Kamis, 29 April 2010
HUTAN JATI (JALAN MENUJU DESAKU)
Selasa, 27 April 2010
PEKATNYA AIR SUNGAI BRANTAS
Minggu, 25 April 2010
CUACA DAN IKLIM
Download
Jumat, 23 April 2010
BAGAIMANA KABAR HARI BUMI?

Data-data Bumi:
Umur Bumi: 4.500.000.000tahun.
Luas Bumi: 510.541.000km².
Luas seluruh daratan: 149.000.000km².
Luas seluruh perairan laut: 361.000.000km².
Keliling Bumi: 40.000,424km.
Diameter Bumi: 12.756km.
Jari-jari Bumi pada khatulistiwa (sumbu panjang): 6.378,388km.
Jari-jari Bumi pada kutub (sumbu pendek): 6.356,909km.
Isi Bumi: 1.083.230.000
Berat Bumi 5.476.000.000.000.000.000.000ton
Rotasi Bumi dalam satu putaran: 23jam 56menit 4detik (dibulatkan menjadi 24jam).
Revolusi Bumi dalam satu putaran: 365hari 6jam 9menit 10detik (dibulatkan menjadi 365hari).
Bagian-bagian Bumi yang langsung berkaitan dengan kehidupan:
a. Litosfer (Kerak Bumi):
- Ketebalan di daratan (kerak benua): 70km.
- Ketebalan rata-rata di dasar samudra (kerak dasar samudra): 8km.
Unsur-unsur utama pembentuk kerak Bumi bagian atas: silisium (Si) dan alumunium (Al).
Unsur-unsur utama pembentuk kerak Bumi bagian bawah: silisium (Si) & Magnesium (Mg).
Daratan tertinggi: Mount Everest (+8.888m).
Tempat terendah di daratan: permukaan Laut Mati (-417m).
Tempat terendah di dasar laut: Challenger deep di palung Mariana (-10.911m).
b. Pedosfer, merupakan lapisan tanah yang terdiri dari horison O, horison A, horison B,
horison C, dan batuan induk (horison D).
c. Hidrosfer, merupakan lapisan perairan yang meliputi perairan darat dan perairan laut.
Luasnya 71% dari seluruh permukaan Bumi.
d. Atmosfer (khususnya Troposfer), merupakan lapisan udara yang berhubungan dengan
peristiwa cuaca dan iklim. Tebalnya 19km di khatulistiwa dan 8km di kutub.
Gas-gas penyusun atmosfer adalah:
- Nitrogen (N2): 78,08%
- Oksigen (O2): 20,95%
- Argon (Ar): 0,93%
- Karbon dioksida (CO2): 0,035%
- Neon (Ne): 0,0018%
- Methan (CH4): 0,00017%
- Helium (He): 0,0005%
- Hidrogen (H2): 0,00005%
- Xenon (Xe): 0,000009%
- Ozon (O3): 0,000004%
Suhu terendah menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Fakta_geografi_dunia -89,2°C berada
di Vostok, Antartika pada 21 Juli 1983. Sumber lain mengatakan di Verchoyansk, Siberia sebesar-72°C.
Suhu tertinggi menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Fakta_geografi_dunia 48°C di Death
Valley antara 6 Juli sampai 17 Agustus 1917. Sedang sumber lain menyebutkan 50°C di gurun Najd,
Saudi Arabia.
Curah hujan tertinggi terdapat di Cherrapunji, Bangladesh rata-rata sebesar 1.270cm/tahun.
Curah hujan terendah terdapat di gurun Atacama, Chili sebesar 0,01cm/tahun. Beberapa tempat di gurun tersebut bahkan tidak pernah turun hujan selama 400tahun.
e. Biosfer, merupakan lapisan kehidupan untuk tumbuhan dan hewan.
f. Antroposfer, merupakan lapisan kehidupan manusia.
Penduduk Bumi menurut Retno Kinteki (17-5-2006) sebesar 6.590.386.212jiwa. Indonesia
menduduki urutan ke-4 dengan jumlah penduduknya sebanyak 248.486.212jiwa.
Penduduk yang sedemikian banyak itu menghantarkan eksploitasi besar-besaran terhadap Bumi. Terlebih ketika ditemukannya berbagai peralatan modern hasil dari pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata menimbulkan dampak negatif yang tidak sedikit. Berbagai tempat di permukaan Bumi terjadi penurunan kualitas lingkungan. Limbah industri, limbah kendaraan bermotor, limbah rumah tangga, limbah peternakan, pembabatan hutan secara membabi-buta, aktifitas pertambangan, dan eksploitasi lahan yang berlebihan untuk pertanian terjadi dimana-mana dan mengancam eksistensi Bumi dan penghuninya. Pengubahan bentang alam menjadi bentang budaya lainnya, misal pengembangan perkotaan dengan segala sarana dan prasarananya jika tidak terencana dengan baik juga mengancam Bumi dalam jurang kehancuran. Bumi sebagai kapal ruang angkasa harus diselamatkan dari rongrongan penumpangnya sendiri, manusia. Ya, manusia! Bukan oleh makhluk lain. Dalam ajaran Islam, Al Qur'an telah mengisyaratkan hal itu seperti yang tercantum dalam Suuratu 'Rruum (Surat Al Rruum) ayat 41: "Zhahara 'lfasaadu fi'lbarri wa 'lbahri bimaa kasabat aydi 'nnaasi liyudziiqahum ba'dha 'lladzii 'amiluu la'allahum yarji'uuna". Artinya: "Telah tampak kerusakan di daratan dan di laut disebabkan oleh perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar".
Hari Bumi tahun ini diperingati oleh sebagian penduduk di berbagai belahan dunia. Di Indonesia sendiri, Hari Bumi diperingati oleh berbagai pihak. Mulai dari lembaga pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, mahasiswa dan pelajar. Metro TV bekerjasama dengan Kementrian Negara Lingkungan Hidup menggelar acara 'Go Green', di samping juga melakukan liputan ke salah satu puncak pegunungan Jayawija, Papua yang bersalju dengan menggunakan helikopter. Pada liputan itu diinformasikan bahwa luas salju yang ada di puncak tersebut telah menyusut 10% dari luas semula, yakni 20km persegi. Kompas.com juga meliput pendakian ke puncak Nggapulu pegunungan Jayawijaya yang dilakukan oleh kelompok Pecinta Alam 'Wanadri' Bandung. Dari kedua liputan itu diketahui bahwa puncak yang dulu terkenal dengan sebutan 'salju abadi' itu telah menyusut drastis akibat adanya pemanasa global.
BMKG pada 22 April 2010 pukul 19.00WIB melalui situs jejaring sosial, Facebook menginformasikan tentang perkembangan cuaca ketika itu (lihat gambar teratas). Dari citra foto satelit yang dikirimkan oleh BMKG itu, disimpulkan bahwa wilayah Indonesia masih akan terus diguyur hujan walau secara teoritis seharusnya wilayah Indonesia, khususnya pulau Jawa dan kepulauan Nusa Tenggara sudah memasuki musim kemarau seiring bergesernya gerak semu tahunan Matahari ke belahan Bumi utara, setelah tepat tanggal 21 Maret lalu berada di atas khatulistiwa. Inilah penyimpangan musim. Ketika memasuki musim kemarau intensitas curah hujan masih tinggi, sedang ketika bulan Januari lalu dimana seharusnya terjadi intensitas curah hujan tertinggi, beberapa tempat di Indonesia tidak mengalami hal tersebut. Inilah rupanya dampak dari pemanasan global yang mempengaruhi perubahan iklim global. Curah hujan yang masih tinggi pada bulan April membuat gareng-pung (bhs Jawa, semacam serangga) menghentikan suara merdunya. Gareng-pung ini sering memperdengarkan suara dengan menggerakkan sayapnya sepanjang hari ketika musim peralihan antara musim penghujan ke musim kemarau (musim pancaroba, yang dalam bahasa Jawa disebut musim mareng).
Mengingat curah hujan yang tinggi, sebagian masyarakat diharapkan untuk waspada terhadap adanya banjir dan tanah longsor. Terlebih pada daerah tepian sungai, dataran rendah, dan daerah seperti nampak pada citra foto udara hitam putih di bawah ini.
Awalnya pada peringatan Hari Bumi tahun 2010 ini, saya akan melibatkan diri pada kegiatan penghijauan bersama pengurus OSIS di lingkungan sekolah. Kegiatan tersebut merupakan program OSIS yang proposal pelaksanaan kegiatannya saya ikut menandatanganinya. Tetapi lantaran ada surat mendadak tentang pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten Malang, saya terpaksa mengurungkan niat untuk turut mengambil bagian kegiatan penghijauan tersebut karena waktunya yang bersamaan. OSN menjadi lebih penting karena saya menjadi koordinator pelaksana OSN tingkat sekolah yang sekaligus sebagai pembina OSN bidang sain Kebumian. Di samping itu pada penyelenggaraan OSN tingkat Kabupaten Malang, saya ditunjuk sebagai pengawas yang sekaligus korektor bidang sain Kebumian.
Sumber:
1. Diklat MGMP Geografi SMA Tingkat Jawa Timur. 2006. CD Penginderaan Jauh tentang
Foto Udara. Malang: Tidak Diterbitkan.
2. Gunawan, Totok, dkk. 2007. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Inter Plus.
3. H.S., Mukailani, dkk. 1986. Geografi untuk SMA Klas III Semester V + VI. Madiun:--
4. Kinteki, Retno. 2006. Geografi Penduduk (Materi Presentasi pada Diklat MGMP Geografi
SMA Tingkat Propinsi Jawa Timur. Malang: Tidak Diterbitkan.
5. Meurah, Cut, dkk. 2006. Geografi untuk SMA Kelas X. Ciracas, Jakarta: Phibeta.
6. Nianto Mulyo, Bambang & Suhandini, Purwadi. 2007. Kompetensi Dasar Geografi 1. Solo:
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
7. Rusli Yunus, M dan Warnadi. 2003. Suplemen Geografi untuk Peningkatan Imtaq Siswa SLTA. Jakarta: Bagian Proyek Peningkatan Wawasan Keagamaan Guru Jakarta, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
8. http://amriawan.blogspot.com
9. http://id.wikipedia.org/wiki/Fakta_geografi_dunia
10. http://574nk.wordpress.com/sayangi-bumi/
Kamis, 22 April 2010
INDUSTRI GAMPING

Pengantar:
Isi dari posting-an ini adalah hasil karya siswa kelas XII.IPS1, yakni Yeni Dwi Asputri dan Windi Warsia L. berkaitan dengan pengamatan aktifitas penduduk di lingkungan sekitar. Juga William Pratama dan Edi Santotos. Aktifitas penduduk di sektor industri yang mereka tulis sangat berkaitan dengan batuan induk yang ada di daerah tersebut, yakni batuan kapur. Dalam tulisan tersebut, Yeni dan Windi menjelaskan bahwa batuan tersebut diolah melalui pembakaran yang selanjutnya dijadikan gamping. Gamping hasil olahan tersebut kemudian bila dicampur sedikit air akan menjadi semacam tepung gamping. Tepung gamping tersebut biasanya berfungsi sebagai perekat atau semacam semen yang dicampurkan dengan pasir dan kadang ditambah semen merah untuk pembangunan gedung. Bisa juga berfungsi sebagai cat tembok. Biasanya berwarna putih. Di samping itu, William Pratama dan Edi Santoso menjelaskan bahwa batu kapur tersebut pada industri batu kapur yang lain diolah menjadi tepung (meal) dan sebagai bahan bangunan dengan nama dagang dolosit. Meal tersebut kemudian dijadikan sebagai bahan baku pada industri genteng. Sedang dolosit itu sendiri gamping yang sebenarnya juga sudah diolah menjadi tepung. Hanya tepung (meal) yang diberi nama dagang dolosit itu biasanya untuk perekat atau semacam semen putih. Fungsinya sama persis dengan gamping. Uraian berikut merupakan tulisan mereka.
Data tentang industri gamping
Nama pemilik : Kasenu
Lokasi : Jln. Teuku Umar no.2 RT 05/RW 12 Dusun
Kabupaten Malang
Luas lahan :16m x 16m
Jenis : Industri Sedang (klasifikasi industri
Produksi : 21ton dalam sekali bakar pada satu jobong.
1. Bahan baku dan cara memperolehnya:
a. Batu Kapur
Batu kapur merupakan bahan utama gamping. Batu ini dibeli dari tukang gali/penambang batu kapur yang biasanya meggalinya dari gua. Untuk membakar gamping dalam sekali proses pembakaran diperlukan Sembilan truk batu kapur. Biasanya batu kapur yang diambil berasal dari Dusun Pondokkobong atau daerah Karangputih, tetangga desa. Untuk menghasilkan gamping yang baik, batu kapur yang dipilih pun harus yang baik dan mempunyai berat yang sesuai.
2. Bahan pendukung:
a. Kayu
Kayu diperlukan untuk membakar batu kapur. Dalam satu kali pembakaran, diperlukan delapan truk kayu yang dibeli dari penebang kayu.
b. Karet
Karet juga digunakan untuk membakar batu kapur. Dalam pembakaran batu kapur, karet hanya dipakai sebagai pelengkap saja. Biasanya karet banyak dipakai ketika musim hujan karena ketika musim hujan sulit untuk mendapatkan kayu. Selain itu karet harganya relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan kayu. Perlu diketahui yang dimaksud karet ini adalah karet bekas atau karet limbah dari industri pengolahan karet.
3. Proses pembuatan gamping:
a. Sebelum batu dibakar, hal yang perlu dilaksanakan adalah membersihkan tempat untuk membakar gamping (berbentuk lubang besar) yang disebut jobong dari abu. Hal ini dilakukan agar batu yang akan dibakar nanti tidak hitam. Kegiatan ini dikerjakan oleh lima orang pekerja).
b. Setelah abu itu dibersihkan, batu kapur sebangyak sembilan truk itu kemudian ditata rapi berbentuk melingkar. Penataan batu kapur tersebut dikerjakan 20orang pekerja.
c. Batu-batu yang sudah ditata tadi, kemudian dibakar selama dua siang tiga malam. Dalam membakar gamping tidak boleh asal membakar karena .hasilnya bisa menjadi tidak terlalu bagus. Jika dalam pembakaran menggunakan karet, harus diperhatikan jumlah karet yang dibakar karena kalau kebanyakan karet pembakar, batu kapur yang ditata tadi bisa roboh. Pembakaran batu kapur ini dikerjakan oleh empat pekerja.
c. Setelah matang, keesokan harinya batu gamping dibongkar, kemudian diangkut ke truk untuk dipasarkan. Jika ada gamping yang tidak matang atau kena dingin terlalu lama maka akan menjadin kapur dan tidak laku dijual. Kegiatan pembongkaran ini dikerjakan oleh 18orang.
4. Pemasaran
Gamping ini dipasarkan ke berbagai daerah di Jawa Timur, yaitu: Pandaan, Pasuruan, Bangil, Japanan, dan Porong. Selain itu juga dijual kepada masyarakat sekitar.