Seperti yang ada pada posting sebelumnya (lihat pada posting berjudul "Bahan Galian Kaolin"), kaolin (Al2O32SiO4.2H2O) merupakan satu contoh dari tanah liat berkualitas tinggi, lunak, dan tidak plastis. Mineral penyusunnya adalah kaolinit, nakrit, dan dikit dengan kekerasan antara 2--2,5 dan berat jenisnya 2,6--2,63. Seperti nampak pada gambar, warna bahan galian ini adalah putih, abu-abu putih, dan kemerah-merahan. Di samping itu ada pula kaolin yang berwarna abu-abu, kuning, atau kemerah-merahan. Endapan kaolin terjadi melalui pelapukan dan dekomposisi batuan beku dan batuan metamorf yang kaya alumunium silikat (gramit, greissen, dan porfiri kuarsa). Deposit kaolin juga bisa terjadi oleh proses kaolinisasi pada batuan felsfatik, dimana mineral-mineral potas alumunium silikat dan feldspar dirubah menjadi kaolin.
Ketika seorang mahasiswa menanyakan manfaat kaolin, sang pemilik lahan yang berada di atas tebing nyeletuk, "untuk cat ya pak". Memang benar, salah satu manfaat dari kaolin dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk pembuatan cat. Di samping itu, kaolin juga dimanfaatkan untuk keramik; bahan tahan api; porselen; bahan campuran dalam industri kertas, tekstil, karet, obat-obatan, semir, pasta gigi, kompon, dan industri kimia lainnya; serta plaster dinding. Ingat! Bahan tahan api yang dipakai dalam pembuatan pesawat ulang-alik milik Amerika Serikat itu berasal dari kaolin.
Sumber bacaan:
Direktorat Pertambangan, Departemen Pertambangan. 1969. Bahan Galian Indonesia. Jakarta: Departemen Pertambangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar