dan Teori Lempeng Tektonik. Metode pembelajaran yang dapat dikembangkan pada Standar Kompetensi: 2. Memahami sejarah pembentukan Bumi, Kompetensi Dasar: 2.1 Menjelaskan sejarah pembentukan Bumi ini adalah penugasan secara individu dengan model pembelajaran kepala bernomor. Setiap siswa diberi nomor tertentu yang harus diselesaikan dan kemudian diminta mempresentasikan hasil penugasannya di forum kelas. Untuk memperoleh jawaban yang tepat, siswa ditugaskan untuk mencari sumber jawaban dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan kompetensi dasar tersebut di perpustakaan. Keseluruhan soal dari bahan ajar tersebut dapat diunduh dengan mengklik:

Download

Sabtu, 03 Desember 2011

GERHANA (Bahan Ajar Audio Visual)

Bahan ajar audio visual tentang gerhana Matahari dan gerhana Bulan ini kembali dibuat oleh Prihantono, guru SMAN 1 Dampit untuk para anggota MGMP Geografi SMA Kabupaten Malang tahun 2005.

Rasanya sangat disayangkan bila bahan ajar ini hanya dimiliki dan dinikmati oleh sejumlah pihak yang terbatas. Lantaran itulah agar bahan ajar ini dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak, maka bahan ajar yang berjudul di atas di-posting-kan.

Bahan ajar ini diawali dengan tayangan gambar gerhana Matahari Total, kemudian proses terjadinya gerhana Matahari. Selanjutnya tayangan gambar gerhana Bulan dan prosesnya. Dan, bahan ajar ini diakhiri dengan tayangan gambar permukaan Bulan jika dilihat dengan menggunakan teleskop. Adapun isi selengkapnya dapat disaksikan dengan mengklik:

TATA SURYA DAN JAGAD RAYA (Bahan Ajar Cetak)

Untuk bahan ajar cetak yang berjudul "Tata Surya dan Jagad Raya" ini asli tulisan yang disusun 'nuansa masel' dari berbagai sumber. Tujuannya untuk menambah referensi bagi siswa, di samping LKS dan buku yang mereka punyai. Tujan lain, bahan ajar cetak ini disusun juga untuk penyeragaman materi dan bahan ajar yang digunakan untuk SMA-SMA anggota MGMP Geografi SMA Kabupaten Malang.

Untuk memperoleh bahan ajar tersebut, awalnya siswa kelas X (sepuluh) saya suruh mengunduhnya di blog, tetapi kemudian beberapa orang di antaranya merasa tidak menemukannya. Lantara itu kemudian saya berusaha mencarinya sendiri. Ternyata setelah saya cek sana-sini, bahan ajar tersebut belum ada pada blog ini. Lantaran itulah maka pada kesempatan ini bahan ajar cetak tersebut 'nuansa masel' posting-kan. Sekedar diketahui, bahan ajar cetak ini banyak di-copy oleh guru-guru Geografi SMA ketika Diklat Geografi tingkat nasional di P4TK September lalu dan pada Workshop Konten Jardiknas tingkat Provinsi Jawa Timur di hotel Royal View Tretes awal Nopember lalu. Bahan ajar cetak setebal 19halaman ini dapat diunduh dengan mengklik:

TATA SURYA (Bahan Ajar Audio Visual)

Sama dengan posting sebelumnya, bahan ajar yang berjudul "Tata Surya" ini dibuat oleh Prihantono, guru SMAN 1 Dampit dan diberikan kepada segenap peserta MGMP Geografi SMA Kabupaten Malang tahun 2005 lalu. Bahan ajar ini akhirnya perlu 'nuansa masel' posting-kan agar para guru dan siswa SMA kelas X (sepuluh) khususnya, dan para pengunjung blog umumnya dapat ikut memanfaatkan produk ini. Hanya sekedar diketahui bahwa dalam bahan ajar ini masih mencantumkan Pluto sebagai planet. Padahal menurut hasil konggres IAU tahun 2003, Pluto sudah dieliminasi dari kelompok planet dalam Tata Surya kita. Demikian pula dengan Xena. Dalam bahan ajar ini Xena juga dimasukkan dalam kelompok planet. Padahal menurut kebanyakan sumber, Xena belum dimasukkan dalam kelompok planet dalam Keluarga Matahari kita. Karena itu, 'nuansa masel' memohon kepada para pembaca agar memakluminya. Isi selengkapnya silahkan klik:

Jumat, 02 Desember 2011

BUMIKU (Bahan Ajar Audio Visual)

Bahan ajar audio visual ini dibuat oleh Prihantono, guru SMA Negeri 1 Dampit ketika MGMP Geografi SMA Kabupaten Malang di sekolah tersebut pada tahun 2005 lalu. Mengingat bahan ajar ini bermanfaat dalam pembelajaran Geografi pada Standar Kompetensi: 2. Memahami sejarah pembentukan Bumi, khususnya pada Kompetensi Dasar: 2.1 Menjelaskan sejarah pembentukan Bumi, Materi: Karakteristik perlapisan Bumi dan Kompetensi Dasar: 2.2 Mendeskripsikan Tata Surya dan Jagad Raya, Materi: Anggota Tata Surya (Bumi), maka kemudian 'nuansa masel' angkat dalam posting ini. Standar kompetensi dan kompetensi dasar itu sendiri diberikan untuk siswa kelas X (sepuluh) semester 1 (satu). Di samping itu, bahan ajar tersebut juga berkaitan dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL): 2. Menganalisis sejarah pembentukan Bumi, Tata Surya, dan Jagad Raya untuk siswa kelas XII.IPS.

Walaupun isi bahan ajar ini relatif padat, namun diharapkan masih bermanfaat bagi pengguna, khususnya guru Geografi dan siswa kelas X. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan mengklik:

Kamis, 01 Desember 2011

PENGENALAN PERALATAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

Pengenalan peralatan Meteorologi dan Klimatologi dalam judul ini ditulis dalam Microsolf PowerPoint. Penulis dan penyajinya adalah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Klimatologi Karangploso-Malang. Materi tersebut disajikan kepada para peserta Diklat Geografi SMA/MA Tingkat Dasar Se-Indonesia di aula BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso pada 23 September 2011 lalu. Kunjungan ke Stasiun Klimatologi Karangploso itu sendiri merupakan satu kegiatan lapangan yang dijadwalkan oleh penyelenggara Diklat, P4TK.

Isi dari presentasi ini meliputi bidang tugas Stasiun Klimatologi Karangploso dan pengenalan peralatan-peralatan Meteorologi dan Klimatologi yang ada pada stasiun tersebut. Peralatan-peralatan tersebut meliputi: taman alat, berbagai anemometer, penakar hujan biasa (tipe Obs), penakar hujan jenis Hellman, evaporimeter panci terbuka, piche evaporimeter, lysimeter, camble stokes, actinograph, gun bellani integrator radiation, high volume air sampler, automatic weather system (AWS), dan peralatan-peralatan lain yang dijelaskan di lapangan. Deskripsi selengkapnya dapat dibaca dengan mengklik:

Sabtu, 26 November 2011

PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (Versi Microsolf Office Word)

Dalam posting ini 'nuansa masel' masih mengetengahkan judul yang sama dengan posting sebelumnya. Hanya judul lengkapnya adalah "Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Konsep, Prinsip, dan Implementasinya di Sekolah)". Materi yang kali ini ditulis dengan menggunakan Microsolf Word ini juga ditulis oleh Dr. Achmad Amirudin, M.Pd (dosen jurusan Geografi Universitas Negeri Malang) yang diberikan pada kegiatan Diklat Geografi Tingkat Dasar untuk Guru SMA yang diselenggarakan oleh P4TK. Materi ini sangat penting bagi guru Geografi dan juga siswa kelas XI dan XII. Di samping itu para peserta Diklat diberi amanan untuk mengimbaskan hasil Diklat kepada guru-guru Geografi khususnya yang tidak mengikuti kegiatan tersebut. Mudah-mudahan materi ini bermanfaat, dan penyusun Materi, bapak Dr. Achmad Amirudin, M.Pd dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Amiyn.
Bagi pengunjung 'nuansa masel' yang berminat dengan materi ini dapat mengklik:

Jumat, 25 November 2011

SEMAKIN TERDESAKNYA HUTAN DI JAWA

Hampir bisa dipastikan bahwa para pemerhati lingkungan akan merasa sedih jika melihat fenomena seperti yang tertera dalam gambar di samping. Lahan berlereng curam sampai terjal yang semula berupa hutan ini tersulap menjadi lahan pertanian holtikultura. Jenis tanaman holtikulturan yang diusahan penduduk setempat di antaranya adalah sayur-sayuran pegunungan seperti kubis, sawi, petsai (sawi putih), kentang, asparagus, wortel, dll. Produk pertanian tersebut tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga untuk memenuhi pasokan sayur-mayur di berbagai kota besar di pulau Jawa dan luar pulau Jawa, terutama pulau Kalimantan dan Sulawesi.

Lagi-lagi konflik penggunaan lahan terjadi. Betapa tidak, area yang seharusnya merupakan hutan konservasi terubah demi untuk melipatgandakan produk pertanian. Usaha melipatgandakan produk pertanian berarti meningkatkan mutu kehidupan yang layak. Meningkatnya mutu kehidupan itu tidak hanya diharapkan dapat dinikmati oleh petani pengolah lahan, tetapi juga untuk semua pihak, termasuk konsumen dari produk pertanian itu karena hasil pertanian yang dimaksud dapat mencukupi kebutuhan mereka. Di lain pihak tersedia lapangan kerja baru hingga angka pengangguran dapat terkurangi. Namun demikian, setiap kegiatan pembangunan, juga kegiatan pembangunan pertanian akan selalu diikuti oleh meningkatnya entropi, yaitu ketidakaturan. Ketidakaturan yang dimaksud dalam pembangunan pertanian di pulau Jawa khususnya adalah terjadinya upaya meningkatkan produksi pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian (ekstensifikasi). Bersambung.

PENDIDIKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Materi yang di-positng-kan ini merupakan oleh-oleh ketika mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklat) Geografi tingkat dasar tingkat nasional di P4TK pertengahan September lalu.

Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan merupakan salah satu materi dari Diklat tersebut. Penyaji materinya Dr. Achmad Amirudin. Materi yang ditulis dalam Microsolf PowerPoint ini dirasa perlu untuk di-posting-kan karena berkaitan erat dengan pembelajaran Geografi pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 5: Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup, Standar Kompetensi (SK) 3: Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup dengan Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitanya dengan pembangunan berkelanjutan, dan KD 3.2 Menganalisis pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. KD 3.1 dan 3.2 itu sendiri diajarkan pada siswa kelas XI.IPS semester 2 (dua). Lantaran itulah 'nuansa masel' memberanikan diri mem-posting-kannya agar paru guru Geografi, khususnya yang tidak mengikuti diklat bisa ikut memanfaatkan materi yang sangat penting ini. Demikian pula siswa kelas XI.IPS. Di samping itu, posting ini juga bisa merupakan bentuk lain dari pengimbasan kepada guru-guru seperti yang diharapkan oleh P4TK. Semoga bapak Dr. Achmad Amirudin maklum dan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT atas kebaikan beliau. Bagi pengunjung 'nuansa masel' yang berminat dapat mengklik di bawah ini:

Rabu, 23 November 2011

INDUSTRI TAHU

Tahu merupakan makanan ringan yang menjadi kegemaran masyarakat Indonesia, terlebih bagi masyarakat asal pulau Jawa. Sebagai makanan ringan, tahu awalnya dikenal untuk lauk makan nasi. Sebagai lauk, tahu biasanya berwujud sebagai tahu goreng, kering tahu, dan bothok tahu. Kadang kala tahu juga dibuat sayur (bhs. Jawa: jangan tahu) dengan atau tanpa berbagai sayuran tambahan. Ada pula tahu rebus. Belakangan tahu telah berkembang menjadi berbagai produk olahan. Sebagai makanan ringan, tahu kemudian diolah menjadi keripik tahu, kerupuk tahu, sebagai bahan pelengkap pada rujak petis atau rujak cingur, bakso, tahu thek, tahu campur, tahu lontong, tahu berontak, cilok atau penthol tahu, sate tahu, dan masih banyak lagi produk olahan dari tahu, di samping juga dijajakan sebagai tahu goreng.

Berbagai daerah di pulau Jawa memiliki daerah penghasil tahu dengan kekhasan masing-masing. Daerah-daerah yang dikenal memiliki produk tahu yang khas di antaranya adalah tahu kuning dan tahu kenyal dari Kediri (Jawa Timur) dan tahu Sumedang (Jawa Barat). Sedang Malang (Jawa Timur) juga dikenal sebagai daerah penghasil tahu yang patut diperhitungkan, mengingat hampir setiap setiap desa di daerah tersebut memiliki industri tahu.

Penggolongan Industri
  1. Menurut Deperindak (kini Kementerian Perdagangan yang telah berpisah dengan Kementerian Perindustrian): industri tahu termasuk pada kelompok aneka industri dengan komoditi industri makanan.
  2. Menurut penggolongan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengacu pada International Standard Industrial Classification (ISIC), industri tahu ini termasuk industri rumah tangga (jumlah tenaga kerja 1--4orang), industri kecil (jumlah tenaga kerja 5--19orang), atau industri sedang (jika jumlah tenaga kerjanya berkisar antara 20--99orang).
  3. Berdasarkan bahan mentahnya, indutri tahu termasuk industri agraris.
  4. Berdasarkan lokasi unit usahanya tergolong industri yang dapat didirikan di sembarang tempat (dimana saja).
  5. Berdasarkan hasil produksinya, tergolong industri ringan.
  6. Menurut penggolongan industri berdasarkan yang mengusahakannya, industri tahu umumnya dikenal sebagai industri rakyat.
  7. Sedang menurut penggolongan industri berdasarkan pasarnya, industri tahu ini masih termasuk industri lokal (nonbasic industry).
Proses Pembuatan Tahu
Tahu adalah sejenis makanan ringan yang terbuat dari kacang kedelai yang telah difermentasi. Adapun proses pembuatannya sebagai berikut:
  1. Kedelai yang telah terpilih sebagai kedelai berkualitas baik dicuci dan kemudian direndam dalam air selama 6 (enam) jam.
  2. Kedelai hasil rendaman dicuci kembali untuk memisahkan kulit arinya.
  3. Setelah kedelai bersih, kemudian kedelai tersebut digiling sampai halus.
  4. Berselang antara 5 (lima) sampai 10menit, kedelai yang telah dihaluskan tersebut direbus selama 1 (satu) jam. Jeda waktu setelah menggiling dengan proses perebusan dilakukan agar tahu yang nanti dihasilkan dapat berkualitas baik.
  5. Hasil perebusan kedelai yang telah dihaluskan adalah bubur kedelai. Bubur kedelai tersebut kemudian dituangkan dalam saringan yang terbuat dari kain mori kasar. Hasil dari proses penyaringan berupa sari pati kedelai dan ampas. Kalau perlu ampas tadi disaring lagi dengan menyiramkan air panas hingga bubur kedelainya tidak ada lagi.
  6. Hasil penyaringan yang berupa air sari pati kedelai itulah yang akan menjadi tahu. Air sari pati itu kemudian diberi cuka dan bisa juga ditambahkan air kelapa atau cairan whey (air sari tahu bila telah menggumpal) yang telah dieramkan. Bisa juga menggunakan bubuk batu tahu (sulfat kapur).
  7. Proses pada nomor 6 (enam) tersebut kemudian menghasilkan gumpalan putih yang mulai mengendap. Gumpalan putih tersebut merupakan adonan tahu.
  8. Gumpalan putih (adonan tahu) itu kemudian dituangkan kedalam cetakan persegi empat yang beralaskan kain dan ditutup dengan kayu dan kemudian dilakukan pengepresan, sehingga sisa air yang masih ada dalam adonan tahu dapat terperas habis. Proses pengepresan menghasilkan tahu mentah yang telah memadat.
  9. Tahu mentah yang telah memadat, kemudian dipotong-potong dengan ukuran tertentu sesuai selera masing-masing.
  10. Tahu mentah siap dipasarkan. Jika ingi menghasilkan tahu berwarna kuning, biasanya potongan tahu mentah tersebut diberi air parutan kunir (kunyit) sebagai pewarna alami.
  11. Tidak jarang industri tahu juga memasarkan produknya dalam bentuk tahu goreng seperti foto yang tertera di atas.

Senin, 14 November 2011

Pendalaman Materi Geografi SKL 3: Flora Fauna TaPel 2011--2012

Persiapan Ujian Nasional Tahun Pembelajaran 2011/2012 sudah tingkat kabupaten sudah dimulai. Kegiatan diawali dengan penyusunan soal-soal pendalaman materi masing-masing matapelajaran yang diujian-nasionalkan. Penyusunnya diambil dari guru-guru terpilih dari sekolah yang ditunjuk. Sedang saya sendiri diminta menyusun soal-soal pendalaman materi untuk SKL 2 indikator mendeskripsikan keanekaragaman flora di muka Bumi sebagai potensi pendukung kehidupan sampai SKL 8. Untuk soal-soal tentang flora dan fauna ini dapat dilihat dengan mengklik:

Download

Minggu, 13 November 2011

SOAL UTS 1 KEBUMIAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

Kebumian (Geo Sciences) merupakan matapelajaran muatan lokal yang dikembangkan di sekolah kami. Ilmu Kebumian merupakan nama lain yang pada kurikulum terdahulu disebut dengan matapelajaran Bumi dan Antariksa. Standar kompetensi yang diajarkan dalam Kebumian meliputi lithosfer, atmosfer, hidrosfer, dan Bumi sebagai salah satu benda langit (anggota Tata Surya dan Jagad Raya), serta ditambahkan pula standar kompetensi tentang lingkungan hidup.

Mengapa harus ilmu Kebumian? Ada beberapa alasan yang hal tersebut, yaitu:
  1. Tidak diajarkannya matapelajaran Geografi di kelas IPA, padahal Geografi adalah ilmu yang memiliki aspek kajian tentang alam (fisik) dan manusia.
  2. Memberikan wawasan/pembekalan ilmu (khususnya tentang mineral) kepada siswa, mengingat Indonesia merupakan satu negara yang kaya akan mineral.
  3. Memberikan alternatif lain kepada siswa untuk menuntut ilmu dan berkecimpung dalam bidang mineral/bahan galian yang berwawasan lingkungan.
  4. Merupakan perwujudan dari hasil kegiatan Training of Trainer (ToT) Olimpiade Sains (OSN) Kebumian tingkat Jawa Timur tahun 2010.
Mengingat hal itulah maka diperlukan pula adanya perangkat-perangkat pembelajarannya. Dalam blog ini perangkat-perangkat itu dimasukkan dalam label OSN Kebumian. Di samping itu, sebagian materi pembelajaran ada yang masuk pada label lithosfer, atmosfer, dan hidrosfer sepaket dengan matapelajaran Geografi. Sedangkan untuk soal Ulangan Tengah Semester (UTS) 1 yang ada dalam posting ini berlabel OSN Kebumian. Bentuk soalnya pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban, dan dengan jumlah soal sebanyak 40butir. Selengkapnya silahkan klik: Download

Sekedar diketahui, gambar yang tertera dalam posting ini merupakan singkapan batubara pada sebuah tebing sungai intermitten di daerah kapur (karst) Malang Selatan.

PEMETAAN SKL GEOGRAFI 2011

Pemetaan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ditujukan untuk lebih memfokuskan persiapan dalam menghadapi Ujian Nasional (UN), khususnya dalam menghadapi UN Tahun Pembelajaran 2011/2012, baik bagi guru maupun terlebih bagi siswa. Pemetaan SKL ini sendiri merupakan hasil dari Bintek KTSP yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada awal Oktober lalu.

Seperti yang telah diketahui bahwa SKL Geografi menurut Permendiknas Nomor 46 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 huruf C tentang Kisi-kisi Ujian Nasional nomor urut 30, bahwa SKL Geografi (Program IPS) terdiri dari 8 (delapan) SKL yang meliputi:
  1. Mendeskripsikan, hakikat, obyek, ruang lingkup, prinsip, konsep, aspek, dan pendekatan Geogrfi.
  2. Menganalisis sejarah pembentukan Bumi, Tata Surya, dan Jagad Raya.
  3. Menganalisis dinamika unsur-unsur geosfer dengan kehidupan manusia.
  4. Menganalisis sumberdaya alam serta kaitannya dengan kehidupan manusia.
  5. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup.
  6. Menganalisis keterampilan dasar peta/pemetaan dalam memahami fenomena geosfer.
  7. Menganalisis pemanfaatan citra Penginderaan Jauh dan SIG sebagai media informasi fenomena geosfer.
  8. Menganalisis wilayah dan perwilayahan di dunia.
Dari delapan SKL tersebut kemudian dijabarkan menjadi 25 indikator dengan indikator terbanyak pada SKL 2, yakni sebanyak enam indikator. Sedangkan isi dari pemetaan itu sendiri dapat dilihat dengan mengklik: Download

Sabtu, 12 November 2011

PEMETAAN SK/KD GEOGRAFI KELAS XII TAHUN 2011

Pemetaan SK/KD yang ada dalam posting kali ini adalah SK/KD untuk matapelajaran Geografi kelas XII.IPS. Pemetaan SK/KD kali ini masih menggunakan standar yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melalui Bintek KTSP awal Oktober lalu. Pemetaan yang disajikan dalam bentuk tabel dengan menggunakan Microsolf Office Word ini mencakup:
- Standar Kompetensi Geografi kelas XII semester 1:
1. Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan.
2. Memahami pemanfaatan citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG).
- Standar Kompetensi Geografi kelas XII semester 2:
1. Menganalisis wilayah dan perwilayahan.

Semester 1 (gasal):
Standar Kompetensi: 1. Mempraktikkan keterampilan dasa peta dan pemetaan, mencakup Kompetensi Dasar:
1.1 Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan.
1.2 Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan.
1.3 Menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan pemanfaatan peta.

Standar Kompetensi: 2. Memahami pemanfaatan citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG), mencakup Kompetensi Dasar:
2.1 Menjelaskan pemanfaatan citra Penginderaan Jauh.
2.2 Menjelaskan pemanfaatan Sistem Informasi Geografi.

Semester 2 (genap):
Standar Kompetensi: 1. Menganalisis wilayah dan perwilayahan, meliputi Kompetensi Dasar:
1.1 Menganalisis pola persebaran spasial, hubungan, serta interaksi spasial desa dan kota.
1.2 Menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah.
1.3 Menganalisis wilayah/perwilayahan negara maju dan berkembang.
Selengkapnya silahkan klik:
Download