Rabu, 07 September 2011

PROFIL TANAH DI DAERAH KARST

Seperti inilah profil tanah pada sebuah perbukita di daerah karst di daerah Malang selatan, tidak selayaknya profil tanah. Umumnya profil tanah diawali oleh horison O, horison A, horison B, horison C, dan baru kemudian batuan induk (horison D). Tampak jelas pada gambar bahwa profil tanah tersebut hanya ditemukan dua horison, yakni horison A dan batuan induk (horison D). Horison O yang terdiri dari sisa-sisa organisme, yakni dari guguran dedaunan dan ranting tumbuhan nyaris tidak ada walaupun nampak jelas di atas lapisan tanah tersebut ditumbuhi pepohonan. Demikian pula horison B, tempat pencucian lapisan tanah dari horison A tidak ditemukan. Horison C pun yang biasanya berupa pecahan-pecahan (fragmen) batuan induk, juga tidak ditemukan pada profil tanah ini. Sedangkan horison A itu sendiri hanya tampak sebagai lapisan tanah tipis tak lebih dari 10cm di atas batuan induk yang berupa batuan kapur (limestone). Batuan induk (bedrock) yang merupakan horison D tampak mendominasi.

Tampak pula dalam gambar, beberapa akar tumbuhan menerobos beberapa meter ke dalam batuan kapur melalui diaklas-diaklas yang ada pada batuan tersebut. Hal tersebut juga menjelaskan adanya proses pelapukan biologis, di samping pelapukan utama di daerah karst, yakni pelapukan khemis (kimia). Pelapukan yang demikian sering pula disebut dengan pelapukan bio-khemis.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar