Minggu, 21 Februari 2010

Lain di Indonesia, Lain di Jepang




Ketika di Indonesia saat ini musim penghujan, di Jepang yang katanya saudara tua kita itu (dalam Sejarah) sedang musim salju. Ya, memang beda antara iklim di Indonesia dengan di Jepang walau keduanya sama-sama negara kepulauan di Asia. Sebagian orang Indonesia mungkin mengira bahwa di Asia pada umumnya dan di Jepang khususnya, tidak ada salju. Salju dikira hanya ada di Eropa atau Amerika Utara saja. Namun hal itu tidak berlaku bagi orang Indonesia yang pernah menginjakkan kakinya di sana, sering nonton televisi pemerintah Jepang, NHK. NHK Wolrd sering menayangkan tentan musim di Jepang dalam acara Four Seasons in Japan, atau paling tidak pernah belajar Geografi yang berkaitan dengan iklim.

Satu faktor utama yang membedakannya adalah perbedaan panas Matahari yang diterima oleh permukaan Bumi akibat letak lintang yang berbeda dan lamanya penyinaran. Dengan demikian letak atau kedudukan Matahari dilihat dari permukaan Bumi sangat berpengaruh terhadap perbedaan iklim yang sekaligus juga musimnya.

Berdasarkan letak astronomisnya (garis lintangnya saja), Indonesia terletak antara 6°LU—11°LS. Akibatnya Indonesia intensif menerima penyinaran Matahari, sehingga Indonesia beriklim tropis (panas). Sedang Jepang terletak antara 30°LU—50°LU. Letak Jepang yang demikian ini pemanasan dan lamanya penyinaran dari Matahari lebih sedikit dibanding Indonesia. Musim di Indonesia hanya dua, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan di Indonesia bertepatan dengan musim panas, sedang musim kemarau di Indonesia bertepatan dengan musim dingin, walau musim dingin di Indonesia tidak sedingin di negara-negara yang memiliki empat musim, termasuk Jepang. Jepang, utamanya Jepang tengah sampai Jepang utara memiliki empat musim. Empat musim tersebut adalah musim bunga/musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Mengapa demikian? Gerak semu tahunan Matahari hanya bergeser dari 0°L (garis khatulistiwa/ekuator) tanggal 21 Maret ke utara paling jauh sampai pada 23,5°LU (garis balik utara/tropic of Cancer/lintang kuda) pada tanggal 21 Juni. Setelah itu gerakan semu tahunan Matahari bergeser kembali ke selatan. Sampai di garis khatulistiwa kembali tanggal 23 September. Setelah itu Matahari bergeser ke selatan sampai titik terjauhnya, 23,5°LS (garis balik selatan/tropic of Carpricorn) pada tanggal 22 Desember (perhatikan gambar peredaran semu tahunan Matahari).

Ketika gerak semu tahunan Matahari tepat di atas 23,5°LS (garis balik selatan) pada tanggal 22 Desember, belahan Bumi selatan menerima pemanasan Matahari yang sangat intensif. Saat itulah daerah-daerah di belah Bumi selatan mengalami musim panas hingga tanggal 21 Maret, bertepatan dengan gerakan semu tahunan Matahari tepat berada di khatulistiwa. Sedang di belahan Bumi utara, termasuk Jepang mengalami musim dingin. Lama waktu masing-masing musim tersebut tiga bulan. Indonesia sebagai negara yang memperoleh pemanasan Matahari sepanjang tahun, mengalami musim panas yang juga bertepatan dengan musim penghujan berlangsung selama enam bulan, yakni mulai bulan Oktober sampai April. Hanya, mulai 22 Desember--21 Maret suhu udara di Indonesia menjadi lebih tinggi mengingat pemanasan udara dari Matahari sangat kuat. Suhu udara yang tinggi melantarakan penguapan yang tinggi. Mengingat wilayah Indonesia yang 70%-nya berupa laut, maka penguapan air laut ini, ditambah penguapan dari bentang perairan darat (sungai, danau, rawa) dan dari penguapan organisme berkondensasi ketika berada di troposfer atas hingga terbentuklah awan. Awan yang ada ditambah lagi dari bawaan angin muson barat, sehingga Indonesia ketika mengalami puncaknya musim hujan. Terutama pada bulan Desember, Januari, dan Pebruari. Saat Indonesia mengalami puncaknya musim penghujan, di Jepang yang juga negara kepulauan sedang mengalami musim dingin. Kiriman foto via face book alumnus SMAPa menggambarkan keadaan hal itu. Semua memutih diliputi salju. Gunung diliputi salju, jalanan diliputi salju, lingkungan permukiman diliputi salju. Semuanya memutih diliputi salju. Hanya konifer (tumbuhan berdaun jarum) yang tetap menghijau dan tak pernah menggugurkan daunnya. Bagi orang Indonesia umumnya, suguhan itu sangat menarik. Salju di Indonesia hanya ditemukan di puncak-puncak pegunungan tinggi di pegunungan Jajawijaya, Papua. Foto-foto tersebut diambil ketika alumnus SMAPa yang bekerja di Jepang tersebut sedang berekreasi di Nagano, sebuah kota kecil berpegunungan di Jepang tengah, berjarak lurus lebih kurang 170km arah barat laut Tokyo. Secara astronomis Nagano terletak 37 derajat 1'52"LU.






Jumat, 19 Februari 2010

Batuan Kapur

Batuan kapur atau batuan gamping (limestone) termasuk batuan sedimen. Batuan sedimen sering pula disebut dengan batuan endapan. Batuan ini berwarna putih, kelabu, atau warna lain yang terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3). Batuan kapur ini pada dasarnya berasal dari sisa-sisa organisme laut seperti kerang, siput laut, radiolarit, tumbuhan/binatang karang (koral), dsb yang telah mati. Berdasarkan hal tersebut, maka batuan kapur adalah batuan sedimen yang berbasis dari laut. Karena hal itu, batuan kapur berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya dan tempat batuan kapur itu diendapkan termasuk klasifikasi batuan sedimen marin. Berdasarkan proses pengendapannya, batu gamping radiolarit dan batu karang merupakan batuan sedimen organik. Disamping hal tersebut, batuan kapur (termasuk di dalamnya stalaktit dan stalakmit yang banyak dijumpai di gua-gua kapur) menurut proses pengendapannya juga termasuk batuan sedimen kimiawi (sedimen khemis).
Gambar yang tertera pada bagian atas merupakan batuan kapur ketika berada pada tahap awal pembentukan pembentukannya. Bentukan tersebut terdapat pada pantai depan yang berdasarkan kedalaman lautnya termasuk zona litoral, yakni bagian laut yang tergenang ketika pasang naik dan air lautnya menjadi sangat berkurang saat pasang surut--di pantai Ngliyep, Malang Selatan.
Malang Selatan merupakan daerah yang bertopografi karst dengan berbagai gejalanya. Daerah yang batuan induknya berupa batuan sedimen, yakni batuan kapur ini terletak antara sungai Brantas sebagai batas sebelah utara hingga pesisir selatan yang berhadapan langsung dengan samudera Indonesia/samudera Hindia. Lautan terbuka inilah yang kemudian mengahantarkan adanya erosi marin pada pegunungan kapur hingga membentuk pesisir klif, hingga pesisirnya bergerak mundur. Pada daerah pesisir itu pulalah banyak ditemukan bentukan tahap awal dari batuan kapur. Ketika air laut pasang surut, batuan itu nampak indah dikitari air laut yang jernih berlandaskan endapan pasir putih, ditingkahi ganggang laut.

Menurut Wardiyatmoko (2006:55) bahwa sedimen pasir gamping kali pertama terbentuk pada zamam Silur yang berumur antara 360.000.000--408.000.000tahun yang lalu. Binatang karang berkembang biak dengan baik, sehingga jasad-jasadnya meninggalkan bekas pada lapisan gamping yang tebal. Perlu diketahui bahwa pada batuan sedimen banyak ditemukan fosil. Pada kesempatan lain akan saya tampilkan beberapa fosil yang ditemukan di batuan kapur yang terdapat di Malang Selatan.


Gambar tengah merupakan contoh kecil dari adanya singkapan di daerah karst di Malang Selatan. Stratigrafi batuannya menunjukkan adanya horison tanah yang tipis, bersinggungan langsung dengan batuan induknya, batuan kapur. Lubang yang terlihat pada bagian kanan bawah gambar tersebut menunjukkan adanya proses pelapukan kimia sedang berlangsung. Pembentukan gua-gua kapur pada tahap awal mulai terjadi.

Pegunungan kapur yang ada di Malang Selatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian jalur pegunungan kapur yang memanjang arah barat--timur dari rangkaian pegunungan kapur di bagian selatan pulau Jawa. Pegunungan tersebut sering dikenal dengan nama pegunungan Kidul.

Gambar bawah merupakan bentuk pemanfaatan batuan kapur oleh penduduk setempat. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1976 tentang pertambangan (dalam Wardiyatmoko, 2004:105), batuan kapur tergolong bahan galian golongan C. Batuan kapur yang kurang baik, berwarna kusam, biasanya digunakan untuk pondasi bangunan atau untuk pengeras jalan. Menurut seorang pengajar sebuah perguruan tinggi di Surabaya bahwa batuan kapur yang berkualitas baik, banyak mengandung CaCo3 adalah batuan kapur yang berwarna putih bersih. Batuan yang demikian ini baik untuk dijadikan bahan mentah/bahan baku pada industri pembakaran gamping, bahkan juga industri semen. Cara penambangan yang banyak dilakukan adalah penambangan terbuka dan/atau dengan membuat lubang-lubang menganga mirip gua (penambangan tertutup). Cara penambangan apapun hendaknya harus sangat mempertimbangkan keselamatan penambang itu sendiri, di samping juga memperhatikan aspek lingkungan hidup. Kabarnya di daerah ini akan segera dibangun industri semen. Tepatnya industri itu akan dibangun di Kecamatan Sumbermanjing. Semoga terwujud dan dapat menghantarkan kesejahteraan masyarakatnya.

Sumber:

1. Akhwan Nurhasan, dkk. 2009. Geografi Xb (Lembar Kerja dan Tugas Siswa). Surabaya: Bintang Karya.

2. Harmanto Gatot. 2008. Geografi Bilingual Jilid 1. Bandung: Yrama Widya.

3. Ma'mur Tanudidjaja & Kartawidjaja Omi. 1986. Penuntun Pelajaran Geografi. Bandung: Ganeca Exact.

4. Wardiyatmoko K. 2004. Geografi SMA Jilid 2. Ciracas, Jakarta: Erlangga.

5. Wardiyatmoko K. 2006. Geografi Jilid 1. Ciracas, Jakarta: Erlangga.

Lava Beku

Lava adalah magma yang meleleh/mengalir di permukaan Bumi. Dengan demikian lava merupakan material yang dikeluarkan oleh gunung berapi dalam wujud cair panas. Secara umum lava dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan derajat kecairan magma yang menghasilkannya. (1) Lava yang pekat dihasilkan dari magma yang kental. Lava yang demikian ini akan bergerak perlahan-lahan di permukaan Bumi. (2) Lava cair kental berasal dari cairan magma yang agak kental. (3) Sedangkan lava yang cair encer atau cair sekali dihasilkan dari magma yang sangat cair. Lava yang sangat cair ini bisa mengalir dengan kecepatan hingga 80km/jam. Perbedaan kekentalan lava tersebut dapat melantarkan terjadinya perbedaan tipe letusan/erupsi gunung berapi.

Lava yang mengalami pendinginan secara cepat di permukaan Bumi akan menjadi lava beku. Lava beku ini termasuk batuan beku luar. Sering pula disebut dengan batuan ekstrusif, yaitu batuan cair yang sampai ke permukaan Bumi.

Lava beku yang terpampang pada gambar tersebut merupakan lava produk dari gunung Kelut pasca erupsi tahun 2007 lalu. Gunung Kelut merupakan salah satu gunung berapi aktif di Indonesia. Tipe erupsi dari gunung Kelut ini adalah tipe Sint Vincent yang bercirikan lavanya kental, tekanan gas sedang, dan kedalaman dapur magmanya dangkal. Tekanan gas yang sedang, melemparkan sebagian lava yang kental ketika terjadi erupsi eksplosif. Lava kental itulah kemudian mendingin secara cepat dan kemudian membentuk bongkah lava beku.

Sumber:
1. Kerrod Robin. 1985. Batuan dan Mineral (Terjemahan). Jakarta: P.T. Widyadara.
2. Ma'mur Tanudidjaja Moh. & Kartawidjaja Omi. 1986. Penuntun Pelajaran Geografi. Bandung:
Ganeca Exact.
3. Marbun M.A. 1982. Kamus Geografi. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia.

Rabu, 17 Februari 2010

Beda, Batuan Beku Luar Produk Gunung Semeru dan Batuan Beku Produk Gunung Kelut


Litosfer berasal dari kata lithos dan sfer/fer/ faira. Lithos artinya batuan dan fer artinya lapisan. Dengan demikian litosfer berarti lapisan batuan. Sedang ilmu yang mempelajarinya adalah Geologi. Cabang dari Geologi yang mempelajari batuan disebut Petrologi. Cabang Geologi yang mempelajari bahan galian atau mineral disebut Mineralogi. Sedang ilmu yang mempelajari tentang kristal disebut Kritalogi.

Litosfer sering pula disebut kulit Bumi/kerak Bumi (crust). Induk dari semua batuan yang ada di litosfer adalah magma (molten rock). Menurut proses terjadinya dan tempat pembentukannya, batuan di muka Bumi diklasifikasikan menjadi tiga kelompok batuan. Batuan-batuan tersebut adalah:
1. Batuan beku (igneus rock)
2. Batuan endapan/sedimen (sedimentary rock)
3. Batuan malihan/metamorf (metamorphic rock)

Batuan beku (igneus rock) adalah batuan yang terbentuk lantaran magma yang membeku melalui proses pendinginan. Berdasarkan tempat pembekuan magma, batuan beku dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Batuan beku dalam (inner igneus rock)
adalah batuan beku yang terbentuk di dapur magma (batholit), terletak jauh di dalam Bumi dan mengalami proses pendinginan dalam jangka waktu yang sangat lama. Batuan ini sering disebut pula dengan batuan plutonik/batuan abisis.
2. Batuan beku korok/gang/porfirik ('korok'igneus rock or hypabyssal rock)
adalah batuan beku yang terbentuk di korok/gang/pipa-pipa saluran gunung berapi (di dalam diatrema) atau dalam bentukan intrusi lainnya.
3. Batuan beku luar/efusif (outer igneus rock/effusive rock)
adalah batuan beku yang terbentuk di permukaan Bumi dengan proses pembekuan yang relatif cepat.

Untuk selanjutnya kajian kita hanya mengarah pada batuan beku luar. Mengingat terbentuknya batuan ini dalam waktu yang relatif cepat, maka batuan ini memiliki karakteristik: butir kristalnya halus, bahkan amorf dan sebagian memperlihatkan lubang-lubang bekas adanya gas yang terperangkap.

Salah satu contoh batuan beku luar adalah andesit. Andesit menurut Bagja Waluya (2007:110) adalah "batuan leleran dari diorit, mineral berbutir halus, komposisi mineralnya sama dengan diorit, warna kelabu". Selanjutnya Bagja Waluya menyebutkan bahwa gunung api di Indonesia menghasilkan batuan andesit dalam bentuk lava piroklastika. Batuan andesit yang banyak mengandung hornblende disebut andesit hornblenda, sedangkan yang banyak mengandung piroksin disebut andesit piroksin.

Berdasarkan hal tersebut, dua gambar batuan yang tertera tersebut menurut hemat saya adalah batuan andesit. Gambar bawah merupakan batuan beku luar produk dari gunung paling tinggi dan paling aktif di pulau Jawa, yaitu gunung api Semeru. Karakteristik dari batuan tersebut warnanya yang abu-abu kehijau-biruan. Sedang gambar atas merupakan batuan beku luar produk dari gunung Kelut yang menunjukkan warna abu-abu khas warna batuan andesit. Kedua gunung berapi ini satu rangkaian pegunungan bagian tengah pulau Jawa Bagian timur yang termasuk pada busur dalam dari busur Sunda--Banda, penggalan dari sirkum Mediterania. Bahkan kedua gunung berapi di Propinsi Jawa Timur ini hanya berjarak lurus 75km. Pada masa lampau, batuan andesit ini digunakan untuk bahan candi. Salah satu contohnya pada candi Penataran di mBlitar. Sedang pada saat ini, batuan tersebut banyak digunakan untuk pondasi bangunan, pengeras jalan beraspal, maupun untuk konstruksi beton. Batuan andesit yang berbentuk pipih/lembaran digunakan untuk batu hiasan pada dinding-dinding permukiman orang berada.

Sumber:
1. Akhwan Nur Hasan, dkk. 2009. Geografi (Lembar Kerja dan Tugas Siswa) Kelas Xb.
Surabaya: Bintang Karya.
2. Harmanto Gatot. 2008. Geografi Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1 dan 2.
Bandung: Yrama Widya.
3. Kerrod Robin. 1985. Batuan dan Mineral (Terjemahan). Jakarta: P.T. Widyadara.
4. Ma'mur Tanudidjaja Moh. & Kartawidjaja Omi. 1986. Penuntun Pelajaran Geografi. Bandung:
Ganeca Exact.
5. Nianto Mulyo Bambang & Suhandini Purwadi. 2004. Kompetensi Dasar Geografi 1. Solo: PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
6. Tim Geografi Jakarta. 2004. Geografi untuk SMA Kelas X. Ciracas, Jakarta: Erlangga.
7. Waluya Bagja. 2007. Geografi 1 SMA/MA. Bandung: Armico.
8. Wardiyatmoko K. 2006. Geografi untuk SMA Kelas X. Ciracas, Jakarta: Erlangga.
9. Yani Ahmad & Ruhimat Mamat. 2008. Geografi untuk Kelas X. Bandung: Grafindo Media
Pratama.


Kunci Jawaban Try Out Ujian Nasional Ke-1 SMA Kabupaten Malang Tahun Pembelajaran 2009/2010 Matapelajaran Geografi

Kunci jawaban Uji Coba (Try Out) Ujian Nasional Ke-1 SMA Kabupaten Malang Tahun Pembelajaran 2009/2010 matapelajaran Geografi ini disajikan dengan menggunakan Microsolf Excel. Kunci jawaban yang dipakai ada pada sheet 1 dengan judul "KUNCI JAWABAN UJI COBA UJIAN NASIONAL (UC UN) KE-1 SMA KABUPATEN MALANG TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010 Matapelajaran Geografi Paket Soal A. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, untuk uji coba UN ke-1 SMA Kabupaten Malang ini hanya ada satu paket soal, maka kunci yang dipakai yang saya sebutkan di atas. Sedang pada sheet 2 tidak dipakai. Mohon maklum. Jika Anda, siswa kelas XII.IPS SMA atau guru Geografi ada yang berminat, silahkan klik di bawah ini:

Download

Try Out Ujian Nasional Ke-1 SMA Kabupaten Malang Tahun Pembelajaran 2009/2010 Matapelajaran Geografi

Setelah tiga kali uji coba Ujian Nasional tingkat sekolah usai, mulai 15--17 Pebruari 2010 ini Uji Coba (Try Out) Ujian Nasional Ke-1 Tingkat Kabupaten Malang Tahun Pembelajaran 2009/2010 berlangsung. Untuk uji coba (try out) tingkat Kabupaten Malang ini tidak menggunakan sistim paket soal A dan B. Hanya satu jenis soal saja. Pelaksanaannya pun dalam satu hari diberikan dua matapelajaran uji coba Ujian Nasional, tidak seperti uji coba Ujian Nasional yang diselenggarakan di tingkat sekolah, SMAPa. Soal uji coba ini oleh Musyawah Kepala-kepala Sekolah (MKKS) SMA Negeri Kabupaten Malang dan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, dianjurkan supaya mirip dengan soal-soal UN yang format kisi-kisi SKL SMA telah saya sajikan beberapa saat lalu. Jika Anda, siswa kelas XII.IPS atau guru Geografi SMA ada yang berminat dengan soal uji coba Ujian Nasional Geografi ke-1 tingkat Kabupaten Malang, silahkan mengklik kata download di bawah ini secara gratis. Perlu diketahui, kunci jawaban saya sertakan secara terpisah.

Download

Selasa, 16 Februari 2010

PELAPUKAN FISIS

Fenomena yang terpampang pada gambar ini adalah bagian dari proses hancurnya/lapuknya batuan beku pada sebuah tebing yang berkemiringan hampir 90 derajat di kaki gunung Semeru, di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Pelapukan (bhs. Inggris: weathering, bhs. Belanda: verwering) adalah peristiwa penghancuran massa batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil oleh faktor-faktor iklim, zat-zat kimia, dan/atau makhluk hidup. Bagian-bagian yang lebih kecil itu berupa bongkah-bongkah batu (fragment), kerikil, pasir, tanah, bahkan debu. Berdasarkan tenaga yang menghancurkannya (faktor-faktor yang mempengaruhinya), pelapukan dibedakan menjadi tiga macam. Tiga macam pelapukan tersebut adalah: pelapukan fisis, pelapukan kimia, dan pelapukan biologis. Paparan tentang pelapukan ini akan disajikan menjadi tiga posting-an. Posting-an pertama yang disajikan adalah pelapukan fisis.

Pelapukan fisis atau pelapukan fisik sering pula disebut dengan pelapukan mekanik. Pelapukan fisis adalah proses penghancuran batuan yang terjadi akibat adanya pengaruh faktor cuaca/iklim. Faktor cuaca/iklim yang berperan penting dalam pelapukan ini adalah perubahan suhu harian antara siang dan malam, embun pagi (frost), hujan dan perubahan musim. Perubahan musim terutama nampak di wilayah yang memiliki empat musim, yakni ketika terjadi pembekuan air di antara batuan di musim dingin/salju dan pada daerah-daerah pegunungan tinggi yang selalu tertutup salju.

Pelapukan fisis di Indonesia umumnya dipengaruhi oleh intensitas penyinaran Matahari yang tinggi dan hanya sebagian kecil wilayah Indonesia yang batuannya mengalami pelapukan akibat pengaruh salju/es, yaitu di puncak-puncak pegunungan Jayawijaya (berketinggian lebih dari 4.000m di atas permukaan laut), Papua. Proses pelapukan ini berlangsung dalam waktu sangat lama. Seperti dikemukakan di atas, bahwa pelapukan ini hasil akhirnya adalah tanah dan debu. Tanah yang dihasilkan akan dipengaruhi oleh batuan asal yang terlapukkan. Jika batuan yang terlapukan itu dari batuan beku dari gunung berapi, maka tanah yang dihasilkannya pun akan bersifat tanah vulkanik. Jenis tanah yang dihasilkan akan berpengaruh terhadap kehidupan, terutama dalam pertanian.

Minggu, 14 Februari 2010

STRUKTUR DAN PROSES BUMI




Struktur dan Prose Bumi yang tersaji dalam judul tersebut di atas merupakan kajian yang terdapat dalam kompetensi dasar tentang "Sejarah Perkembangan Pembentukan Bumi" yang dalam silabus disajikan pada semester 1 dan sebagian materinya terkait pula dengan kompetensi dasar tentang "Lithosfer". "Sejarah Perkembangan Pembentukan Bumi dan Lithosfer ini juga termasuk pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 2. Mengingat pentingnya materi ini, maka tidak ada salahnya apabila bapak/ibu guru Geografi maupun para siswa kelas X dan kelas XII.IPS SMA dapat mencermatinya. Materi tersebut disusun, disajikan, dan dibagikan solfcopy-nya oleh bapak Drs. M. Ainur Rofiq, M.A., seorang widyaiswara P4Tk (dulu PPPG IPS dan PMP) Malang pada Diklat MGMP Geografi Tingkat Propinsi Jawa Timur 2006. Jika bapak/ibu guru Geografi, para siswa kelas X dan kelas XII, serta para pembaca ada yang berminat, silahkan mengklik kata di bawah ini:
Download

Rabu, 10 Februari 2010

LABORATORIUM KEHUTANAN SMAPa




Bermula dari sebuah keprihatinan tentang kurang berfungsinya lahan di belakang sekolah, kemudian saya melakukan upaya untuk memanfaatkan lahan tersebut. Apalagi saya seorang yang memiliki ilmu Geografi. Kepekaan terhadap keadaan lingkungan seperti itu harus ditindaklanjuti. Saya harus berbuat sesuatu. Upaya itu kemudian diperkuat oleh masukan dari pak Yanto, mantan pengurus Komite Sekolah. "Masak punya lahan tidur kok dibiarkan begitu saja?", tanya pak Yanto yang masih terngiang di telinga saya sampai saat ini. Melalui hal itu kemudian saya minta izin kepada Kepala Sekolah yang saat itu dijabat oleh bapak Drs. Fatheh, M.Pd. Tanpa banyak komentar maupun tanya ini dan itu, beliau memberikan sinyal positif. Beliau hanya mengatakan, "kalau hal itu memiliki kemaslahatan, silahkan diwujudkan. Gayung bersambut. Upaya untuk memanfaatkan lahan tidur di sekolah semakin mantap. Apalagi bagian timur sekolah berbatasan dengan sebuah sungai, sungai Kedungmerak namanya.

Awalnya lahan tidur tersebut merupakan lahan garapan bagi karyawan Tata Usaha dan pesuruh sekolah yang masih berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT) dengan maksud untuk dapat memperoleh penghasilan tambahan. Maklum honorarium mereka relatif kecil. Adapun jenis tanaman yang diusahakan adalah jagung dan ketela pohon. Tetapi entah karena alasan apa, lahan tersebut kemudian ditelantarkan begitu saja dalam waktu beberapa tahun. Bahkan tanaman ketela pohon sudah ditanam pada periode yang terakhir tidak kunjung dipanen sampai tumbuh dan tumbuh lagi di tahun-tahun berikutnya.

Bapak Sri Setyo, anggota Komite Sekolah adalah orang pertama yang menaruh perhatian terhadap lahan belakang sekolah. Pada Tahun 1998 beliau menawarkan bibit sengon putih, sengon merah, dan petai ke bapak Drs. Dwi Tjahjono Widajat yang menjabat Kepala SMAPa waktu itu untuk penghijauan di lahan tidur belakang sekolah. Tawaran baik itu diterima dan kemudian Kepala Sekolah menugaskan saya dan dua orang pesuruh sekolah untuk mengambil bibit itu ke kebun pembibitan di Banyuurip Desa Pagak. Entah mengapa setelah ditanam, lebih dari separonya mati. Sedang yang hidup pertumbuhannya kurang baik. Lantaran itu semua akhirnya tekat menjadi bulat untuk menghijaukan lahan yang luasnya lebih kurang 1/6 dari seluruh lahan sekolah seluas 2,016ha. Langkah itu dimulai pada akhir tahun 2002, sekitar bulan Nopember.

Jati adalah tanaman yang saya putuskan untuk dijadikan tanaman penghijauan di lahan tersebut. Mengapa harus jati. Alasannya sebagai berikut: (1) Jati adalah tanaman komersial yang berkualitas tinggi dan asli Indonesia. (2) Jati bisa tumbuh dengan baik di lahan yang berbatuan induk kapur seperti yang di SMAPa ini. (3) Jati banyak hidup di daerah Malang Selatan khususnya. (4) Untuk meningkatkan kesejahteraan bagi sekolah dan warganya bila sudah tiba saatnya dipanen.

Langkah berikutnya menginformasikan kepada siswa untuk membuat pembibitan jati di rumah masing-masing dengan pemberian teori secukupnya kepada mereka. Bagi mereka yang tidak berhasil membuat pembibitan, siswa dianjurkan mengumpulkan bibit jati yang tumbuh liar di lingkungan mereka. Hasilnya, terkumpul lebih dari seribu bibit jati berukuran 5--10cm. Tepat pada Pekan Penghijauan Nasional (PPN) tanggal 22 Desember 2002 penanaman jati tahap pertama dilakukan. Ketika itu siswa yang terlibat siswa kelas I.5 dan kemudian kelas I.4 (waktu itu belum disebut kelas X). Berikutnya pada saat liburan akhir semester satu Tahun Pelajaran 2002/2003, dua per tiga dari lahan jati itu kemudian saya tanami sendiri dibantu oleh anak saya yang ketika masih SMP.

Setelah bibit jati terlihat tumbuh, siswa dari setiap kelas yang ada pelajaran Geografi yang saya ajar digilir untuk merawat jati dengan menyiangi rumput dan memberi pupuk, baik pupuk organis maupun pupuk buatan pada musim hujan dan menyiraminya ketika musim kemarau. Kegiatan ini kadang-kadang juga terpaksa menggunakan jam pelajaran, di samping juga tidak jarang melakukan kegiatan tersebut pada hari Ahad, di samping kegiatan sehabis jam pelajaran pada setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Alasannya sederhana saja. Sebenarnya Geografi itu tidak hanya belajar teori di kelas saja (indoor study), tetapi juga melakukan kegiatan yang nyata melalui praktik di lapangan (outdoor study). Bahkan menurut seorang dosen saya, beliau mengatakan bahwa laboratorium Geografi itu bukan hanya pada suatu ruangan tertentu, tetapi sebenarnya seluruh muka Bumi ini adalah laboratorium Geografi. Itulah hakekat pelajaran Geografi. Hanya dalam kurikulum di Indonesia tidak mau menyampaikan hal itu. Mungkin si pembuat kurikulum bukan orang Geografi atau bahkan mungkin orang Geografi yang tidak tahu ruhnya Geografi. Geografi jadi mandul dan teoritis. Hanya pelajaran yang sekedar menghapal seperti gambaran orang pada umumnya. Itulah juga yang saya alami ketika awal penanaman jati. Beberapa teman guru di ruang guru mempergunjingkan hal itu. "Siswa kok diajak menanam jati. Mau jadi apa?", itulah kira-kira ucapan miring mereka. Saya tidak ambil pusing dengan celotehan itu. Ibaratnya mata micek, kuping mbudheg (artinya seolah-olah mata membuta, dan telinga dibuat seperti orang tuli). Bahasa gaulnya cuek saja. Hal seperti itu tidak membuat langkah terhenti. Walaupun aksi lokal, tetapi berpikir global. Saya harus berbuat sesuatu untuk membekali anak didik saya. Kemudian atas sumbangan seorang siswa, di tempat lahan jati itu saya tancapkan papan bertuliskan "LABORATORIUM KEHUTANAN SMA NEGERI 1 PAGAK. MOTTO: AKSI LOKA BERPIKIR GLOBAL" di dua tempat, yakni di bagian belakang sisi selatan dan utara. Di laboratorium ini siswa diajak belajar mencintai lingkungan, memiliki apreasiasi terhadap flora dan alam sekitar, mengerti fungsi hutan, menciptakan kebersamaan di antara mereka dan juga dengan guru, di samping bisa memperoleh hikmah dari bersusah-payah, berpanas-panasan, gatal, digigit nyamuk, dsb. Selain itu mereka juga tahu dan bisa merawat dan memperlakukan flora, khusunya jati. Semua itu juga tidak mengada-ada. Dalam kurikulum, baik dalam kurikulum sebelumnya maupun dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dianut saat ini, hal-hal yang berkaitan dengan hutan dan kehutanan terkait dalam silabus matapelajaran Geografi baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung, hutan dan kehutanan terkait dengan Standar Kompetensi: 1. Memahami konsep, pendekatan, dan aspek Geografi. Standar kompetensi: 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer pada Kompetensi Dasar: 3.1 Menganalisis dinamika kecenderungan perubahan lithosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka Bumi, khususnya pada Materi Pembelajaran: Tenaga eksogen, Pedosfer (proses pembentukan tanah dan mengurangi erosi tanah). Pada Kompetensi Dasar: 3.2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka Bumi, khususnya pada materi kelembaban udara dan pemanasan global. Kompetensi Dasar: 3.3 Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka Bumi, khususnya pada materi siklus hidrologi--peranan penguapan dari tumbuh-tumbuhan dan upaya pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS), dsb. yang diajarkan di kelas X. Sedangkan yang secara langsung membahas hutan dan kehutanan adalah pada standar kompetensi untuk siswa kelas XI, yakni pada Standar Kompetensi: 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer, Kompetensi Dasar: 1.2 Menganalisis sebaran hewan dan tumbuhan. Standar Kompetensi: 2. Memahami sumberdaya alam. Standar Kompetensi: 3. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup dengan alokasi waktu sebanyak 54jam yang secara teoritis diberikan sepenuhnya pada semester 2.

Papan bertuliskan "LABORATORIUM KEHUTANAN" itu hanya bertahan beberapa bulan saja. Papan tulisan yang ada di sebelah utara dirusak bersama beberapa tanaman jati setinggi lebih dari 5m ketika pembangunan ruang kelas yang kini untuk kelas X.1, sedang yang di bagian selatan rusak tanpa diketahui pasti penyebabnya. Saya tidak putus asa. Seorang siswa lain yang juga putra seorang pengusaha kayu menyumbangkan papan bertuliskan sama dengan sebelumnya, kemudian dipasang lagi di sisi selatan atau sebelah timur lapangan sepak bola, kira-kira 15m arah selatan dari papan sebelumnya. Ternyata papan ini lebih menyedihkan. Hanya dalam hitungan minggu sudah hilang tak berbekas. Lebih tragis lagi, beberapa saat kemudian tanaman jati yang sudah berumur lebih dari enam tahun pada lahan sepanjang lebih kurang 50m dan lebar sekitar 5m ditebang dengan alasan untuk jalur truk yang mengangkut material untuk pembangunan laboratorium Biologi. Padahal pembangunan laboratorium itu sendiri telah memusnahkan begitu saja beberapa pohon jati setinggi sekitar 10m. Lebih menyedihkan lagi yang ikut merekomendasikan itu semua juga mengerti tentang dampak kerusakan tumbuhan terhadap kehidupan dan sumberdaya alam hayati, dsb, di samping kemanfaatan flora itu terhadap pembelajaran Geografi khususnya. 'Konflik penggunaan lahan' kecil-kecilan telah terjadi di dunia pendidikan, khususnya di sekolah tercinta. Alasannya 'hanya' beberapa pohon jati saja. Akhirnya saya hanya bisa menahan geram yang tak tahu kemana harus mengadu. Padahal ini bukan ambisi pribadi. Apalagi untuk memperkaya diri, tidak ada pikiran itu walau kebutuhan dasar sebagai manusia, yaitu rumah belum saya miliki.

Kini hutan jati itu mayoritas berumur lebih dari tujuh tahun, bahkan ada sebagian yang sudah berbunga. Sebagian kecil lainnya memang ada yang masih berumur satu dan dua tahun. Tanaman jati yan lebih muda itu memang tanaman susulan setelah tanaman sengon putih yang tersisa dari penghijauan tahap pertama ditebang. Jumlah keseluruhan yang masih ada memang belum sempat dihitung. Penjarangan pun baru tertangani kurang dari sepertiganya. Mudah-mudahan sesudah ujian nasional perawatan laboratorium kehutanan itu bisa diintensifkan lagi. Penanaman jati juga terus dilaksanakan. Kalau lahan sekolah telah terpenuhi, maka lahan kritis/tandus di luar sekolah itulah obsesinya. Terlebih kalau mengingat penghargaan almarhum Drs. Budi Karyanta, rekan sejawat yang juga guru Geografi dan sebagai Koordinator Pelaksana (Korlak) Kesiswaan memasukkan 'Kehutanan' sebagai salah satu ekstrakurikuler di sekolah tersayang. Demikian pula ketika Bapak Drs. Pudianto, M.Pd. ketika menjabat Kepala SMAPa telah menganugerahkan piagam penghargaan perintis lingkungan di sekolah yang sangat saya banggakan ini.



Minggu, 07 Februari 2010

LINGKUNGAN HIDUP

Lingkungan Hidup merupakan kajian Geografi yang diberikan di kelas XI program IPS SMA pada semester 2. Kajian tersebut termasuk dalam Standar Kompetensi (SK): 3. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup. Adapun Kompetensi Dasar (KD) yang termasuk dalam SK 3 tersebut adalah: 3.1 Mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjuta dan 3.2 Menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. Alokasi waktu yang disediakan untuk SK 3 ini adalah 54jam pelajaran ( 54 x 45menit).

Berkaitan dengan SK tentang lingkungan hidup ini, saya memperolehnya dalam bentuk presentasi Microsolf PowerPoint yang diberikan oleh penulis dan penyaji materinya, Dr. Sugeng Utaya, M.Si. ketika Diklat MGMP Geografi tingkat Jawa Timur tahun 2006. Bagi yang berminat silahkan mengunduhnya dengan mengklik di bawah ini:

DOWNLOAD

Sabtu, 06 Februari 2010

UJI COBA UJIAN NASIONAL KE-3 SMA NEGERI 1 PAGAK TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010 GEOGRAFI PAKET B


Materi soal yang dapat di-download secara gratis ini berisi materi soal Uji Coba (Try Out) Ujian Nasional Ke-3 (tingkat lokal sekolah) SMA Negeri 1 Pagak Tahun Pembelajaran 2009/2010 Paket B untuk matapelajaran Geografi. Seperti pada penyajian paket A, dalam paket ini juga sudah saya sertakan gambar, di samping juga kunci jawabannya. Kunci jawaban tertera pada halaman terakhir. Gambar yang terpampang tersebut di atas diambil ketika pelaksanaan uji coba UN ke-3 tingkat SMAPa yang baru lalu. Bagi Anda guru Geografi, terlebih siswa kelas XII.IPS apabila ada yang berminat, silahkan mengklik di bawah ralat:

*) Ralat:
Maaf, soal no. 4 pada paket B belum ada pilihan jawabannya. Seharusnya:
A. tombolo
B. gosong
C. delta
D. barchan
E. sand dune

Sedang pada pilihan jawaban E nomor 6 tertulis: homoseista. Seharusnya: hiposentrum.

DOWNLOAD

UJI COBA UJIAN NASIONAL KE-3 SMA NEGERI 1 PAGAK TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010 (UC UN GEOGRAFI Tk. SEKOLAH) PAKET A

Dalam rangka menghadapi Ujian Nasional (UN) Tahun Pembelajaran 2009/2010, SMA Negeri 1 Pagak telah menggelar empat kali Uji Coba (Try Out) Ujian Nasional. Uji coba UN ke-1 (tingkat lokal sekolah) dilaksanakan pada 23--11 Nopember 2009. Uji coba UN ke-2 (tingkat Kabupaten Malang untuk mengetahui tingkat daya serap siswa) dilaksanakan tanggal 10--12 Desember 2009. Uji coba UN ke-3 (tingkat lokal sekolah) dilaksanakan pada 21--23 Desember 2009. Setelah libur akhir semester 1, pada tanggal 1--6 Pebruari 2010 dilaksanakan uji coba UN ke-4 (tingkat lokal sekolah). Uji coba UN berikutnya masih ada dua kali lagi, yakni uji coba UN ke-5 (tingkat Kabupaten Malang) pada 15--17 Pebruari 2010 dan uji coba UN ke-6 dilaksanakan pada 1--3 Maret 2010.

Uji coba UN Geografi dilaksanakan pada hari Jum'at, 5 Pebruari 2010 lalu. Materi soalnya terdiri dari dua paket, yaitu paket A dan paket B. Paket soal geografi tersebut saya sajikan dalam dua posting-an. Paket soal Geografi yang ada dalam posting-an ini adalah paket soal A. Sedang untuk paket soal B dapat dilihat pada posting B. Pada soal ini sudah tersaji gambar-gambar dan materi soalnya dimiripkan dengan materi soal Ujian Nasional. Apabila Anda, guru Geografi maupun siswa kelas XII.IPS berminat mengunduh paket soal tersebut, silahkan mengklik kata yang tertera di bawah ini:


DOWNLOAD

PERANGKAT MENGAJAR (KBM) GEOGRAFI KELAS X SEMESTER 2 TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010

Perangkat mengajar atau sering juga disebut perangkat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan prasyarat penting yang harus dimiliki oleh guru. Apalagi guru profesional yang telah memiliki sertifikat guru profesional karena telah mengikuti program sertifikasi guru. Perangkat ini menambahi perangkat-perangkat lainya yang sudah pernah saya posting-kan di blog ini sekitar Desember 2009 lalu. Bagi bapak/ibu guru Geografi yang berminat, silahkan mengunduhnya dengan mengklik di bawah ini.

DOWNLOAD

SERTIFIKASI GURU 2010 BAGIAN 2

Untuk Sertifikasi Guru 2010 Bagian 2 ini disajikan tentang format sertifikasi yang ditulis dalam Microsolf Office Word. Sekedar diketahui, bahan ini saya peroleh dari salah seorang pengurus cabang PGRI. Bagi bapak/ibu guru bisa men-download dengan melakukan klik di bawah ini:

DOWNLOAD

SERTIFIKASI GURU 2010 BAGIAN 1

Sertifikasi bagi guru merupakan program pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru, sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Kinerja guru lebih baik dan lebih profesional, tahu hak dan kewajibannya sebagai pengajar dan juga sebagai pendidik. Kesejahteraan guru pun diharapkan meningkat dengan diberikannya tunjangan profesi bagi yang telah mengikutinya. Sehingga nasib guru yang sebelumnya "terpaksa berprofesi ganda" sebagai tukang ojek, sebagai pedagang keliling, dan bahkan sebagai pemulung berangsur-angsur terkurangi, bahkan sudah tidak ada lagi. Guru bisa menguliahkan anak-anaknya, bisa untuk membayar kontrak rumah, atau membayar cicilan rumah, atau dsb. Terkurangi pula hasrat 'menyekolahkan' SK ke BRI maupun ke bank-bank lainnya. Guyonan pahit di antara guru, 'SKnya dikuliahkan ke BRI sudah sampai S berapa? S1, S2, atau S3'. Saking lamanya guru meminjam uang ke bank. Mudah-mudahan pembayaran tunjangan itu bisa lancar setiap bulan dan tidak ada potongan atau berbagai alasan untuk melakukan pungutan. Kasihan mereka. Masih banyak saudara-saudara saya yang guru itu masih terhimpit nasibnya di antara buku-buku pelajaran yang mereka ajarkan. Dalam tas dan di rumah mereka masih banyak yang hanya dipenuhi tumpukan daftar nilai dan kertas-kertas berserak produk pembelajaran di sekolah.

Bagi bapak/ibu guru yang belum mengikuti sertifikasi dan akan mengikutinya pada tahun 2010 ini, kami persilahkan mempelajari pedoman sertifikasi 2010 dalam dua bentuk. Bentuk pertama disajikan dalam bentuk presentasi dengan menggunakan Microsolf PowerPoint dan bentuk kedua ditulis dengan Microsolf Office Word dengan judul "Format Sertifikasi". Bapak/ibu guru yang berminat bisa mengunduhnya dengan mengklik di bawah ini:

DOWNLOAD

INTERAKSI DESA-KOTA

Interaksi Desa-Kota juga merupakan bagian kompetensi dasar yang dibahas dalam semester 2 kelas XII.IPS. Pun termasuk dalam SKL 6. Mengingat hal itu, materi yang disusun dan disajikan bapak Djoko Soelistijo pada Diklat MGMP Geografi Tingkat Jawa Timur 2006 ini sangat penting bagi guru maupun siswa, maka saya sarankan untuk di-download secara cuma-cuma. Saya memperolehnya dari beliau juga gratis kok.

DOWNLOAD

Jumat, 05 Februari 2010

Desa_Kota_Tarakan_04

Sama dengan Pola Keruangan Desa, meteri ini juga masuk pada Kompetensi Dasar: Menganalisis pola persebaran, spasial, hubungan serta interaksi spasial desa dan kota. Juga masuk SKL 6, Kemampuan yang Diuji:1. Membedakan pola keruangan dan interaksi desa-desa, desa-kota, dan kota. Seperti pula sebelumnya, materi ini disusun dan disajikan serta diberikan oleh Bapak Djoko Soelistijo, dosen Jurusan Geografi Universitas Negeri Malang ketika Diklat MGMP Geografi Tingkat Jawa Timur tahun 2006 yang bertempat di P3G IPS dan PMP (sekarang: P4TK IPS dan PKn). Jika ada rekan guru maupun siswa yang berminat, silahkan mengunduh dengan mengklik di bawah ini.

DOWNLOAD

Kamis, 04 Februari 2010

POLA KERUANGAN DESA

Pola Keruangan Desa merupakan salah satu materi pembelajaran yang masuk pada "Kompetensi Dasar: Menganalisis pola persebaran, spasial, hubungan serta interaksi spasial desa dan kota". Materi pada kompetensi dasar tersebut diajarkan pada siswa kelas XII.IPS semester 2 yang juga merupakan salah satu Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 6: Menjelaskan Perkembangan Wilayah, pada Kemampuan yang diuji: 1. Membedakan pola keruangan dan interaksi desa-desa, desa-kota, kota-kota. Mengingat pentingnya materi ini, maka saya berusaha menyajikannya demi keberhasilan siswa dalamUjian Nasional, khususnya pada KD tersebut di atas. Materi itu sendiri saya peroleh ketika Diklat MGMP Geografi Jawa Timur tahun 2006 lalu. Penyusun yang sekaligus pematerinya adalah bapak Djoko Soelistijo, dosen Jurusan Geografi Universitas Negeri Malang. Materi yang ditulis dalam Microsolf PowerPoint ini, disajikan secara sistematis dan mudah dimengerti baik oleh guru maupun siswa. Bagi guru maupun siswa yang berminat dipersilahkan mengunduh secara cuma-cuma dengan mengklik download di bawah ini.


DOWNLOAD





Rabu, 03 Februari 2010

MUSIM BUAH







Musim mangga kini berangsur-angsur berkurang. Puncak musim buah mangga terjadi bersamaan dengan musim kemarau. Seiring berlangsungnya musim penghujaan, musim buah makin menjadi-jadi. Puncakya terjadi sekitar bulan Januari hingga awal Maret. Mulai dari salak, rambutan, alpukat, nangka, sirsak, duku, manggis, berbagai jenis pisang, durian, klengkeng, leci, dsb. Bahkan petai dan jengkol pun jadi ramai dijajakan para pedagang buah. Mulai yang dijajakan di pinggir-pinggir jalan hingga yang bertengger di pasar swalayan. Harganya pun terbilang relatif murah. Tergantung kita pandai menawar atau tidak. Rambutan Aceh harga satu kilogramnya Rp 2.000,-. Rambutan Binjai per kilogram Rp 2.500,-. Bahkan dengan Rp 20.000,- pun sudah bisa menikmati durian monthong yang sangat enak rasanya.

Berbicara durian monthong, buah yang sebenarnya asli Indonesia ini dikembangkan melalui rekayasa Biologi oleh Raja Thailand, Bhumiphol Adulyaded yang memang gemar melakukan penelitian pertanian. Ceritanya, ketika Raja Thailand itu berkunjung ke Indonesia pada masa pemeritahan Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno; beliau diberi buah tangan buah durian. Kemudian sesampainya di Thailand biji buah durian itu dikembangkan hingga akhirnya terbentuklah durian varietas monthon itu. Bibit unggul ini pun kemudian masuk ke Indonesia lagi, menyusul label-label Thailand atau Bangkok yang sebelumnya sudah masuk Indonesia. Misalnya Kates (pepaya) Thailand, jeruk Siam, jambu Bangkok, ayam Bangkok, kutut Bangkok, dsb.

Faktor edafik (tanah), topografik, klimatik, dan pengaruh faktor biotik (utamanya manusia) melantarkan keanekaragaman flora--tanaman buah, di samping juga keanekaragaman faunanya. Plasma nuftah Indonesia masih sangat banyak dan beragam. Buah genitu dan juwet, dari Jawa, buah matoa dari Papua, buah jayau (semacam salak), cempedak, dan paken (seperti durian tetapi daging buahnya berwarna kuning) dari Kalimantan merupakan sebagian kecil dari kekayaan sumberdaya alam asli Indonesia. Namun demikian, faktor-faktor yang mempempengaruhi persebaran flora di Indonesia juga ramah terhadap tanaman (buah) impor yang sama sekali berbeda dengan Indonesia. Ambil contoh: apel, stawberi, buah peer, dsb. Bahkan tanaman kurma pun bisa berbuah di Indonesia, seperti yang terdapat di Mojokerto.

Berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan, tanaman buah termasuk sumberdaya alam hayati, yakni sumberdaya alam yang berbentuk makhluk hidup. Sumberdaya alam dari tumbuh-tumbuhan disebut sumberdaya alam nabati. Sedangkan berdasarkan pembentukannya, tanaman buah termasuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources), terbaharukan melalui reproduksi.

Menurut waktu berbuahnya, tanaman buah di Indonesia dibedakan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah tanaman yang berbuah sepanjang waktu atau sepanjang tahun. Kelompok tanaman buah ini contohnya: pisang, pepaya, jeruk, jambu biji, srikaya, mulwa, nanas, dsb. Sedangkan tanaman yang berbuah pada musim tertentu adalah: durian, rambutan, duku, salak, manggis, langsat, pundhung, dsb. Bersama sayur-sayuran dan bunga-bungaan, tanaman buah sering pula disebut holtikultura.

Mengingat sangat berlimpahnya petensi sumberdaya alam dari buah-buahan ini, kita hendaknya mampu mempertahankan dan melestarikannya, terlebih tanaman buah yang kini kian langka/hampir punah, seperti buah juwet putih. Buah yang enak menyegarkan, bahkan konon berfungsi sebagai obat. Kalau perlu buah-buah asli Indonesia bisa kita ekspor. Jangan malah terbalik, bangga akan buah-buahan impor dan membinasakan buah lokal. Kalau perlu kita jangan malu-malu meniru Thailand dalam pemulyaan tanaman hingga menghasilkan tanaman-tanaman varietas unggul. Orang Thailand bahkan bangga disebut bangsa petani. Mayoritas penduduk kita juga masih bergumul dengan pertanian. Setelah itu perlu kita pikirkan pengembangan industri pertanian yang berbasis buah misalnya, sehingga potensi buah yang ada bisa dioptimalkan. Pengembangan berbasis pertanian memang sudah diterapkan, contohya pengembangan agropolitan mBatu (Jawa Timur) dan agropolitan Bandung dan sekitarnya. Semoga diikuti daerah-daerah lainnya!

Sumber:
1. Wardiyatmoko, K. 2004. Geografi SMA Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
2. Tabloid Agrobis. 2007.
3. Pengamatan di lapangan. Akhir 2009--awal 2010. Malang--Lumajang--Probolinggo--
Pasuruan--Kediri--Madiun.
4. Sumber-sumber lain.


Kisi-kisi Penulisan Soal Uji Coba Ujian Nasional Ke-1 SMA Kabupaten Malang

Kisi-kisi penulisan soal merupakan perangkat pendukung untuk menulis soal. Terlebih soal yang digunakan untuk uji coba Ujian Nasional. Berikut ini sebuah kisi-kisi penulisan soal untuk uji coba Ujian Nasional Geografi ke-1 Kabupaten Malang Tahun Pembelajaran 2008/2009, namun menurut hemat saya, isi dan kiat penulisannya tidak pernah usang. Karena itu apabila pembaca ada yang berminat, silahkan mengunduhnya dengan cuma-cuma.

download

Selasa, 02 Februari 2010

Lima Negara Penghasil Geothermal Terbanyak

Geothermal berasal dari kata Geo yang artinya Bumi dan therm atau thermal artinya panas. Lantaran itu geothermal sering pula disebut dengan panas Bumi. Geothermal ini selalu berkaitan dengan gunung berapi. Adanya geothermal ini terbentuk lantaran adanya gejala posvulkanismus, yaitu gejala-gejala akan matinya suatu gunung berapi. Panas magma yang ada pada suatu gunung api naik dan menerobos celah hingga sampai permukaan Bumi. Berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan, geothermal termasuk sumberdaya alam energi.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam ini, mengingat Indonesia merupakan wilayah pertemuan dua jalur pegunungan muda dunia, yakni sirkum Mediterania dan sirkum Pasifik. Rangkaian gunung berapi itu membentang mulai pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Timor, kepulauan Banda, hingga kepulauan Sula dan Banggai yang termasuk busur Sunda--Banda, bagian dari sirkum Mediterania. Di samping itu ditemukan pula rangkaian pegunungan pada busur Indonesia Utara dan busur Irian--Australia yang merupakan bagian dari sirkum Pasifik. Gunung-gunung berapi pada busur dan sirkum tersebut banyak ditemukan di pulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, kepulauan Maluku bagian utara, serta wilayah Papua bagian utara.

Geothermal dalam jumlah relatif besar di antaranya ditemukan di pegunungan Dieng (Jawa Tengah), gunung Arjuna dan kawah Ijen (Jawa Timur). Bahkan di pegunungan Dieng, sumberdaya alam ini telah dimanfaatkan untuk Pembangkit ListrikTenaga Panas Bumi (PLTPB) yang sering pula disebut Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal (PLTG).

Menurut NHK World ada lima negara penghasil geothermal terbanyak di dunia. Negara-negara tersebut adalah:
1. Indonesia
2. Amerika Serikat
3. Jepang
4. Philipina
5. Meksiko

Sedangkan lima negara pemanfaat geothermal terbesar dunia adalah:
1. Amerika Serikat
2. Jepang
3. Philipina
4. Meksiko
5. Indonesia

Sumber:
NHK World. 26 September 2009. Power From Undergroud. Tokyo:--

Senin, 01 Februari 2010

Sepuluh Daerah Tercemar dan Rusak di Indonesia


Walaupun Hari Lingkungan Hidup Sedunia masih empat bulan lagi (5 Juni 2010), namun Metro TV telah melakukan survei tentang "10 Daerah Tercemar dan Rusak di Indonesia" pada enam kota besar di Indonesia. Suatu upaya yang baik dan harus didukung agar kita cinta lingkungan kita, cinta Bumi kita, planet kecil dalam Tata Surya kita. Kehancuran Bumi dapat diminimalisir. Ingat, "Sesungguhnya kerusakan Bumi itu akibat ulah manusia itu sendiri" (Al Qur'an). Sepuluh daerah tercemar dan rusak di Indonesia itu antara lain adalah:
1. Hutan Kalimantan
Dijelaskan bahwa pulau terluas di Indonesia ini setiap tahunnya mengalami kerusakan hutan seluas 864.000ha. Mayoritas kerusakannya akibat illegal logging. Hutan primer yang kaya akan plasma nutfah ini kemudian diganti dengan perkebunan kelapa sawit, tumbuhan yang dari Kalimantan. Menurut seorang narasumber yang ditampilkan pada acara Metro 10 (maaf saya lupa tidak mencatat namanya) bahwa sebenarnya kerusakan hutan di pulau Jawa lebih parah. "Hutan di Jawa hampir musnah", tambahnya. Untuk melengkapi penjelasan tersebut saya sisipkan sebuah gambar bukit gundul yang cenderung saya sebut sebagai lahan kritis di Jawa karya Ririk dkk.
2. Jagir (Surabaya, Jawa Timur)
Jagir merupakan sungai buatan (bhs. Jawa: sudhetan) yang dibuat pada zaman Belanda untuk mengatasi banjir di Surabaya. Problem dari sungai Jagir ini adalah bantaran sungainya dialih fungsikan menjadi permukiman penduduk.
3. Sidoarjo (Jawa Timur)
Sidoarjo termasuk 10 daerah tercemar dan rusak di Indonesia karena bencana lumpur Lapindo Brantas yang meluber sejak akhir Mei 2006. Lahan pertanian, industri, dan seluas 600ha terendam lumpur panas yang terus menyembur, khususnya di Kecamatan Porong.
4. Sungai Ciliwung (Jawa Barat dan DKI Jakarta)
Sungai yang membelah kota Jakarta ini rusak lantaran terjadinya pendangkalan dan semakin sempitnya lebar sungai serta menjadi tong sampah raksasa. Di samping itu, sungai Ciliwung menjadi tempat pembuangan limbah industri dan rumah sakit.
5. Bandung (Jawa Barat)
Tiga tahun lalu kota ini mendapat kota terkotor karena pengelolaan sampahnya tidak baik. Perambahan permukiman, termasuk pembangunan villa di Bandung utara ikut memperparah kota yang sering disebut Paris van Java ini.
6. Medan (Sumatra Utara)
Kota yang berpenduduk 2,7juta jiwa ini luasnya 265km persegi. Masalah terbesar yang dihadapi adalah polusi udara. Polusi udara itu di antaranya dari asap kendaraan bermotor. Tercatat di kota Medan ini terdapat 1.000.000 unit kendaraan bermotor.
7. Bantargebang (Bekasi, Jawa Barat)
Merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah dari Jakarta.
8. Jakarta Utara
Mengalami pencemaran kronis. Ikan-ikan hasil tangkapan dari sekitar teluk Jakarta diketahui mengandung limbah berat.
9. Aceh
Masalah yang dihadapi adalah lahan rusak akibat tsunami pada 26 Desember 2004 lalu.
10. Puncak (Jawa Barat)
Terjadinya pencemaran pada hulu sungai Ciliwung dan sungai Cigundul.

Sumber:
MetroTV. 31 Januari 2010. Sepuluh Daerah Tercemar dan Rusak di Indonesia pada Acara Metro 10. Jakarta:--