Daerah persebaran aspal di Indonesia meliputi Kabungka dan Lawele (pulau Buton, Propinsi Sulaweai Tenggara) dan gunung Kromong (Provinsi Jawa Barat. Bahan galian ini dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk pelapis listrik karena tahan tegangan tinggi, kelembaban, asam, alkali, perubahan suhu, dan tahan pelapukan (sebagai isolator. Di samping itu aspal juga dimanfaatkan untuk pengeras jalan, sebagai lapisan atap, pelapis pipa besi, untuk bahan battere, sebagai pigmen dalam tinta, lilin, dsb.
Posting tersebut di atas berkaitan dengan matapelajaran Geografi SMA yang diberikan di kelas XI.IPS dengan Standar Kompetensi: 2. Memahami sumberdaya alam, Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi jenis-jenis sumberdaya alam, dengan Materi Pembelajaran: Potensi sumberdaya alam, submateri: - sumberdaya alam mineral. Di samping itu berkaitan pula dengan Materi Pembelajaran: Lithosfer yang diberikan untuk kelas X semester 2 dan materi dengan judul yang sama pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Kebumian.
Sumber:
Direktorat Pertambangan Departemen Pertambangan. 1969. Bahan Galian Indonesia. Jakarta: Departemen Pertambangan.
Keterangan foto:
Dokumentasi pribadi dengan obyek dari paket mineral kiriman Kementerian Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar