"Pendekatan
spasial dan temporal (spasio-temporal) semakin berkembang
dalam
aplikasinya dengan dukungan teknologi komputer dan
teknologi perolehan data dan informasi geografis (penginderaan jauh, Sistem
Informasi Geografis, GPS,…). Aplikasi tersebut mencakup bidang-bidang geografi, sumberdaya, lingkungan, pengembangan wilayah,
sumberdaya alam, mitigasi bencana alam, dll. Kajian spasial memungkinkan para analis untuk
mengkaji pola, struktur, dinamika, orientasi ruang (space) dalam perubahan dan
dinamikanya, yang merupakan cerminan civilisasi kehidupan di muka bumi ini. Indonesia telah meluncurkan TUBSAT
pada tahun 2007, bekerjasama dengan Jerman dan India, guna memenuhi
kebutuhan data spasial berorde menengah-kecil, untuk menjawab kebutuhan data di
era otonomi daerah, termasuk untuk pendidikan geografi.
Untuk itu inventarisasi, pemetaan dan survei data tentang fenomena
geografi, sumberdaya alam, dan bencana alam dan informasi pendukungnya,
pembentukan basisdata spasial perlu dilakukan agar identifikasi,
deteksi, pemetaan, monitoring, analisi dapat dilakukan dengan baik. Basisdata spasial tersebut dapat digunakan dalam berbagai aplikasi termasuk sistem peramalan dini dan penentu kebijakan (Early Warning and Decision Support Systems).
Dalam hal aplikasi-aplikasi ini, tenaga geograf dengan kemampuan analisis spasial yang terampil sangat diperlukan.
Untuk keperluan pendidikan geografi, pemahaman
tentang data dan analisis data penginderaan jauh, SIG dan teknologi informasi geospasial lainnya, perlu
dikuasai dengan baik, yang pada gilirannya dapat membantu
proses deteksi, indentifikasi, pemetaan, pengukuran, analisis
obyek geografi, sumberdaya dan lingkungan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui produk-produk utama (citra) dan turunannya (photomap, spasiomap, orthofoto,
peta dasar, peta tematik, digital terrain model, system informasi,…)."
Isi selengkapnya dapat dibaca dengan mengklik:
Unduh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar