Breksi adalah batuan sedimen yang tersusun dari fragmen-fragmen (pecahan-pecahan) batuan yang ujungnya (bersudut) runcing dan telah tersementasi (terekat) oleh material-material batuan yang lebih halus (biasanya mengandung kalsium karbonat dan silikat).
Breksi, juga konglomerat termasuk dalam kelompok batuan sedimen klastik. Kalau konglomerat banyak ditemukan di daerah perairan, terutama di sekitar sungai, namun breksi tidak selalu demikian. Breksi memiliki beberapa tipe, antara lain fault breccias, volcanic breccias, agglomerate, bone breccias, dan cemented scree atau talus deposit (M.A. Marbun, 1982:27). Dilihat dari perantara atau mediumnya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu: 1. Batuan sedimen aeris ata aeolis. 2. Batuan sedimen glasial. 3. Batuan sedimen akuatis (aqua = air)
Breksi yang tertera dalam gambar di atas termasuk batuan sedimen akuatis, tepatnya ditemukan pada sebuah sungai karst (sungai di daerah kapur) yang menurut intensitas airnya termasuk sungai musiman (ada ahli yang mengatakan sungai intermitten). Pastinya sungai tersebut kering ketika tidak terisi oleh air hujan, seperti ketika breksi ini ditemukan. Sedangkan tipe breksi tersebut adalah cemented scree, artinya pecahan-pecahan batukapur yang bersudut lancip itu terbungkus dan terekatkan oleh material-material sedimen kapur yang lebih halus, sehingga terbentuk bongkahan batu yang baru. Batu yang terbentuk kemudian itulah yang disebut breksi. Breksi tersebut terdapat di sebuah sungai kecil Desa Sumberagung Kecamatan Sumbermanjing, Kabupaten Malang bercampur dengan batuan-batuan sedimen lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar