Keongemas merupakan hama yang meresahkan petani karena binatang bercangkang ini suka memakan tanaman padi. Fertilitas yang tinggi mengakibatkan pertumbuhan keongemas ini sangat cepat. Kecepatan pertumbuhan ini juga mempercepat tingkat kerusakan tanaman padi petani. Namun ternyata di balik keberingasannya, makhluk ini juga menyimpan berbagai kemanfaatan bagi manusia. Banyak kandungan gizi yang tidak disepelekan. Keongemas banyak membawa dampak yang baik bagi umat manusia karena selain meningkatkan libido, mengobati penyakit liver, juga dapat berguna untuk meningkatkan kecerdasan seseorang.
Mengingat kemanfaaan itu, maka penulis berupaya mengangkatnya dalam sebuah proposal kewirausahaan yang disertakan dalam lomba penulisan proposal kre-atifitas siswa kewirausahaan dalam Economic Science Competition (ESC) III yang diselenggarakan Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang. Proposal ini mengupayakan agar keongemas tidak menjadi hama tetapi justru dapat dimanfaatkan sebagai makanan ringan yang muaranya dapat meningkatkan nilai tambah bagi masyarkat perdesaan dan secara tidak langsung dapat membantu para petani dalam mengatasi hama keongemas yang mengganggu tanaman padi mereka. Makanan ringan yang dimaksud adalah keong krispi. Pengolahan keongemas menjadi makanan ringan “keong krispi” ini diharapkan juga dapat meningkatkan produk (yield) desa, khususnya di Desa Sumberbening Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.
Pembuatan makanan ringan “keong krispi” ini sangat mudah. Komposisi bahan yang digunakan untuk pembuatan makanan ringan “keong krispi” adalah keongemas (Pomacea Camaliculata Lamark), minyak goreng, tepung terigu, bawang putih, kemiri, ketumbar, jahe, daun jeruk purut, mataasam, dan garam. Penggunaan rempah-rempah (bawang putih, kemiri, ketumbar, jahe, daun jeruk purut, dan mataasam) dalam pengolahan keongkrispi ini agar hasil yang diperoleh adalah keong krispi yang renyah.
Faktor yang masih menjadi kendala dalam proses pembuatan keong krispi adaLah pengupasan cangkang dan penjemuran keongemas. Pengupasan keongemas masih secara manual hingga memakan waktu yang relatif lama. Sedang dalam penjemuran keongemas masih mengandalkan keadaan cuaca. Jika cuaca kurang mendukung, misalnya sering terjadi hujan, maka keongemas yang dijemur tidak cepat kering.
Keong krispi dipasarkan dengan cara dititipkan di toko-toko, di samping juga melayani penjualan langsung di rumah produksi.
Demikianlah ringkasan dari penulisan proposal kewirausahaan yang dilakukan oleh dua siswa kelas XI.IPA2, Ayu Anisa Ulfitri dan Diina Itsna Annisa yang pembimbingnya saya sendiri. Perlu diketahui bahwa kedua siswa tersebut tidak hanya menulis, tetapi terlibat langsung dalam pembuatan keong krispi tersebut. Alhasil, proposal mereka juga dinyatakan oleh panitia masuk sepuluh besar. Untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan klik:
Download Awal Proposal
Download Isi Proposal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar