Powered By Blogger

Senin, 16 Januari 2012

RPP ATMOSFER BERKARAKTER

RPP Atmosfer Berkarakter merupakan RPP matapelajaran Geografi yang diperuntukkan satuan pendidikan SMA kelas X (Sepuluh) dengan alokasi waktu 6 x 45menit (tiga kali pertemuan) dan dilengkapi dengan indikator dan implementasi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (PBKB) dan indikator Pendidikan Kewirausahaan. Adapun Standar Kompetensinya: 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer dengan Kompetensi Dasar: 3.2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka Bumi. Sedangkan indikator yang tercakup dalam RPP ini meliputi:

  1. Mengidentifikasi ciri-ciri lapisan atmosfer serta pemanfaatannya.
  2. Menganalisis dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim (penyinaran, suhu, angin, awan,
      kelembaban, dan curah hujan).
  3. Membuat laporan tentang pengukuran suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, dan
      kecepatan angin.
  4. Menghitung kelembaban udara.
  5. Menyajikan informasi tentang persebaran curah hujan di Indonesia.
  6. Mengklasifikasi berbagai tipe iklim.
  7. Mengidentifikasi dasar-dasar pembagian iklim dari berbagai pakar.
  8. Menunjukkan pada peta dunia, persebaran negara-negara dan jenis iklimnya.
  9. Menghitung rasio Q pada tipe iklim menurut Schmidt-Ferguson dan W. Koppen.
10. Menentukan jenis iklim berdasarkan tipe iklim W. Koppen.
11. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya pemanasan global.
12. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya El Nino dan La Nina.
13. Membuat kliping tentang pemanasan global (El Nino dan La Nina).

Adapun indikator nilai PBKB, implementasi PBKB, dan indikator Pendidikan Kewirausahaan sebagai berikut:
- Indikator nilai PBKB:
  Religius, kerja keras, jujur, saling menghargai, rasa ingin tahu, dan gemar membaca, mandiri, kerja keras,
  dan peduli lingkungan.


- Implementasi PBKB:
• Mensyukuri alam dan isinya merupakan ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa.
• Mengembangkan rasa ingin tahu tentang dinamika cuaca di lingkungan sekitar.
• Gemar membaca untuk memperoleh informasi dinamika cuaca.
• Mandiri dalam menyelesaikan tugas individu.
• Disiplin dan demokratis dalam menyelesaikan tugas secara berkelompok.
• Turut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.

- Indikator Pendidika Kewirausahaan:
  Kerja keras, jujur, saling menghargai, kreatif, dan inovatif.

Isi selengkapnya dapat diunduh dengan mengklik:   


Unduh

Selasa, 10 Januari 2012

RPP PEDOSFER BERKARAKTER

RPP Pedosfer Berkarakter merupakan RPP yang telah ditambahkan indikator dan implementasi PBKB serta indikator pendidikan Kewirausahaan. RPP ini merupakan bagian dari perangkat pembelajaran pada matapelajaran Geografi untuk SMA kelas X (sepuluh) semester 2 (dua) dengan alokasi waktu 2 x 45menit. RPP ini berkaitan dengan Standar Kompetensi (SK): 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer dengan Kompetensi Dasar (KD): 3.1 Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan lithosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka Bumi.

Indikator yang disajikan dalam RPP ini meliputi:

  • Menganalisis proses pembentukan tanah di Indonesia.
  • Menunjukan jenis dan persebaran tanah pada peta Indonesia.
  • Mengklasifikasi jenis tanah berdasarkan kesuburannya.
  • Mengidentifikasi kelas kemampuan lahan.
  • Menganalisis penyebab terjadinya erosi tanah dan kerusakan tanah yang lain serta dampaknya terhadap kehidupan.
  • Menganalisis dampak erosi tanah terhadap kehidupan.
  • Menganalisis metode penanggulangan erosi.

Sekedar diketahui, bahwa materi pedosfer sebenarnya menjadi satu dengan materi lithosfer pada KD yang sama. Namun karena ada karakteristik yang berbeda, maka dalam pembuatan RPPnya dibuat secara terpisah. Selengkapnya dapat dicermati dengan mengklik:




UNDUH

RPP LITHOSFER BERKARAKTER


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lithosfer Berkarakter ini adalah RPP yang telah ditambahkan dengan indikator dan implementasi pelaksanaan Pendidikan Karakter Bangsa (PBKB), serta ditambahkan pula indikator Pendidikan Kewirausahaan.

RPP ini merupakan RPP yang berkaitan dengan matapelajaran Geografi SMA kelas X semester 2 (dua). Adapun Standar Kompetensinya: 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer dengan Kompetensi Dasar (KD): 3.1 Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan lithosfer dan pedosfer serta damapknya terhadap kehidupan di muka Bumi. Walaupun KD ini berkaitan dengan materi pembelajaran lithosfer dan pedosfer, namun dalam pembuatan RPP ini dibedaka antara keduanya. Maksudnya, RPP untuk materi pembelajaran lithosfer dibuat terpisah dengan RPP pedosfer, karena kedua materi pembelaran tersebut memiliki karakteristik masing-masing.Adapun indikator yang tercakup pada RPP lithosfer mencakup:

  • Mengidentifikasi jenis-jenis batuan pembentuk kulit Bumi.
  • Menjelaskan pengertian tentang tenaga endogen.
  • Mengidentifikasi contoh-contoh tenaga endogen.
  • Menunjukkan contoh-contoh bentuk lipatan.
  • Menunjukkan perbedaan bentuk-bentuk intrusi dan ekstrusi magma pada skema.
  •  Memaparkan proses terjadinya gempa Bumi dan tsunami (gempa laut dan gempa darat).
  • Mendeskripsikan pengaruh tenaga eksogen (pelapukan, pengikisan, pengendapan, dan perombakan/denudasi) terhadap bentuk permukaan Bumi.
  • Membedakan jenis-jenis pelapukan.
  • Mengidentifikasi jenis-jenis pengikisan berdasarkan pelaku utama yang berbeda.
  • Mengklasifikasi jenis-jenis pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya.

Isi selengkapnya dapat dicermati dengan mengklik:




UNDUH

Rabu, 04 Januari 2012

ATMOSFER (Bahan Ajar Cetak)

Bahan ajar cetak merupakan perangkat pendukung pembelajaran. Tujuannya adalah untuk membantu siswa agar lebih mudah dalam mempelajari materi pelajaran yang disajikan di kelas. Muaranya, siswa dapat memperoleh hasil pembelajaran yang meningkat, sehingga nilai Kriteria Ketuntasan Minimalnya (KKM)-nya meningkat. Bahan ajar cetak ini berkaitan dengan matapelajaran Geografi kelas X (sepuluh) yang diberikan pada semester 2 (dua) dengan alokasi waktu 5 x 45menint (3 kali pertemuan). Adapun standar kompetensi yang berkaitan dengan bahan ajar cetak ini adalah: 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer, dengan kompetensi dasar: 3.2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka Bumi.

Sedangkan indikator-indikator yang tercakup pada kompetensi dasar yang berkaitan dengan atmosfer tersebut meliputi:
  1. Mengidentifikasi ciri-ciri lapisan atmosfer serta pemanfaatannya.
  2. Menganalisis dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim (penyinaran, suhu, angin, awan, kelembaban udara, dan curah hujan.
  3. Membuat laporan tentang pengukuran suhu, tekanan udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin.
  4. Menghitung kelembaban udara.
  5. Menyajikan informasi tentang persebaran curah hujan di Indonesia.
  6. Mengklasifikasi berbagai tipe iklim.
  7. Mengidentifikasi dasar-dasar pembagian iklim dari berbagai pakar.
  8. Menunjukkan pada peta dunia, persebaran negara-negara dan jenis iklimnya.
  9. Menghitung rasio Q pada tipe iklim menurut Schmidt-Ferguson dan W. Koppen.
  10. Menentukan jenis iklim berdasarkan tipe iklim W. Koppen.
  11. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya pemanasan global.
  12. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya El Nino dan La Nina.
  13. Membuat kliping tentang pemanasan global, El Nino, dan La Nina.
Adapun kerangka dasar dari bahan ajar cetak ini meliputi:
  • Kepala tulisan yang berisi indentitas matapelajaran, identitas sekolah, dan tahun pembelajaran.
  • Kelas/jurusan, semester, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan jenis tagihan.
  • Indikator
  • Isi pokok yang meliputi: ringkasan isi materi, petunjuk dan materi penugasan, serta sumber.
Isi selengkapnya dapat disimak dengan mengklik:

Unduh

Senin, 02 Januari 2012

WEATHER STATUS


Weather Status merupakan perangkat canggih untuk mendeteksi perkembangan keadaan cuaca yang bekerja secara otomatis dan terhubungkan dengan perangkat komputer pada stasiun pengamat cuaca. Perangkat ini berupa papan display yang menginformasikan keadaan cuaca saat itu. Keadaan cuaca yang ditayangkan meliputi (dari arah kiri ke kanan):

  1. Arah angin (Wind Diretion) 
  2. Kecepatan angin (Wind Speed)
  3. Suhu udara (Temperature)
  4. Kelembaban/kelengasan udara (Humidity)
  5. Radiasi Matahari (Solar Radiation)
  6. Radiasi bersih (Net Radiation)
  7. Hujan (Rain Fall)
  8. Tekanan Udara (Pressure)
Dalam display tersebut di atas ditayangkan bahwa arah angin  (Wind Dir.) saat itu dari arah baratdaya (SW = south west), kecepatan angin (Wind Speed) 0,6m/detik, suhu udara (Temp.) 30,9 derajat Celsius, kelembaban udara relatif (Humidity) 58,6%, radiasi Matahari  (Solar Rad.) 387w per meter persegi, radiasi bersih (Net Rad.) 265w per meter persegi, hujan (Rain Fall) 0,0mm, dan tekanan udara (Pressure) 971,6hpa.
Perangkat yang ditempelkan di dinding ruang tamu Badan Meteorologi/Klimatogi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Karangkates ini buatan Korea Selatan. 

