Kamis, 30 September 2010
PENULISAN LAPORAN HASIL BELAJAR
. Setiap akhir semester, satuan pendidikan melaporkan hasil belajar peserta didik kepada oranguta/wali peserta didik
. Laporan Hasil Belajar (LBH) peserta didik dapat berbentuk buku atau lembaran, dapat ditulis secara manual atau komputerisasi".
Demikian isi dari presentasi tentang penulisan LHB yang tertera pada halaman 5 dari 35 halaman yang ada. Materi ini merupakan materi Pelatihan KTSP 2009 Departemen Pendidikan Nasional yang disertakan pula dalam penyampaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010.
Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
"PENGERTIAN BAHAN AJAR
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis (National Center for Vocationan Education Research Ltd/National Center forCompetency Based Training)".
Demikianlah potongan isi dari presentasi dengan judul di atas yang merupakan materi Pelatihan KTSP 2000 Departemen Pendidikan Nasional dan disertakan pula dalam sosialisasi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
PENGEMBANGAN SILABUS
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok matapelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar".
Potongan materi tentang Pengembangan Silabus ini tertera pada halaman 3 dari 34halaman presentasi pada materi Pelatihan KTSP 2009 Departemen Pendidikan Nasional yang juga disertakan dalam sosialisasi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dari Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010.
Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
. Materi pembelajaran (instuctional materials) adalah bahan yang diperlukan untuk pembentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.
. Materi pembelajaran menempati posisi sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran.
. Materi yang dipilih untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar".
Demikianlah penggalan isi dari Pengembangan Materi Pembelajaran yang tertera pada halaman 3 dari 25 halaman presentasi yang ditulis dengan menggunakan Microsolf Office PowerPoint untuk materi Pelatihan KTSP 2009 Departemen Pendidikan Nasional dan disertakan pula dalam sosialisasi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan mengklik:
Download
Rabu, 29 September 2010
PENGEMBANGAN PORTOFOLIO UNTUK PENILAIAN
. Dalam dunia pendidikan, portofolio adalah kumpulan hasil karya peserta didik, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja yang ditentukan oleh guru atau oleh peserta didik bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum.
. Portofolio dapat digunakan sebagai instrumen penilaian atau salah satu komponen dari instrumen penilaian".
Demikian salah satu isi dari pengembangan portofolio untuk penilaian yang tertera pada slide ke-2 dari 20 slide presentasi yang merupakan materi Pelatihan KTSP 2009 Departemen Pendidikan Nasional yang kemudian juga disertakan dalam sosialisasi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
PENILAIAN AFEKTIF
. Metode untuk mengukur ranah afektif ada dua macam, yaitu metode observasi dan metode laporan diri (Andersen, 1980).
. Penggunaan metode observasi berdasarkan pada asumsi bahwa karakteristik afektif dapat dilihat dari perilaku atau perbuatan yang ditampilkan dan/atau reaksi psikologis.
. Metode laporan diri berasumsi bahwa yang mengetahui keadaan afektif seseorang adalah dirinya sendiri. Namun hal ini menuntut kejujuran dalam mengungkapkan karakteristik afektif diri sendiri.
Potongan bahan tersebut merupakan materi Pelatihan KTSP 2009 Departemen Pendidikan Nasional yang kemudian disertakan lagi dalam pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
PENILAIAN PSIKOMOTOR
Hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik (Bloom)
Matapelajaran yang lebih berorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi-reaksi fisik (Singer)
Matapelajaran yang mencakup gerakan fisik dan keterampilan tangan (Mager)"
Demikian potongan materi tentang Penilaian Psikomotor yang berasal dari materi Pelatihan KTSP 2009 Departemen Pendidikan Nasional dan disertakan dalam peluncuran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
Senin, 27 September 2010
PENILAIAN LIMA KELOMPOK MATAPELAJARAN
. Penilaian hasil belajar yang relatif dapat diterima adalah jenis penilaian berbasis pengamatan/observasi yakni penilaian yang dilakukan dengan cara mengamati secara terfokus:
(1) perilaku peserta didik dalam hal apresiasi, performance/rekreasi, dan kreasi sebagai cerminan dalam kompetensi dalam matapelajaran Seni Budaya; dan
(2) perilaku peserta didik dalam hal mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis sebagai cerminan dari kompetensi aspek sastra dalam matapelajaran Bahasa Indonesia".
Demikianlah penggalan dari materi dengan judul di atas yang merupakan materi Pelatihan KTSP 2009 dari Departemen Pendidikan Nasional yang kemudian dimuatkan lagi pada peluncuran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
PENDALAMAN MATERI SIAP UN GEOGRAFI SMA/MA SKL 2.3--PEDOSFER
Adapun isi materi yang berupa penyajian soal pilihan ganda sebanyak 50butir ini dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Penilaian (assessment)
. Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi informasi untuk membuat keputusan.
. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar peserta didik.
. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif atau kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).
PRINSIP PENILAIAN
. Sahih (valid)
. Obyektif
. Adil
. Terpadu
. Terbuka
. Menyeluruh dan berkesinambungan
. Sistematis
. Menggunakan acuan kriteria
. Akuntabel"
Demikian penggalan dari materi 'Rancangan Hasil Belajar' yang merupakan materi pelatihan KTSP 2009 dari Departemen Pendidikan Nasional yang juga disertakan dalam pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, dikembangkan oleh Balitbang Kemendiknas tahun 2010. Materi ini melengkapi posting-an terdahulu yang berjudul Penilaian. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
Minggu, 26 September 2010
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMIDIAL, DAN PENGAYAAN
". Pembelajaran tuntas (mastery learning) adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar matapelajaran tertentu.
. Pembelajaran tuntan dilakukan dengan pendekatan diagnostik. Strategi pembelajaran tuntas sebenarnya menganut pendekatan individual".
Isi selengkapnya tentang presentasi materi ini yang berkaitan dengan peluncuran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa oleh Balitbang Kemendiknas tahun 2010 dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
PEMBELAJARAN TATAP MUKA, PENUGASAN TERSTUKTUR, DAN KEGIATAN MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR
"Pembelajaran Tatap Muka (TM):
Kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik.
Penugasan Terstruktur (PT):
Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang guru untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh guru. Dalam kegiatan ini tidak terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik.
Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT):
Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang guru untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh peserta didik dan tidak terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik".
Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
RPP GEOGRAFI KELAS XII SEMESTER 1 (PETA)
Isi keseluruhan dari RPP ini dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
Sabtu, 25 September 2010
PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL (MULOK)
. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas potensi daerah, termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak menjadi bagian dari matapelajaran yang ada;
. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada ketrampilan.
Acuan Pengembangan
. Potensi dan kebutuhan lingkungan;
. Kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik;
. Ketersediaan daya dukung/potensi satuan pendidikan internal dan eksternal".
Demikian potongan materi yang juga dikembangkan bertalian dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
Jumat, 24 September 2010
PENGEMBANGAN DIRI
. Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar matapelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah.
. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstrakurikuler
. Untuk satuan pendidikan kejuruan, kegiatan pengembangan diri, khususnya pelayanan konseling ditujukan guna pengembangan kreatifitas dan karir.
. Untuk satuan pendidikan khusus, pelayanan konseling menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai kebutuhan khusus peserta didik".
Demikian potongan dari presentasi materi pengembangan diri yang diterbikan oleh Departemen Pendidikan Nasional berkaitan dengan Materi Pelatihan KTSP 2009. Materi ini sendiri diperoleh berkaitan dengan workshop Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa tahun 2010.
Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
Kamis, 23 September 2010
ANALISIS KONTEKS
Adapun isi dari Analisis Konteks ini dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
PEDOMAN PENSKORAN DAN KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN PENDEKATAN GEOGRAFI
Adapun materi tersebut dapat dibuka dengan meng-klik:
Download
PRESENTASI TENTANG SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
1. Teknologi dan Rekayasa
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi
3. Kesehatan
4. Seni, Kerajinan, dan Pariwisata
5. Agribisnis dan Agroteknologi
6. Bisnis dan Manajemen
Isi selengkapnya dari spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
Rabu, 22 September 2010
PENDALAM MATERI SIAP UN GEOGRAFI SMA/MA SKL 2.2--LITHOSFER
Download
Selasa, 21 September 2010
SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
1. Bidang Studi Keahlian: Teknologi dan Rekayasa
- Program Studi Keahlian:
1.7 Teknik Otomotif:
Kompetensi Keahlian:
1.7.1 Teknik Kendaraan Ringan
1.7.2 Teknik Sepeda Motor
1.7.3 Teknik Perbaikan Bodi Otomotif
1.7.4 Teknik Alat Berat
1.7.5 Teknik Ototronik
Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
*)Catatan:
Bahan ini diperoleh dari hasil Workshop Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diluncurkan oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010.
PEDOMAN PENSKORAN DAN KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN KONSEP GEOGRAFI
Download
KUNCI JAWABAN PRETES ToT OSN KEBUMIAN
Download
Senin, 20 September 2010
SOAL PRETES BAGI PESERTA ToT OSN KEBUMIAN 2010
Materi yang diperoleh dari hasil ToT OSN tingkat Provinsi Jawa Timur, dengan penyelenggara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2010 ini dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
SURAT EDARAN MENDIKNAS No. 70a TENTANG PENGARUSUTAMAAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA DI SEKOLAH
1. Penyelenggaraan penanggulangan bencana perlu dilakukan di sekolah melalui pelaksanaan strategi pengarusutamaan pengurangan risiko bencana di sekolah.
2. Pelaksanaan strategi pengarusutamaan pengurangan risiko bencana di sekolah dilakukan baik secara struktural maupun non-struktural guna mewujudkan budaya kesiapsiagaan dan keselamatan terhadap bencana di sekolah melalui:
a. Pemberdayaan peran kelembagaan dan kemampuan komunitas sekolah.
b. Pengintegrasian pengurangan risiko bencana ke dalam kurikulum satuan pendidikan formal, baik intra maupun ekstrakurikuler.
c. Pembangunan kemitraan dan jaringan antar berbagai pihak untuk mendukung pelaksanaan pengurangan risiko bencana di sekolah. ........
Isi selengkapnya dari materi yang masih terkait dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Puskur Balitbang Kemendiknas 2010 ini dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
ULANGAN HARIAN PENDEKATAN GEOGRAFI
1. Perbedaan antara pendekatan keruangan dengan pendekatan kewilayahan terletak pada cakupan kajiannya. Penjelasan dari cakupan kajian itu adalah…..
2. Perhatikan gambar di samping!
Gambar tersebut adalah anak gunung yang tumbuh dan berkembang dari dasar danau ka-
wah gunung Kelut pada erupsi tahun 2007. Secara administratif, anak gunung tersebut berada di Kabupaten Kediri. Jika dikaji, pendekatan Geografi yang digunakan untuk menelaah perkembangan anak gunung Kelut tersebut adalah pendekatan…..
3. Berikan contoh kajian Geografi dalam pendekatan kelingkungan yang berkaitan dengan
pembuangan limbah ke sungai!
4. Terapkan salah rumus 5w + 1h dalam satu contoh suatu gejala geosfer, yakni peristiwa
banjir bandang dengan menggunakan kata tanya how! Kalimat tanya yang Anda buat itu
ditulis dalam bahasa Indonesia.
5. Kemukakan tiga pendekatan yang termasuk dalam pendekatan keruangan!
6. Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan seluruh negara di Asia Tenggara
beriklim tropis. Apakah pendekatan yang digunakan dalam memecahkan masalah tersebut?
7. Berikan satu contoh tentang pendekatan aktifitas manusia di daerah Malang selatan!
Minggu, 19 September 2010
PP No. 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Pengelolaan pendidikan adalah pengaturan kewenangan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, penyelenggara pendidikan yang didirikan masyarakat, dan satuan pendidikan agar proses pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
2. Penyelenggaraan pendidikan adalah kegiatan pelaksanaan komponen sistem pendidikan pada satuan atau program pendidikan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan agar proses pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Download
PERMENDIKNAS No. 58 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PAUD
"Standar PAUD merupakan bagian integral dari Standar Nasional Pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang dirumuskan dengan mempertimbangkan karakteristik penyelenggaraan PAUD. Standar PAUD terdiri atas empat kelompok, yaitu: (1) Standar tingkat pencapaian perkembangan; (2) Standar pendidik dan tenaga kependidikan; (3) Standar isi, proses, dan penilaian; dan (4) Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan".
Isi selengkapnya yang masih terkait dengan materi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Puskur Balitbang Kemendiknas tahun 2010 ini dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
Sabtu, 18 September 2010
PERMENDIKNAS No. 37 TAHUN 2009 TENTANG BEBAN MENGAJAR
(1) Beban kerja guru paling sedikit ditetapkan 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau pemerintah daerah.
(2) Beban mengajar guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan adalah paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu, atau membimbing 40 (empat puluh) peserta didik bagi kepala satuan pendidikan yang berasal dari guru bimbingan dan konseling/konselor.
(3) Beban mengajar guru yang diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala satuan pendidikan adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu atau membimbing 80 (delapan puluh) peserta didik bagi wakil kepala satuan pendidikan yang berasal dari guru bimbingan dan konseling/konselor.
Demikian tadi penggalan isi dari Permendiknas N0. 37 Tahun 2009 tentang Beban Mengajar. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
*)Catatan:
- Materi ini diterbitkan oleh Puskur Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010 melalui
Workshop tentang Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diselenggarakan di SMA
Negeri 1 Pagak, Juli 2010 lalu.
- Materi ini sekaligus melengkapi posting-an sebelumnya dengan judul yang sama dengan
label 'Materi Perangkat Pembelajaran'.
- Terima kasih.
PERMENDIKNAS No. 78 TAHUN 2009 TENTANG SBI
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Masyarakat adalah Kelompok Warga Negara Indonesia nonpemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.
2. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
3. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari atas pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
4. Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
5. Pendidikan menengah adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Isi selengkapnya materi yang juga bertalian dengan workshop Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Puskur Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010 ini dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
Jumat, 17 September 2010
INPRES No. 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF
1. periklanan;
2. arsitektur;
3. pasar seni dan barang antik;
4. kerajinan;
5. desain;
6. fashion (mode);
7. film, video, dan fotografi;
8. permainan interaktif;
9. musik;
10. seni pertunjukkan;
11. penerbitan dan percetakan;
12. lananan komputer dan piranti lunak;
13. radio dan televisi; dan
14. riset dan pengembangan.
....." Demikianlah penggalan dari Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Isi selengkapnya dari Inpres ini dapat diunduh dengan mengklik:
Download
*)Catatan:
- Materi tersebut di atas berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang mendasari
pengembangan Pendidikan Kewirausahaan. Pendidikan Kewirausahaan itu sendiri
merupakan bagian dari pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang
diterbitkan oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010.
Minggu, 12 September 2010
ULANGAN HARIAN KONSEP GEOGRAFI
Download
Sabtu, 11 September 2010
NASKAH AKADEMIK INTEGRASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN
Download
*) Catatan:
- Daftar isi dalam posting-an ini tidak disertakan karena berada dalam file yang terpisah. Mohon maklum.
PRESENTASI TENTANG INTEGRASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN
> Berdasarkan realita, menurut LIPI angka pengangguran pada 2009 naik menjadi 9% dari angka pengangguran 2008 sebesar 8,5%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran pada Februari 2008 telah tercatat sebesar 9,43juta orang. Sementara jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2008 mencapai 111,48juta orang". Uraian tersebut merupakan satu poin cuplikan dari presentasi tentang integrasi Pendidikan Kewirausahaan berkenaan dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas tahun 2010. Isi dari prentasi ini selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
Jumat, 10 September 2010
UNIT 6--PAJANGAN (METODOLOGI BELAJAR-MENGAJAR AKTIF)
1. Salah satu bukti siswa telah memiliki kemampuan adalah hasil kerjanya;
2. Pajangan hasil kerja siswa memberi kesan bahwa sekolah sedang 'menghasilkan' generasi produktif;
3. Pajangan hasil kerja seorang siswa dapat menjadi sumber belajar bagi siswa lain".
Demikianlah isi pendahuluan dari presentasi metodologi belajar-mengajar aktif berkenaan dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
Kamis, 09 September 2010
UNIT 5--PENGORGANISASIAN KELAS (METODOLOGI BELAJAR-MENGAJAR AKTIF)
1. Interaksi siswa perlu dikembangkan agar dicapai hasil belajar yang optimal;
2. Letak meja kursi siswa perlu diatur agar tampak dominasi siswa dalam proses belajar mengajar;
3. Masi terjadi ketidakcocokan antara jenis pengelolaan siswa dan jenis kegiatan belajar siswa;
4. Suasana kelas yang penuh dengan hasil karya siswa mengesankan pembelajaran yang mengembangkan insan produktif, bukan konsumtif".
Demikian penggalan dari presentasi tentang belajar aktif yang dikembangkan oleh Balitbang Kemendinas RI tahun 2010 berkenaan dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Selengkapnya dapat dicermati dengan meng-klik:
Download
Rabu, 08 September 2010
UNIT 4--PEMANFAATAN LINGKUNGAN (METODOLOGI BELAJAR-MENGAJAR AKTIF)
1. Sumber belajar biasanya terbatas hanya pada buku pelajaran;
2. Banyak hal di lingkungan sekitar yang dapat dijadikan sumber belajar;
3. Sumber belajar perlu beragam agar siswa tidak bosan dalam belajar".
Demikianlah isi dari pendahuluan dari unit--4 pemanfaatan lingkungan (belajar-mengajar aktif) dalam kaitannya dengan pelaksanaan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Materi yang ditulis dengan Microsolf Office PowerPoint ini diterbitkan oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010. Isi selengkapnya dapat dilihat dengan meng-klik:
Download
UNIT 3--PEMBELAJARAN KOOPERATIF (METODOLOGI BELAJAR-MENGAJAR AKTIF)
1. Bagaimanakah melaksanakan pembelajaran kooperatif, khususnya 'Jigsaw'?
2. Apa sajakah prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif?
3. Apa sajakah jenis-jenis pembelajaran kooperatif?"
Tiga pertanyaan kunci tersebut tercantum pada slide ke-empat dari 13 slide presentasi tentang metodologi belajar-mengajar aktif bertalian dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
Selasa, 07 September 2010
UNIT 2--PERTANYAAN TINGKAT TINGGI (METODOLOGI BELAJAR-MENGAJAR AKTIF)
1. Apa saja jenis pertanyaan/tugas yang dapat memicu siswa berpikir tingkat tinggi?
2. Bagaimana merumuskan pertanyaan/tugas yang mendorong siswa berpikir tingkat tinggi?" Demikianlah dua kalimat tanya pembuka yang tertera pada presentasi slide keempat dalam metodologi belajar-mengajar aktif berkaitan dengan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang diterbitkan oleh Balitbang Kemendiknas RI 2010. Isi sebanya 13 slide ini dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KEPALA BERNOMOR DALAM GEOGRAFI
Matapelajaran : GEOGRAFI
Kelas/Semester : XI/1
Alokasi Waktu : 2 x 45menit
Standar Kompetensi:
2. Memahami sumberdaya alam.
Kompetensi Dasar:
2.1 Menjelaskan pengertian sumberdaya alam.
Model Pembelajaran : kepala bernomor (numbered head together)
D. Langkah-langkah Kegiatan:
Pertemuan I:
1. Siswa dibagi dalam 7 (tujuh) kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat
nomor.
2. Guru memberikan tugas tentang pengertian sumberdaya alam dan masing-masing kelompok
mengerjakan tugas tersebut.
3. Setiap Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok
dapat mengerjakan/mengetahui jawabannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil
kerjasama mereka.
5. Teman yang lain menanggapi, kemudian guru menunjuk siswa yang bernomor lainnya.
6. Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan bimbingan guru.
7. Guru memberikan informasi tentang materi pembelajaran minggu depan.
Pertemuan II:
1. Guru membimbing siswa untuk menuju ke kelompoknya masing-masing.
2. Siswa berdiskusi tentang perbedaan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable
resources) dengan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable resources).
3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
4. Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan bimbingan guru.
5. Guru menyampaikan bahwa ulangan harian tentang kompetensi dasar “mengidentifikasi jenis-
jenis sumberdaya alam” dilaksanakan minggu depan.
Sumbermanjingkulon, Agustus 2010
Senin, 06 September 2010
SILABUS DAN KISI-KISI OSN KEBUMIAN
1. Geologi dan Geofisika (40%)
2. Meteorologi dan Klimatologi (30%)
3. Astronomi (20%)
4. Geohidrologi dan Oceanografi (10%)
Jika pembaca berminat untuk mencermati isi selengkapnya dari silabus dan kisi-kisi OSN Kebumian ini silahkan klik:
Download
UNIT 1--BELAJAR AKTIF
- Melakukan
- Mengamati
- Interaksi
- Refleksi". Itulah penggalan isi dari unit 1--Belajar Aktif (Metodologi Belajar-Mengajar Aktif) yang ditayangkan dalam bentuk presentasi sebanyak 12 slide dari Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010 dalam rangka pelaksanaan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
Minggu, 05 September 2010
UNSUR-UNSUR BELAJAR AKTIF
Ruang lingkup komponen pendekatan belajar aktif adalah: kerja kelompok, pengorganisasian kelas, kegiatan belajar aktif & kreatif dan keterampilan berpikir tinggi, penggunaan lingkungan & beragam sumber belajar, teknik bertanya & umpan balik, pajangan dan porto folio karya peserta didik, penanganan perbedaan individu. Belajar aktif berpusat kepad peserta didik". Cuplikan ini terdapat pada presentasi halaman 1 dari 15halaman tentang unsur-unsur belajar aktif yang diterbitkan oleh Balitbang Kemendiknas RI tahun 2010 berkaitan dengan penerapan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa untuk sekolah dasar dan menengah. Selengkapnya dapat diunduh dengan meng-klik:
Download
Sabtu, 04 September 2010
TRAINING of TRAINER OLIMPIADE SAINS TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR
Berikut ini saya sajikan panduan Training of Trainer Guru Pembina Olimpiade Sains SMA yang disusun oleh panitia:
KATA PENGANTAR
Pembangunan pendidikan nasional diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang bermutu tinggi untuk memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan kehidupan pada masa depan. Melalui pendidikan, sumber daya manusia Indonesia yang bersifat potensial diaktualisasikan hingga optimal; dan seluruh aspek kepribadian dikembangkan secara terpadu. Dalam hubungan ini peningkatan mutu pendidikan akan dapat mengembangkan mutu sumberdaya manusia Indonesia.
Peningkatan mutu pendidikan tersebut di sekolah dapat dilakukan melalui berbagai program kegiatan sekolah yang sistematis dan sistemis. Dengan upaya seperti itu, peserta didik (siswa) diharapkan memperoleh pengalaman belajar yang utuh dan bermakna; hingga seluruh modalitas belajarnya berkembang secara optimal. Di samping itu, peningkatan mutu pendidikan di sekolah diarahkan pula pada guru sebagai tenaga kependidikan yang berperan sentral dan strategis dalam memfasilitasi perkembangan pribadi peserta didik di sekolah. Peningkatan mutu guru merupakan upaya mediasi dalam rangka pembinaan kesiswaan.
Sehubungan dengan itu, dalam pembinaan kesiswaan terlingkup program kegiatan yang langsung melibatkan peserta didik (siswa) sebagai sasaran; ada pula program yang melibatkan guru sebagai mediasi atau sasaran antara (tidak langsung). Namun, sasaran akhir dari kinerja pembinaan kesiswaan adalah perkembangan siswa yang optimal; sesuai dengan karakteristik pribadi, tugas perkembangan, kebutuhan, bakat, minat, dan kreativitasnya.
Berdasarkan hal tersebut Dinas Pendidikan Provinsi Jatim melalui Satker PPM SMA menyelenggarakan ToT Guru Pembimbing Olimpiade Sains.
Surabaya,
Panitia
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN .................................................... 1
A. Latar Belakang................................................... 1
B. Dasar Hukum..................................................... 3
C. Tujuan ............................................................. 3
D. Sasaran ............................................................ 4
E. Hasil yang Diharapkan ....................................... 4
BAB II : PELAKSANAAN ...................................................... 5
A. Waktu dan Tempat ............................................ 5
B. Teknik Penyajian ............................................... 5
C. Struktur Program .............................................. 6
D. Jadwal Kegiatan................................................. 7
E. Narasumber....................................................... 8
BAB III : PENUTUP................................................ 9
BAB I
PANDUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan Olimpiade Sains merupakan ajang untuk mencari bibit-bibit siswa berprestasi dalam bidang sains. Sejak tahun 1993, Pemerintah Indonesia telah menjadi anggota olimpiade dan aktif mengikuti kegiatan olimpiade (Matematika, Kimia, Fisika, Astronomi, Biologi, dan Komputer) dan prestasinya meningkat dari tahun ke tahun. Di bidang ilmu Fisika, pada tahun 2002 para pelajar Indonesia dapat meraih 3 medali emas, 1 medali perak, 1 medali perunggu dan banyak memperoleh honorable mention. Tahun 2003 pada tingkat ASIA mendapatkan 6 medali emas, 2 honorable mention dan the best theory. Pada tahun 2004 menjadi juara umum International Junior Science Olympiad. Pada tahun 2007 mendapat satu medali emas dan dua perak pada olimpiade Astronomi Internasional. Namun demikian, hasil yang dicapai tersebut belumlah maksimal. Oleh karena itu, kita perlu mendorong siswa jenjang SMA agar menyenangi mata pelajaran sains sehingga diharapkan dapat tumbuh bibit-bibit yang baik untuk diikutsertakan dalam kegiatan olimpiade tersebut.
Pencapaian hal tersebut di atas berkaitan erat dengan strategi pembinaan siswa berprestasi yang dilakukan oleh sekolah dan model pembelajaran yang diterapkan. Dikatakan demikian karena pembelajaran merupakan jantung proses pendidikan dalam suatu satuan pendidikan. Mutu pembelajaran bersifat kompleks dan dinamis, dapat dipandang dari berbagai persepsi dan sudut pandang melintasi garis waktu. Pada tingkat mikro, pencapaian kualitas pembelajaran merupakan tanggungjawab profesional seorang guru, misalnya melalui penciptaan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan fasilitas yang didapat siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Pada tingkat makro, melalui sistem pembelajaran yang berkualitas, lembaga pendidikan bertanggungjawab terhadap pembentukan tenaga pengajar yang berkualitas, yaitu yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan intelektual, sikap, dan moral dari setiap individu peserta didik sebagai anggota masyarakat. Di era globalisasi ini diperlukan pengetahuan dan keanekaragaman keterampilan agar siswa mampu memberdayakan dirinya untuk menemukan, menafsirkan, menilai dan menggunakan informasi, serta melahirkan gagasan kreatif untuk menentukan sikap dalam pengambilan keputusan.
Sejalan dengan peningkatan mutu sumberdaya manusia, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Satker Program Peningkatan Mutu SMA, dalam hal ini telah melakukan berbagai upaya, baik pengembangan mutu pembelajaran, pengadaan sarana dan prasarana, perbaikan manajemen kelembagaan sekolah, maupun pembinaan kegiatan kesiswaan. Salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan dalam rangka menyiapkan siswa-siswi berbakat yang bisa dididik untuk diikutsertakan dalam Olimpiade Tingkat Nasional hingga tingkat Internasional, dilaksanakan kegiatan peningkatakan kualitas guru dalam pembimbingan siswa berprestasi.
B. Dasar Hukum
1. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pembelajaran.
4. Permendiknas No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan
C. Tujuan
Tujuan Umum
Secara umum kegiatan ini bertujuan menyiapkan guru menjadi fasilitator atau pembimbing kegiatan sains yang mampu merancang dan melaksanakan strategi pembinaan siswa berprestasi; mampu mengembangkan jenis-jenis kegiatan pembinaan siswa berprestasi; merancang dan mengembangkan evaluasi kegiatan pembinaan siswa berprestasi; dan menumbuhkan kepekaan guru dalam membina siswa berprestasi
Tujuan Khusus
Secara khusus kegiatan ini bertujuan membentuk kemampuan dan keterampilan guru sebagai fasilitator atau pembina kegiatan sains di sekolah dalam hal:
a. Menyusun program pembinaan sains di sekolah baik melalui program pembelajaran maupun program ekstrakurikuler;
b. Merancang jenis dan strategi pembinaan sains yang menyenangkan melalui edutainment;
c. Mengembangkan program pembinaan motivasional-mental bagi siswa agar menggemari sains.
d. Merancang program pemantauan dan evaluasi kegiatan pembinaan sains.
e. Pendalaman silabus materi olimpiade
D. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah guru mata pelajaraan bidang lomba OSN untuk SMA Negeri/Swasta se-Jawa Timur sebanyak 1.200 guru
E. Hasil yang Diharapkan
a. Peserta memperoleh pengetahuan dan informasi tentang program dan strategi pembinaan siswa berprestasi di bidang sains dan memiliki kemampuan-keterampilan menerapkannya di sekolah serta menyebarluaskannya kepada teman sejawat.
b. Peserta berhasil menyusun draf program kegiatan dan strategi pembinaan siswa berprestasi di bidang sains.
c. Peserta berhasil menyusun draf rencana pemantauan dan evaluasi kegiatan pembinaan siswa berprestasi di bidang sains.
d. Peserta mendapatkan pendalaman materi olimpiade
BAB II
PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat
(Terlampir)
B. Metode penyampaian materi
· Presentasi sidang pleno. Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi pokok kepada peserta secara keseluruhan.
· Ramu pendapat (brainstorming) dalam diskusi kelompok. Metode ini digunakan untuk menggali gagasan dan pikiran tentang pembimbingan siswa berprestasi.
· Telaah kasus soal-soal olimpiade sains. Metode ini digunakan untuk mempertajam kemampuan peserta dalam menelaah kasus-kasus dalam soal-soal olimpiade sains.
· Ceramah dan tanya jawab pendalaman materi . Metode ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam pemahaman materi yang digunakan sebagai bahan bimbingan kepada siswa di sekolah.
· Presentasi hasil pendalaman materi dan telaah kasus sekaligus diskusi. Metode ini digunakan untuk mengakuratkan dan menyempurnakan pendalaman materi yang telah diberikan dan penyelesaian kasus soal-soal olimpiade.
C. Struktur Program
No | Materi | Alokasi Waktu |
1 | Kebijakan Peningkatan Mutu dan Kesiswaan Dinas Pendidikan Jawa Timur | 2 |
2 | Strategi Pembinaan Siswa Berprestasi Bidang Sains | 2 |
3 | Penyusunan Program Pembinaan Siswa Berprestasi Bidang Sains melalui Pembelajaran dan Kegiatan Ekstrakurikuler | 4 |
4 | Strategi Pembinaan Motivasi Berprestasi di Bidang Sains | 4 |
5 | Model-model Pembelajaran Sains Berbasis Edutainment | 4 |
6 | Pendalaman Materi Olimpiade Sains | 8 |
7 | Strategi Penyelesaian Soal-soal Olimpiade Sains | 6 |
| Jumlah | 30 |
D. Jadwal Kegiatan
Waktu | Materi | Narasumber | Pemandu |
Hari 1 | |||
12.00 - | Check In | | |
14.00 - 14.30 | Kebijakan Peningkatan Mutu dan Kesiswaan Dinas Pendidikan Jawa Timur | Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur | Kepala Bidang |
15.30 - 16.00 | Break | | |
16.00 - 17.30 | · Strategi Pembinaan Siswa Berprestasi Bidang Sains · Model-model Pembelajaran Sains Berbasis Edutainment | Direktorat PSMA | Fasilitator |
17.30 - 20.00 | Ishoma | | |
20.00 – 22.00 | Penyusunan Program Pembinaan Siswa Berprestasi Bidang Sains melalui Pembelajaran dan Kegiatan Ekstrakurikuler | Prof. Dr. Joko Saryono | Fasilitator |
Hari 2 | |||
08.30 – 09.00 | Pretest | Tim Dosen sesuai bidang | Fasilitator |
09.00 – 12.00 | Pendalaman Materi Olimpiade Sains (1) | Tim Dosen sesuai bidang | Fasilitator |
12.00 – 13.30 | Istirahat | | |
13.30 – 15.00 | Pendalaman Materi Olimpiade Sains (2) | Tim Dosen sesuai bidang | Fasilitator |
15.00 – 15.15 | Break | | |
15.15 – 17.30 | Pendalaman Materi Olimpiade Sains (3) | Tim Dosen sesuai bidang | Fasilitator |
17.30 – 20.00 | Ishoma | | |
20.00 – 23.00 | Strategi Penyelesaian Soal-soal Olimpiade Sains | Tim Dosen sesuai bidang | Fasilitator |
Hari 3 | | ||
09.00 – 10.30 | Presentasi | Tim Dosen sesuai bidang | Fasilitator |
10.30 – 12.00 | Strategi Pembinaan Motivasi Berprestasi di Bidang Sains | Dr. Umi Dayati | Fasilitator |
12.00 – | Penutupan | Sekretaris / Kabid. PMP dan PMA | Fasilitator |
E. NARASUMBER
No | Nama | Instansi | Mata Pelajaran |
1 | Dr. Alfiah Hayati | FST Unair | Biologi |
2 | Dr. Agung Pramana W. Mahendra | FMIPA Unibraw | |
3 | Dr. Sucipto Harianto | FST Unair | |
4 | M. Sholeh, SE, MEI | FE Unair | Ekonomi |
5 | Dr. Asfi Manziliati, SE, MM | FE Unibraw | |
6 | Drs. R. Arif Wibowo, M.Si | FST Unair | Fisika |
7 | Dr. Rer. Nat Abdurrouf, M.Si | FMIPA Unibraw | |
8 | Dr. Diah Mardiana, MS | FMIPA Unibraw | Kimia |
9 | Drs. Yusuf Syah, MS | FST Unair | |
10 | Dr. Rer.nat. Rahmat Triadi | FMIPA Unibraw | |
11 | Drs. M.Setijo Winarko, M.Si | FMIPA ITS | Matematika |
12 | Abdul Rouf Alghofari, M.Sc.Ph.D | FMIPA Unibraw | |
13 | Dr. Eridani, M.Si | FST Unair | |
14 | Yudhi Purwananto, S.Kom, M.Kom | Informatika ITS | Komputer |
15 | Rully Soelaiman, S.Kom. M.Kom | Informatika ITS | |
16 | Adi Susilo, P.hD | FMIPA Unibraw | Kebumian |
17 | Drs. Arinto Yudi Ponco Wardoyo, M.Sc. PhD | FMIPA Unibraw | Astronomi |
BAB III
PENUTUP
Program dan strategi pembinaan siswa berprestasi bidang sains di sekolah mendukung sepenuhnya program olimpiade sains nasional (OSN). Hal ini merupakan dasar menuju kesuksesan OSN. Dikatakan demikian karena program dan strategi pembinaan tersebut pada dasarnya merupakan persiapan yang disusun secara terencana sebelum pembinaan olimpiade sains. Pelaksanaan pembinaan yang baik dan terkoordinasi serta pengawasan dan evaluasi yang baik sejak permulaan pembinaan oliampiade sains niscaya dapat mendukung kesuksesan mengikuti OSN. Untuk itu, semua komponen sekolah baik guru, tenaga kependidikan maupun unsur terkait perlu dilibatkan atau terlibat dalam pembinaan siswa berprestasi bidang sains yang masuk olimpiade sains. Dalam hal ini guru berkedudukan dan berfungsi sangat istimewa karena guru mampu menjadi fasilitator sekaligus pembimbing olimpiade sains. Oleh karena itu, dilaksanakanlah ToT Pembimbing Olimpiade Sains ini. Dengan kegiatan ini diharapkan guru-guru mampu menjadi pembimbing olimpiade sains yang andal dan mumpuni. Hal ini jelas akan menghasilkan siswa-siswa berprestasi bidang sains dan selanjutnya akan sukses dalam ajang OSN. Pola pembinaan seperti inilah yang diharapkan dapat terlaksana melalui kegiatan ini.
TATA TERTIB PESERTA
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama mengikuti ToT.
1) Setiba di tempat ToT, peserta dimohon segera menemui panitia untuk
a) Menyerahkan berkas surat-surat kelengkapan administrasi tentang keikutsertaannya.
b) Mengisi format biodata yang telah disediakan oleh panitia.
c) Menerima bahan-bahan ToT
2) Peserta dimohon menenmpati kamar yang telah ditetapkan oleh panitia.
3) Peserta dimohon berpakaian rapi selama mengikuti semua kegiatan.
4) Selama kegiatan ToT:
a) Peserta wajib mengikuti semua kegiatan ToT secara aktif sesuai dengan jadwal.
b) Peserta telah berada di ruang kegiatan 10 menit sebelum kegiatan dimulai.
c) Peserta hendaknya selalu menjaga hubungan baik dengan sesama peserta, fasilitator, dan panitia.
d) Selama kegiatan panitia selalu mengecek kehadiran peserta melalui tanda tangan presensi.
e) Selama Kegiatan peserta dilarang merokok
f) Selama penyampian materi di mohon alat komunikasi / HP di non aktifkan / di silence.
5) Peserta yang akan meninggalkan tempat ToT harus seijin panitia.
6) Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini, akan ditentukan kemudian.
*)Catatan:
1. Sekolah kami hanya mengirimkan tiga orang guru pembina OSN, yakni guru pembina OSN Biologi, Fisika, dan saya sendiri guru pembina OSN Kebumian. Walaupun demikian kami telah memperoleh materi hasil ToT dari seluruh bidang OSN yang kemudian kami berikan kepada seluruh guru pembina OSN di sekolah kami. Di samping itu, materi-materi tersebut secara rutin akan saya posting-kan melalui dua blog. Untuk OSN Kebumian dan Astronomi, saya posting-kan pada blog "nuansa masel", sedang yang lain saya posting
2. Jika di antara pembaca ada yang berminat, silahkan ikuti pada dua blog tersebut. Terima kasih.