Seiring bergulirnya Mentari tepat di atas khatulistiwa pada 21 Maret lalu, belahan Bumi utara mulai berseri. Salju mulai mencair dan musim semi menjadi babak baru di belahan Bumi sana. Kehidupan menjadi lebih indah ketika bunga-bunga mulai bermekaran. Karena itu musim semi sering pula disebut dengan musim bunga. Salah satu negara di belahan Bumi utara yang mengalami musim itu adalah Jepang. Bunga-bunga yang sedang bermekaran ini gambaran musim semi di Jepang. Ternyata tidak hanya bunga sakura yang bermekaran di sana. Ada juga bunga lain yang menambah warna-warni kebun-kebun bunga di sana. Bunganya ada yang berwarna merah muda, merah, kuning, dan putih. Bermekaran indah jauh dari negeri asalnya.
Bunga itu bunga tulip yang asalnya nun jauh di sana, dari benua Eropa. Tepatnya dari negeri Belanda. Negeri yang juga dikenal dengan sebutan negeri kincir angin. Di negeri asalnya, bunga tersebut sangat tersohor hingga ke manca negara. Dari sebuah majalah holtikultura yang pernah saya baca, bunga tulip itu dibudidayakan dengan sungguh-sungguh oleh para petani holtikurtura di sana. Mereka memiliki koperasi sendiri yang kuat dan punya bursa khusus bunga tulip. Bahkan kalau saya tidak salah, pada waktu-waktu tertentu mereka mengadakan lelang. Bunga-bunga itu dikemas dalam kontainer dan diekspor ke berbagai negara.
Memperhatikan foto-foto ini, saya merasa yakin bunga tulip di Jepang juga dibudidayakan dengan sungguh-sungguh. Apalagi tanah di Jepang sangat mendukung. Tanah vulkanik subur di Jepang juga mendukung tumbuh suburnya bunga tersebut, di samping iklim yang memiliki kesamaan dengan di negeri asalnya.
Saya belum memperoleh informasi apakah jenis holtikultura ini sudah dibudidayakan oleh para pengusaha nursery di Indonesia. Namun saya berkeyakinan bahwa bunga tulip ini bisa hidup dan berkembang dengan baik di negara berjulukan jamrud khatulistiwa ini, terutama di daerah-daerah ketinggian yang berhawa sejuk seperti di mBatu, Malang danTawangmangu Kabupaten Karanganyar. Kedua daerah tersebut memang juga dikenal dengan daerah penghasil holtikultura, di samping sebagai daerah obyek wisata. Sedang gambar-gambar yang tertera pada posting-an ini diperoleh dari pemberian alumni SMAPa yang sedang bekerja di Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar