Sabtu, 28 November 2009

Fenomena-fenomena Gunung Kelut (Bagian II)

Gunung Kelut merupakan salah satu gunung api sangat aktif di Indonesia. Bagian tertingginya (puncak) berada pada ketinggian 1.731m, sedang kawah aktifnya berada pada ketinggian 1.133m. Secara administratif gunung ini berada di antara tiga Kabupaten, yakni Kabupaten Kediri, Kabupaten mBlitar, dan Kabupaten Malang. Puncak gunung Kelut itu sendiri termasuk dalam Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Secara astronomis, gunung ini berada pada 7 derajat 56' LS dan 112 derajat 18' 30'' BT. Secara geologis, gunung Kelut termasuk berada pada daerah depresi Zona Solo, Sub-zona mBlitar. Daerah Zona Solo ini terbentuk lantaran adanya gejala tektonik, sebagai akibat penunjaman lempeng dasar samudera Hindia (lempeng Indo--Australia) ke arah utara. Zona Solo ini kemudian melantarkan tumbuh dan berkembangnya vulkan-vulkan muda yang salah satu di antaranya adalah gunung Kelut ini. Gunungapi ini terbentuk pada zaman Kwarter Muda (Holosen).
Tipe letusan dari gunung Kelut ini adalah tipe
Sint Vincent. Cirinya: letak dapur magma dangkal, magmanya cair kental, volume magma sedikit, dan tekanan gasnya rendah. Lantaran hal itulah maka strato (stratum = berlapis-lapis) gunungapi ini tidak/belum menunjukkan bentuk kerucut yang sempurna dan termasuk gunung yang relatif rendah dengan bentuk puncak tidak beraturan, tajam, dan terjal, bahkan sampai tegak. Keadaan tersebut terjadi lantaran erupsi eksplosif yang merusak, di samping lantaran pertumbuhan beberapa sumbat lava. Erupsi gunung Kelut cenderung berlangsung dalam waktu yang relatif singkat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar