Senin, 11 Januari 2010
PANDAN PESISIR
Pandan yang terpampang pada gambar ini ditemukan di daerah pesisir.
Pesisir menurut Bambang N.M. dan Purwadi Suhandini (2004:198) adalah
mintakat yang meliputi pantai dan perluasannya ke arah darat sampai
pengaruh laut tidak ada. Pandan pesisir merupakan pandan yang hidup di
daerah dengan jenis tanah berpasir hingga tanah berbatu pada daerah
peralihan antara darat dengan perairan laut, sehingga tumbuh dan
berkembangnya tumbuhan ini dipengaruhi pula oleh perairan laut. Secara
Biologi, pandan ini menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedi
bebas (18 Nopember 2009) "klasifikasi ilmiah: - kerajaan: Plantae,
- divisi: Magnoliophyta, - Kelas: Magnoliopsida, Ordo: Pandanales,
- Suku: Pandanales". Menurut Sistem Klasifikasi APG II (dalam Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 18 Nopember 2009): "pandanales
adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga yang termasuk dalam kelas
monokotil". Sedang menurut Suyati, seorang pakar pendidikan Biologi
menyatakan bahwa pandan termasuk divisi spermatophyta, subdivisi
angiospermae, marga pandanus, sp: Pandanus tectorius. Suyati juga
menuturkan bahwa karakteristiknya, akar serabut, batang beruas, tulang
daun melengkung, bagian bunga tiga atau kelipatannya. Pandan ini bisa
tumbuh tegak dengan tinggi lebih dari lima meter dan bisa terjadi
percabangan pada batangnya. Umumnya daun pandan ini berduri.
Foto pandan pesisir ini disajikan oleh Cahaya Wulandari dalam rangka
tugas pengamatan dan pemotretan gejala-gejala geosfer pada fenomena-
fenomena biosfer dalam matapelajaran Geografi.
Vegetasi pandan ini tersebar hampir di seluruh pesisir Malang Selatan,
utamanya banyak dijumpai di sekitar pesisir antara Balekambang dengan
Kondangmerak.
Salah satu kekayaan alam Indonesia ini pada masa lampau banyak
dimanfaatkan daunnya untuk bahan anyaman. Daun pandan yang telah
dikeringkan utamanya dibuat tikar, di samping juga untuk topi dan tas.
Sebenarnya murah dan alami, namun seiring perkembangan jaman, tikar
pandan kalah bersaing dengan karpet sintetis buatan pabrik. Demikian
pula halnya dengan topi dan tas pandan. Beberapa orang bahkan
menganggap sebagai tumbuhan pengganggu. Hanya orang-orang yang memiliki
jiwa seni pertamananlah, kemudian memindahkan dari habitat aslinya ke
beberapa taman perumahan elit di kota-kota besar. Indah memang
penampilannya. Terlebih kalau daun-daun yang telah mengering itu rajin
dibersihkan. Lalu potensi lain apakah yang didapat dari tumbuhan ini?
Untuk penahan abrasi pantai dan penahan hempasan gelombang pasang?
Jelasnya Allah tidak menciptakan tumbuhan ini dengan sia-sia. Pasti ada
manfaatnya.
Sumber:
1. Nianto Mulyo Bambang & Suhandini Purwadi. 2004. Kompetensi Dasar
Geografi. Solo: PT Tiga Serangkai Pustakan Mandiri.
1. Suyati, pakar pendidikan Biologi SMAN 1 Pagak, Kabupaten Malang.2009
2. Wikipedia bahasa Indonesia. 2009. Ensiklopedi Bebas.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pandanales
Tidak ada komentar:
Posting Komentar