SILABUS GEOGRAFI BERKARAKTER

Silabus ini merupakan silabus Geografi yang telah diperbarui. Pembaruan utamanya dengan dicantumkannya implementasi dan indikator Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (PBKB) dan indikator Pendidikan Kewirausahaan. Sedikit perbaikan juga dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dan indikator Geografi. Selebihnya, tidak ada perubahan yang signifikan, sebab untuk kompetensi dasar dan materi pembelajaran sudah sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Untuk sumber dan bahan/ajar disesuaikan dengan sumber dan bahan ajar yang tersedia. Isi selengkapnya dapat diunduh dengan mengklik:

Unduh

Jumat, 23 Desember 2011

PERKEBUNAN KARET


Perkebunan karet merupakan salah satu pemanfaatan sumberdaya alam. Sumberdaya alam menurut Bagja Waluya (2007:94): "merupakan istilah yang berhubungan dengan materi-materi kekuatan alam yang terdapat di planet Bumi serta mampu dan berpotensi memberikan manfaat bagi manusia". Selanjutnya Bagja Waluya (2007:94--95) menjelaskan bahwa segala sesuatu yang berada di alam (di luar manusia) yang dinilai memiliki daya guna untuk memenuhi kebutuhan, sehingga tercipta kesejahteraan hidup manusia dinamakan sumberdaya alam (natural resources). Secara ilmiah dapat dikatakan bahwa sumberdaya alam adalah semua unsur tata lingkungan biofisik yang dengan nyata atau potensial dapat memenuhi kebutuhan manusia. Dengan kata lain, semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat dipakai untuk kepentingan hidupnya. Sumberdaya alam dapat dikatakan sebagai semua potensi lingkungan yang memenuhi kebutuhan hidup manusia. Potensi atau persediaan itu baru akan menjadi sumberdaya jika kemampuan budaya (manusia) telah dapat memanfaatkannya. Sebaliknya, kekayaan alam yang tersimpan di dalam Bumi ini akan tetap sebagai potensi yang tidak berkembang atau belum bermanfaat jika kemampuan manusia dalam mengelola alamnya belum memadai. Untuk dapat mengolahnya secara maksimal tentu dibutuhkan bekal ilmu pengetahuan tentang karakteristik berbagai macam potensi sumberdaya alam serta teknologi yang memadai untuk mengeksploitasi atau memanfaatkan  kekayaan tersebut. Satu kekayaan alam itu adalah tanaman karet yang selanjutnya sering disebut dengan karet alam. Salah satu upaya pemanfaatan sumberdaya alam dari karet alam ini pada tingkat dasar disebut perkebunan karet.

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, eksiklopedia bebas (id.wikipedia.org/wiki/Karet) bahwa karet alam adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para atau Hevea brasiliensis yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan


Berdasarkan letaknya, tanaman karet alam (Hevea brasiliensis) termasuk sumberdaya alam yang berada di atas permukaan Bumi. Berdasarkan materialnya, karet alam termasuk sumberdaya alam material padat. Berdasarkan jumlahnya, karet alam termasuk sumberdaya alam yang terbatas. Berdasarkan kemungkinan pengolahannya/keberadaanya, karet alam termasuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources). Sedang berdasarkan sifat atau asalnya, karet alam termasuk sumberdaya alam biotik (sumberdaya alam hayati). Adapun menurut derajat nilai ekonominya, karet alam termasuk sumberdaya alam  bernilai ekonomis.

Seperti yang disebutkan di atas bahwa alah satu upaya pemanfaatan sumberdaya alam dari karet alam ini pada tingkat dasar adalah dalam bentuk perkebunan karet. Tanaman karet ini dikebunkan pada lahan yang berketinggian antara 0m--700m di atas permukaan laut. Sedangkan gambar yang tertera di atas adalah usaha perkebunan karet yang bentuk pengusahaannya dikelola oleh sebuah perusahaan besar. Lokasinya di Malang Selatan pada lahan perbukitan kapur berketinggian sekitar 500m di atas permukaan laut.

Karet alam merupakan barang dagangan (komoditas) yang bernilai ekonomis tinggi. Menurut informasi, Indonesia merupakan negara penghasil karet alam terbesar kedua setelah Malaysia dengan wilayah perkebunan terluasnya terdapat di pulau Sumatera dan Kalimantan. Sebagai komoditas ekspor nonmigas, karet alam menduduki peringkat ke-sembilan dengan negara tujuan ekspornya adalah Amerika Serikat, Jepang, Cina, Singapura, dan Jerman. Lembaran getah karet hasil perkebunan karet alam selanjutnya diolah menjadi ban dan berbagai perlengkapan dalam industri otomotif, peralatan listrik, peralatan kesehatan, dan sebagainya.

Sumber:
- Waluya, Bagja. 2007. Memahami Geografi SMA/MA 2. Bandung: Armico.
- Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas (id.wikipedia.org/wiki/Karet).