Powered By Blogger

Sabtu, 09 Januari 2010

BENTUKAN ABRASI DI PANTAI NGLIYEP


"Indahnya pantai Ngliyep dibalik abrasi laut selatan yang terus menggerogoti pulau Jawa paling selatan", itulah kira-kira komentar dilontarkan ketika melihat gambar ini. Gambar ini diangkat oleh siswa yang bernama Wahyuning Bakti dalam kaitannya tugas mengamati fenomena-fenomena geosfer, khususnya berkaitan dengan litosfer, utamanya yang berhubungan dengan tenaga eksogen, yakni tentang abrasi. Foto ini diambil ketika terjadi pasang surut serendah-rendahnya. Pantai Ngliyep merupakan salah satu pantai yang terkenal di Kabupaten Malang. Bahkan sebelum pantai Balekambang dan Sendangbiru dikenal oleh para wisatawan, pantai ini jauh lebih dulu dikenal. Pada peta-peta chorografi, baik pada peta lama maupun peta terbitan baru, Ngliyep justru lebih sering dicantumkan daripada tempat-tempat lain di Kabupaten Malang. Hal ini menunjukkan bahwa Ngliyep merupakan suatu tempat yang penting. Pantai Ngliyep merupakan salah satu pantai klif yang berhadapan langsung dengan samudera Indonesia/samudera Hindia. Secara geologis, batuan dasar penyusun pantai ini adalah batuan sedimen, yaitu batuan kapur. Pantai Ngliyep merupakan satu titik yang terkait dengan rangkaian pegunungan karst di jalur selatan pulau Jawa. "Pegunungan Kidul", itulah nama aslinya yang kemudian dalam bahasa Indonesia sering disebut pegunungan Kapur Selatan. Gejala-gejala karst memang nampak dominan di daerah ini. Sebagai pantai yang berhadapan dengan lautan terbuka dengan gelombang besar nan ganas, maka tingkat pukulan abrasinya yang signifikan menghasilkan penggalan pulau-pulau kecil (stack & stump) yang terpisah dari pulau induknya, yakni pulau Jawa, seperti yang juga nampak pada foto di atas. Salah satu pulau kecil itu bernama pulau-gunung Kombang. Sedangkan hempasan yang menghantam pegunungan menghasilkan bentukan pantai berteras (klif) yang kebanyakan di antaranya membentuk gua-gua pantai (caves) pada bagian dasar klif, seperti yang juga nampak pada gambar tersebut di atas.

Secara administratif, pantai Ngliyep berada di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang dan berjarak 53km dari pusat Kota Malang. Akses menuju obyek wisata alam ini didukung oleh prasarana jalan beraspal
hotmix dengan klasifikasi jalan kabupaten. Sedangkan sarana transportasi yang secara teoritis melayani rute Malang--Ngliyep adalah mikrolet dengan kode jalur GN1, yakni terminal Gadang--Ngliyep pergi pulang lewat Donomulyo dan kode jalur GN2, yakni terminal Gadang--Ngliyep pergi pulang lewat Sumbermanjingkulon. Namun realitanya kedua macam miklolet yang umumnya menggunakan mobil minibus buatan Daihatsu tipe Zebra buatan tahun 1992 ini hampir tidak pernah sampai ke tempat tujuan, pantai Ngliyep karena sangat sedikit penumpang yang sampai di tempat tersebut. Kalau ada wisatawan yang menggunakan jasa itu terpaksa harus menggunakan perhitungan carteran. Kalau tidak, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan menuju pantai Ngliyep dengan menggunakan jasa ojek sepeda motor atau menyewa kendaraan plat hitam yang memang banyak ditemukan di Sumbermanjingkulon dan Donomulyo. Namun yang paling mudah tentunya membawa mobil pribadi atau menyewa kendaraan sedari awal berangkat.

Mengingat deburan ombak yang besar, di samping juga lantaran morfologi dasar pantainya yang kasar (rudget), para pengunjung dilarang mandi atau bermain air di perairan tersebut (dari berbagai sumber).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar