Selasa, 14 Juni 2011

BATULEMPUNG

Batulempung termasuk dalam kelompok batuan endapan (sedimen). Batuan sedimen itu sendiri terbentuk lantaran proses pengendapan (sedimentasi) oleh air sungai, gelombang laut, angin, es/gletsyer yang kemudian mengalami pemadatan (pembatuan). Adapun batuan sedimen yang sebenarnya merupakan tujuan awal dari kajian awal tim jurusan Fisika/Geofisika UB bersama Kepala SMA Negeri 1 Sumbermanjing dan "nuansa masel".

Batulempung ini ditemukan di sebuah sungai daerah karst yang di sekitarnya dijumpai adanya batuan penyeling berupa formasi batuan bersifat vulkanikdi Kecamatan Sumbermanjing Kabupaten Malang. Batulempung ini terserak bercampur dengan batuan-batuan sedimen lain, seperti batugamping, pasir, breksi, dan bahkan formasi batubara muda yang tipis. Batulempung termasuk batuan sedimen klastik.

Menurut Doddy Setia Graha (1987:148) bahwa batulempung disusun oleh mineral-mineral lempung yang sulit dibedakan antara satu dengan yang lain. Menurut Wentwort (dalam Doddy Setia Graha, 1987:130) bahwa diameter partikel lempung adalah 0,0039mm. Batuan ini bersifat plastis. Warna dari batuan ini bermacam-macam, di antaranya adalah: hitam, abu-abu, hijau, atau merah. Batu tersebut oleh masyarakat setempat hanya digunakan untuk pengeras jalan dan untuk pondasi bangunan.

Sumber bacaan:
- Setia Graha, Doddy. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung: Nova.
- Direktorat Pertambangan, Departemen Pertambangan. 1969. Bahan galian Indonesia. Jakarta: Departemen Pertambangan.
- Beberapa sumber lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar