Kupasan soal-soal Ujian Nasional Geografi ini ditulis berurutan mulai dari materi soal dari tiap-tiap nomor, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kemampuan Yang Diuji, Materi yang terdapat pada silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP), Kelas/semester ketika materi itu diajarkan, Indikator soal, Ranah soal, Tingkat kesulitan soal, dan pembahasan soal tiap-tiap nomor secara spesifik dan mendetail. Pembahasan/kupasan soal tiap-tiap nomor secara spesifik dan mendetail tersebut meliputi penulisan soalnya, stimulus dan stem soalnya, penekanan soal dan pembahasan dari masing-masing pilihan jawaban, penentuan jawaban yang benar, hingga kupasan kritis tentang soal yang dimungkinkan salah atau tidak ada jawabannya. Buku rujukan yang digunakan oleh penulis soal pun diketengahkan, walau tidak semuanya. Juga ketika ada soal yang ditengarai salah, diajukan pula solusinya. Jika Anda pembaca "nuansa masel" berminat memilikinya, silahkan klik kata download di bawah ini:
Kamis, 18 Maret 2010
MENGUPAS SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PEMBELAJARAN 2008/2009 MATAPELAJARAN GEOGRAFI PROGRAM STUDI IPS
Kupasan soal-soal Ujian Nasional Geografi ini ditulis berurutan mulai dari materi soal dari tiap-tiap nomor, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kemampuan Yang Diuji, Materi yang terdapat pada silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP), Kelas/semester ketika materi itu diajarkan, Indikator soal, Ranah soal, Tingkat kesulitan soal, dan pembahasan soal tiap-tiap nomor secara spesifik dan mendetail. Pembahasan/kupasan soal tiap-tiap nomor secara spesifik dan mendetail tersebut meliputi penulisan soalnya, stimulus dan stem soalnya, penekanan soal dan pembahasan dari masing-masing pilihan jawaban, penentuan jawaban yang benar, hingga kupasan kritis tentang soal yang dimungkinkan salah atau tidak ada jawabannya. Buku rujukan yang digunakan oleh penulis soal pun diketengahkan, walau tidak semuanya. Juga ketika ada soal yang ditengarai salah, diajukan pula solusinya. Jika Anda pembaca "nuansa masel" berminat memilikinya, silahkan klik kata download di bawah ini:
Senin, 08 Maret 2010
Konsep Geografi (menanggapi keluhan pak Wijiono--SMAN 1 mBantur)
Soal nomor 1 untuk paket soal A dan soal nomor 2 untuk paket soal B:
Pembangunan pabrik semen perlu memperhatikan keberadaan gunung batu kapur, sarana transportasi, dan pemasaran.
Konsep Geografi yang berkaitan dengan hal itu adalah…..
A. konsep diferensiasi area
B. konsep interaksi/independensi
C. konsep keterkaitan keruangan
D. konsep keterjangkauan
E. konsep lokasi
Kupasan:
● Soal ini mengacu pada:
- Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 1:
Menganalisis hakikat, obyek, ruang lingkup, prinsip, konsep,
aspek, dan pendekatan Geografi.
- Kemampuan Yang Diuji (KYD):
Menjelaskan penggunaan konsep dasar dan pendekatan
Geografi dalam rangka memahami fenomena geosfer.
- Materi: Konsep Geografi.
- Kelas/semester: X/1.
●Indikator soal:
Disajikan stimulus tentang pembangunan pabrik semen perlu
memperhatikan keberadaan gunung kapur, sarana transportasi,
dan pemasaran, siswa dapat mengemukakan konsep Geografi
yang dimaksud.
● Ranah: kognitif—penerapan (C3).
● Tingkat kesulitan soal: sedang.
● Stimulus, stem/kalimat soal dan pilihan jawaban yang disajikan
mudah dimengerti oleh siswa, instruktif dan operasional.
● Penekanan soal tersebut terletak pada konsep keterkaitan
keruangan. Konsep keterkaitan keruangan adalah: konsep yang
menunjukkan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena
dengan fenomena yang lain di suatu tempat atau ruangan, baik
yang menyangkut fenomena alam, tumbuh-tumbuhan, maupun
sosial. Konsep ini disebut pula dengan konsep asosiasi keruangan
(Bambang Nianto Mulyo dan Purwadi Suhandini, 2007:10—11).
Derajat keterkaitan yang dimaksud adalah adanya keterkaitan
antara fenomena pembangunan pabrik semen yang tidak bisa
dipisahkan dengan fenomena keberadaan gunung batu kapur,
sebab bahan mentah/bahan baku pabrik semen adalah batu kapur.
Di sisi lain pembangunan pabrik semen terkait pula dengan
fenomena sarana transportasi untuk mengangkut bahan
mentah/bahan baku dari gunung batu kapur menuju pabrik di
satu sisi, dan untuk mengangkut semen hasil produksi pabrik
tersebut menuju pasar. Untuk bisa menjual produksinya, pabrik
tersebut juga terkait adanya fenomena pemasaran. Laku tidaknya
semen yang diproduksi pabrik tersebut terkait dengan fenomena
pemasaran yang ada.
● Dengan demikian soal tersebut jawabannya adalah: C.
● Tambahan:
Untuk mempertegas hal di atas, perlu ditambahkan pengertian
dari masing-masing konsep yang dijadikan pilihan jawaban pada
soal nomor 1 untuk paket A dan nomor 2 untuk paket B,
khususnya untuk pilihan jawaban A, B, D, dan E.
- Konsep diferensiasi area adalah konsep dalam Geografi yang
digunakan untuk mempelajari perbedaan gejala Geografi antara
daerah/wilayah yang satu dengan lainnya di permukaan Bumi
yang berpengaruh pada aktifitas manusia.
Contoh: batuan induk penyusun daerah Malang Utara berbeda
dengan batuan induk penyusun daerah Malang Selatan. Batuan
induk penyusun daerah Malang Utara adalah batuan induk
vulkanis, sedang Malang selatan batuan induknya adalah batuan
kapur (karst).
- Konsep interaksi/interdependensi adalah konsep dalam
Geografi yang digunakan untuk mempelajari adanya hubungan
timbal balik dan saling ketergantungan antara suatu
daerah/wilayah dengan daerah/wilayah lainnya.
Contoh: hubungan timbal balik dan saling ketergantungan
antara desa dengan kota. Desa menghasilkan bahan pokok dan
bahan mentah/bahan baku yang dibutuh oleh kota, sedang kota
menghasilkan barang-barang industri yang dibutuhkan oleh
desa. Lantaran itulah kedua wilayah tersebut saling
membutuhkan hingga terjadilah interaksi/interdependensi antara
masyarakat desa dengan masyarakat kota.
- Konsep keterjangkauan adalah konsep dalam Geografi yang
digunakan untuk mempelajari hubungan melalui transportasi
dan komunikasi suatu daerah/wilayah yg dipengaruhi oleh
faktor jarak, kondisi medan (kondisi daerah/wilayah), dan
ada/tidak adanya sarana angkutan dan komunikasi yang
berpengaruh pada aktifitas manusia. Berdasarkan hal ini ada
daerah/wilayah/tempat yang mudah dijangkau dan ada pula
daerah yang sulit dijangkau (sering disebut daerah
terasing/terisolasi/terpencil). Konsep ini sering pula disebut
dengan konsep aksesibilitas (accessibility).
Contoh: daerah-daerah di pedalaman Papua merupakan daerah-
daerah yang sulit dijangkau, mengingat daerahnya
berpegunungan tinggi (berelief sangat kasar) sehingga pesawat
terbang perintis merupakan sarana transportasi penting. Itupun
hanya pada jam-jam tertentu ketika cuaca tidak berkabut.
Sebaliknya Jakarta dapat diakses dengan berbagai sarana
transportasi dan komunikasi secara mudah dan cepat.
- Konsep lokasi adalah konsep dalam Geografi yang digunakan
untuk menjelaskan letak/posisi suatu gejala Geografi di
permukaan Bumi yang berpengaruh pada aktifitas manusia.
Konsep lokasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Lokasi absolut, ialah konsep lokasi yang berdasarkan
grid/koordinat (sering pula disebut letak astronomis), bersifat
mutlak/tetap. Untuk daerah yang relatif sempit menggunakan
1 (satu) garis lintang dan 1 (satu) garis bujur, sedang untuk
daerah/wilayah yang relatif luas menggunakan 2 (dua) garis
lintang dan 2 (dua) garis bujur.
Contoh: lokasi absolut Kota Malang adalah 8°LS dan
112°30’BT, sedang lokasi absolut Indonesia adalah antara
6°LU--11°LS dan 95°BT--141°BT.
b. Lokasi relatif, ialah konsep lokasi yang berdasarkan keadaan
sekitarnya atau juga berdasarkan peninjaunya, sehingga letak
ini bisa berubah-ubah. Lokasi relatif ini sering pula disebut
letak Geografis.
Contoh: Kota Malang terletak di sebelah selatan Kota
Surabaya dan terletak di sebelah utara Kepanjen. Contoh lain,
Indonesia terletak antara benua Asia dan benua Australia dan
terletak antara samudera Pasifik dan samudera Hindia.
Sumber:
1. Akhwan Nurhasan, dkk. 2009. Geografi (Lembar Kerja dan Tugas Siswa. Surabaya: Bintang Karya.
2. Gunawan Totok, dkk. 2007. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Inter Plus.
3. Harmanto Gatot. 2008. Geografi Bilingual. Bandung: Yrama Widya.
4. Nianto Mulyo Bambang dan Suhandini Purwadi. 2004 & 2007. Kompetensi Dasar Geografi 1. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
5. S. Sri Lestari. 2007. Geografi untuk SMA dan MA Kelas X. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa.
6. Sudarsono Agus. 2009. Geografi Kontekstual. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
7. Udayanti Atik dan Effendi Johan. 2008. Seri Pendalaman Materi Geografi SMA dan MA. Jakarta: Erlanga.
Minggu, 07 Maret 2010
Lokasi Industri Penyulingan Minyak Mentah (menjawab pertanyaan pak Wijiono--SMAN 1mBantur)
Industri penyulingan minyak mentah idealnya terletak pada.....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Penulisan soal tersebut berdasar pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 3. Menganalisis dinamika unsur-unsur sosial dalam kehidupan sehari-hari; Kemampuan yang diuji: Mendeskripsikan potensi industri sebagai pendukung kehidupan manusia; Materi: Menentukan lokasi industri atas dasar bahan baku, pasar, biaya angkut, tenaga kerja, modal, teknologi, peraturan, dan lingkungan; Kegiatan pembelajaran: Secara individu mengklasifikasi industri berdasarkan kriteria tertentu dari berbagai referensi; Himbauan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Bagian Sekolah Menengah (Seklamen) dan Musyawarah Kepala-kepala Sekolah (MKKS) SMA Negeri Kabupaten Malang kepada guru-guru yang ditunjuk untuk menyusun soal Try Out Ujian Nasional Tahun Pembelajaran 2009/2010 SMA Kabupaten Malang (soal untuk SMA Negeri dan Swasta) mirip soal-soal Ujian Nasional.
Indikator soal tersebut adalah: dengan disajikan denah (gambar) daerah-daerah yang berpotensi untuk dijadikan lokasi industri (unit usahanya), siswa dapat menegaskan lokasi ideal untuk penempatan industri penyulingan minyak mentah. Kalau soal Ujian Nasional Geografi Tahun Pembelajaran 2008/2009 lalu yang keluar untuk penentuan lokasi industri ini adalah untuk industri gerabah, dengan disertakan denah (gambar) suatu daerah yang memiliki berbagai jenis tanah.
Adapun bahasan lebih lanjut dari soal nomor 27 tersebut sebagai berikut. Industri penyulingan minyak mentah berdasarkan penggolongan industri berdasarkan lokasi pabrik (unit usahanya) termasuk industri yang berorientasi pada tempat pengolahan (supply oriented industry). Artinya bahwa industri ini akan bisa berjalan dengan baik jika pabriknya didirikan dekat dengan ketersedian sarana transportasi dan komunikasi dan bukan termasuk industri yang berorientasi pada bahan mentah/bahan baku (raw material oriented industry). Contohnya: negara Singapura, Jepang, dan Hongkong (China) merupakan negara pengoloh (melakukan penyulingan) minyak mentah dari Indonesia, sedang negara-negara tersebut boleh dikatakan tidak mempunyai tambang minyak Bumi. Negara-negara tersebut cenderung mengandalkan adanya ketersediaan sarana transportasi dan komunikasi. Industri minyak Bumi akan dikategorikan berorientasi pada bahan baku jika industri yang dimaksud merupakan industri yang aktifitasnya melakukan pengambilan/penambangan minyak tersebut dari dalam Bumi. Dengan demikian industri penyulingan minyak mentah lokasi pabrik/industrinya tidak terpengaruh oleh daerah yang netral, dekat daerah surplus tenaga kerja, ataupun konsumen. Kesimpulannya, soal tersebut di atas jawabannya adalah B.
Jumlah Penduduk Menjadi Dua Kali Lipat (menjawab pertanyaan pak Wijiono--SMAN 1 mBantur)
Penduduk Indonesia pada akhir tahun 1991 berjumlah 180juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk alami 2% per tahun. Jika diproyeksikan, maka jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 360juta jiwa pada tahun.....
A. 2000
B. 2006
C. 2016
D. 2021
E. 2026
Soal tersebut di atas mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 3. Menerapkan dinamika unsur-unsur sosial dalam kehidupan sehari-hari; Kemampuan yang diuji: Mendeskripsikan fenomena yang terjadi pada antroposfer; Materi: Aspek kependudukan; Kegiatan pembelajaran: Menghitung proyeksi penduduk suatu wilayah.
Pembahasan lebih lanjut dari soal tersebut di atas adalah:
Dalam stimulus soal tersebut dinyatakan bahwa penduduk Indonesia pada akhir tahun 1991 berjumlah 180juta jiwa. Kemudian dalam kalimat berikutnya dijelaskan bahwa penduduk Indonesia akan mencapai 360juta jiwa. Dari hal tersebut secara implisit dijelaskan bahwa penduduk Indonesia mengalami pertumbuhan penduduk menjadi dua kali lipat, yakni dari 180juta jiwa menjadi 360juta jiwa. "Proyeksi penduduk yang jumlahnya meningkat dua kali lipat lipat tersebut kapan terjadi, jika pertumbuhannya 2% per tahun?", itulah pertanyaan yang diajukan dalam soal nomor 26. Untuk menjawab pertanyaan itu kita menggunakan rumus jumlah penduduk menjadi dua kali lipat (doubling time periode). Rumus selengkapnya sebagai berikut:
DT = 70/r x 1tahun (baca: tujuh puluh per r kali 1tahun)
DT: Double Time (jumlah penduduk menjadi dua kali lipat).
70 : konstanta
r : angka pertumbuhan penduduk.
DT = 70 : 2 x 1tahun
= 35tahun
Jadi jumlah penduduk Indonesia akan menjadi 360juta jiwa pada tahun: 1991 + 35 = 2026.
Kesimpulan:
Jawaban yang benar untuk soal nomor 26 tersebut di atas adalah E.
Buku rujukan:
1. Nianto Mulyo Bambang & Suhandini Purwadi. 2004. Kompetensi Dasar Geografi Jilid 2A. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
2. Said Busiri M. dkk. 1994. Geografi. Surabaya: Pustaka Setia Perkasa.
Sabtu, 06 Maret 2010
Strike River (menjawab pertanyaan pak Wijiono--SMAN 1 mBantur)
Sungai yang arah alirannya mengikuti arah formasi daerah (strike river) tertera pada gambar di bawah ini nomor.....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Soal tersebut di atas berbasis pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 2. Menganalisis dinamika unsur-unsur geosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia; Kemampuan yang diuji: Menganalisis fenomena yang terjadi pada hidrosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia; Materi Pembelajaran: Hidrosfer, Submateri: Perairan darat--sungai; Kegiatan Pembelajaran: Mengamati ciri-ciri sungai menurut profil memanjang dari berbagai literatur.
Merujuk hal tersebut, maka untuk mengupas soal nomor 19 harus mendasarkan tipe-tipe sungai menurut asal kejadiannya (genesis) daerah dan formasi batuan di bawahnya. Tipe ini sering pula disebut dengan tipe sungai menurut profil memanjangnya. Berdasarkan tipe ini sungai dibedakan menjadi 5 (lima) macam, yaitu:
1. Sungai konsekuen
Sungai konsekuen adalah sungai yang arah alirannya mengikuti lereng asli/lereng awal yang ada di permukaan Bumi seperti dome, blockmontain, atau dataran yang baru terangkat. Sungai konsekuen pada gambar di atas tertera pada nomor 1 (satu) dan 5 (lima).
2. Sungai subsekuen (strike river)
Sungai subsekuen adalah sungai yang arah alirannya mengikuti arah formasi daerah/strike batuan (garis patahan). Sungai ini biasanya berupa anak sungai yang bermuara ke sungai induk, yakni sungai konsekuen. Sungai subsekuen pada gambar di atas tertera pada nomor 3 (tiga).
3. Sungai obsekuen
Sungai obsekuen adalah sungai yang arah alirannya berlawanan dengan sungai konsekuen. Sungai ini biasanya berupa anak sungai yang bergabung dengan sungai subsekuen. Sungai obsekuen pada gambar di atas tertera pada nomor 2 (dua).
4. Sungai resekuen
Sungai resekuen adalah sungai yang alirannya searah dengan sungai konsekuen atau mengalir mengikuti arah kemiringan batuan, tetapi sungai ini sebagai cabang dari sungai subsekuen. Sungai resekuen pada gambar di atas tertera pada gambar nomor 4 (empat).
5. Sungai insekuen
Sungai insekuen adalah sungai yang arah alirannya tidak menentu dan tidak mengikuti genesis daerah atau tidak mengikuti litologi dan struktur geologi yang ada. Sungai ini biasanya membentuk pola aliran dendritik. Sungai insekuen pada gambar di atas tidak tertera.
Dengan demikian jawaban yang benar untuk nomor 19 tersebut adalah C.
Sumber:
1. Nianto Mulyo Bambang & Suhandini Purwadi. 2007. Kompetensi Dasar Geografi Jilid 1. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
2. Samadi. 2007. Geografi Jilid 1. Ciawi--Bogor: Yudhistira.
3. Wardiyatmoko K. & Bintarto H.R. 2003. Geografi SMU Jilid 1. Ciracas--Jakarta: Erlangga.
Jumat, 05 Maret 2010
Menghitung Kemiringan Lereng (Menjawab pertanyaan pak Wijiono--SMAN 1 mBantur)
1 : 100.000, maka kemiringan lerengnya adalah...
B. 0,208°
C. 0,04°
D. 4°
E. 4,8°
Untuk menjawab soal tersebut, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah:
1. Menentukan jarak di medan tempat E dan tempat B
Rumus: jarak (E--B) di peta x penyebut skala
Dengan demikian jarak di medan tempat E dan tempat B = 3cm x 100.000 = 300.000cm =
3.000m
2. Menentukan tinggi tempat E dan tempat B:
Tinggi tempat E = 1.160m, tinggi tempat B = 1.280m
Maka beda tinggi E--B adalah = 1.280m - 1.160m = 120m
3. Menghitung kemiringan lereng E--B:
a. Dalam satuan persen
Rumus:
Kemiringan lereng = beda tinggi : jarak di medan x 100persen
Jadi kemiringan lereng E--B = 120 : 3.000 x 100persen
= 0,04 x 100persen
= 4persen
b. Dalam satuan derajat
Rumus:
Kemiringan lereng = beda tinggi : jarak di medan x 1derajat
Jadi kemiringan lereng E--B = 120 : 3.000 x 1 derajat
= 0,04 x 1derajat
= 0,04derajat
Kesimpulan:
Pilihan jawaban dari soal tersebut di atas yang benar adalah: C.
Gambar: bersumber dari A.R. Moch. Nurwachid, 2009.
Kamis, 04 Maret 2010
Kunci Jawaban Try Out Ujian Nasional Ke-2 SMA Kabupaten Malang Tahun Pembelajaran 2009/2010 Matapelajaran Geografi
Download
Try Out Ujian Nasional Ke-2 SMA Kabupaten MalangTahun Pembelajaran 2009/2010 Matapelajaran Geografi
Uji Coba (Try Out) Ujian Nasional Ke-2 SMA Kabupaten Malang Tahun Pembelajaran 2009/2010 digelar tanggal 1--5 Maret 2010 yang diikuti oleh seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan swasta. Untuk SMA Negeri 1 Pagak, uji coba Ujian Nasional (UN) ini telah dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kali ditamban 1 (satu) kali Penilaian Daya Serap (PDS) tingkat Kabupaten Malang yang soal-soalnya juga mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). PDS tersebut sebenarnya juga semacam uji coba UN. Dengan demikian sampai awal Maret ini SMA Negeri 1 Pagak telah melaksanakan 5 (lima) kali uji coba UN.
Tiga kali uji coba UN tingkat lokal SMA Negeri 1 Pagak dan dua kali try out UN tingkat Kabupaten Malang, soal Geografinya saya susun sendiri. Oleh karena itulah setiap setelah pelaksanaan uji coba (try out) Geografi, soal-soal tersebut saya postingkan ke 'nuansa masel'. Pada try out UN ke-2 tingkat Kabupaten Malang, jadwal untuk matapelajaran Geografi dilaksanakan pada hari Kamis, 4 Maret 2010, pukul 7.00--9.00 WIB. Jadwal tersebut mundur sehari dari penetapan sebelumnya yang dilakukan oleh MKKS dengan guru-guru penyusun soal try out. Kunci jawaban try out ini disajikan terpisah dari lembar soalnya. Jika ada bapak/ibu guru Geografi dan/atau siswa kelas XII.IPS SMA atau Madrasah Aliyah (MA) berminat, saya persilahkan mengunduh (mendownload) dengan mengklik kata download di bawah ini. Catatan: untuk kunci jawaban bisa dilihat pada postingan berikutnya.
Download
Senin, 01 Maret 2010
Pesona Kelud
Judul tersebut di atas menggambarkan tentang keindahan gunung Kelut dari sisi vegetasi penutup, kesuburan tanah, dan topografinya pasca erupsi tahun 2007. Vegetasi yang menghijau menggambarkan bahwa tanah vulkanis memang sangat subur. Secara garis besar vegetasi penutup di gunung Kelut dibedakan menjadi dua bagian, yaitu vegetasi yang berupa hutan dan vegetasi yang berupa tanaman perkebunan. Vegetasi-vegetasi penutup yang dimaksud adalah vegetasi penutup di sekitar puncak gunung Kelut. Hutan yang ada merupakan hutan lindung seluas 27,62km persegi. Sedangkan yang dimaksud tanaman perkebunan adalah tanaman perkebunan ngGambar--Margomulyo milik PTP XXIII, terutama berupa tanaman kopi dan nanas seluas 18,59km persegi. Vegetasi-vegetasi tersebut seolah tidak terpengaruh erupsi yang ketika itu telah menghantarkan perubahan danau kawah menjadi anak gunung api baru yang tumbuh dari dasar kawah itu. Topografi Kelut sendiri yang bertipe strato ini, tidak menunjukkan bentuk kerucut sempurna. Di berbagi tempat banyak dijumpai kubah lava yang saya sendiri lebih cenderung mengatakan sebagai dinding vertikal dengan sudut kemiringan sekitar 90derajat. Puncak Kelut pun yang berketinggian 1.731m di atas permukaan laut, berupa kubah lava.
Berikut ini ditayangkan visualisasi pesona gunung Kelut karya Drs. Suhandoko, guru SMA Negeri 1 Sumberpucung Kabupaten Malang ketika MGMP Lapangan di gunung tersebut pada 11 Nopember 2009.