Powered By Blogger

Sabtu, 26 November 2011

PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (Versi Microsolf Office Word)

Dalam posting ini 'nuansa masel' masih mengetengahkan judul yang sama dengan posting sebelumnya. Hanya judul lengkapnya adalah "Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Konsep, Prinsip, dan Implementasinya di Sekolah)". Materi yang kali ini ditulis dengan menggunakan Microsolf Word ini juga ditulis oleh Dr. Achmad Amirudin, M.Pd (dosen jurusan Geografi Universitas Negeri Malang) yang diberikan pada kegiatan Diklat Geografi Tingkat Dasar untuk Guru SMA yang diselenggarakan oleh P4TK. Materi ini sangat penting bagi guru Geografi dan juga siswa kelas XI dan XII. Di samping itu para peserta Diklat diberi amanan untuk mengimbaskan hasil Diklat kepada guru-guru Geografi khususnya yang tidak mengikuti kegiatan tersebut. Mudah-mudahan materi ini bermanfaat, dan penyusun Materi, bapak Dr. Achmad Amirudin, M.Pd dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Amiyn.
Bagi pengunjung 'nuansa masel' yang berminat dengan materi ini dapat mengklik:

Jumat, 25 November 2011

SEMAKIN TERDESAKNYA HUTAN DI JAWA

Hampir bisa dipastikan bahwa para pemerhati lingkungan akan merasa sedih jika melihat fenomena seperti yang tertera dalam gambar di samping. Lahan berlereng curam sampai terjal yang semula berupa hutan ini tersulap menjadi lahan pertanian holtikultura. Jenis tanaman holtikulturan yang diusahan penduduk setempat di antaranya adalah sayur-sayuran pegunungan seperti kubis, sawi, petsai (sawi putih), kentang, asparagus, wortel, dll. Produk pertanian tersebut tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga untuk memenuhi pasokan sayur-mayur di berbagai kota besar di pulau Jawa dan luar pulau Jawa, terutama pulau Kalimantan dan Sulawesi.

Lagi-lagi konflik penggunaan lahan terjadi. Betapa tidak, area yang seharusnya merupakan hutan konservasi terubah demi untuk melipatgandakan produk pertanian. Usaha melipatgandakan produk pertanian berarti meningkatkan mutu kehidupan yang layak. Meningkatnya mutu kehidupan itu tidak hanya diharapkan dapat dinikmati oleh petani pengolah lahan, tetapi juga untuk semua pihak, termasuk konsumen dari produk pertanian itu karena hasil pertanian yang dimaksud dapat mencukupi kebutuhan mereka. Di lain pihak tersedia lapangan kerja baru hingga angka pengangguran dapat terkurangi. Namun demikian, setiap kegiatan pembangunan, juga kegiatan pembangunan pertanian akan selalu diikuti oleh meningkatnya entropi, yaitu ketidakaturan. Ketidakaturan yang dimaksud dalam pembangunan pertanian di pulau Jawa khususnya adalah terjadinya upaya meningkatkan produksi pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian (ekstensifikasi). Bersambung.

PENDIDIKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Materi yang di-positng-kan ini merupakan oleh-oleh ketika mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklat) Geografi tingkat dasar tingkat nasional di P4TK pertengahan September lalu.

Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan merupakan salah satu materi dari Diklat tersebut. Penyaji materinya Dr. Achmad Amirudin. Materi yang ditulis dalam Microsolf PowerPoint ini dirasa perlu untuk di-posting-kan karena berkaitan erat dengan pembelajaran Geografi pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 5: Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup, Standar Kompetensi (SK) 3: Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup dengan Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitanya dengan pembangunan berkelanjutan, dan KD 3.2 Menganalisis pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. KD 3.1 dan 3.2 itu sendiri diajarkan pada siswa kelas XI.IPS semester 2 (dua). Lantaran itulah 'nuansa masel' memberanikan diri mem-posting-kannya agar paru guru Geografi, khususnya yang tidak mengikuti diklat bisa ikut memanfaatkan materi yang sangat penting ini. Demikian pula siswa kelas XI.IPS. Di samping itu, posting ini juga bisa merupakan bentuk lain dari pengimbasan kepada guru-guru seperti yang diharapkan oleh P4TK. Semoga bapak Dr. Achmad Amirudin maklum dan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT atas kebaikan beliau. Bagi pengunjung 'nuansa masel' yang berminat dapat mengklik di bawah ini:

Rabu, 23 November 2011

INDUSTRI TAHU

Tahu merupakan makanan ringan yang menjadi kegemaran masyarakat Indonesia, terlebih bagi masyarakat asal pulau Jawa. Sebagai makanan ringan, tahu awalnya dikenal untuk lauk makan nasi. Sebagai lauk, tahu biasanya berwujud sebagai tahu goreng, kering tahu, dan bothok tahu. Kadang kala tahu juga dibuat sayur (bhs. Jawa: jangan tahu) dengan atau tanpa berbagai sayuran tambahan. Ada pula tahu rebus. Belakangan tahu telah berkembang menjadi berbagai produk olahan. Sebagai makanan ringan, tahu kemudian diolah menjadi keripik tahu, kerupuk tahu, sebagai bahan pelengkap pada rujak petis atau rujak cingur, bakso, tahu thek, tahu campur, tahu lontong, tahu berontak, cilok atau penthol tahu, sate tahu, dan masih banyak lagi produk olahan dari tahu, di samping juga dijajakan sebagai tahu goreng.

Berbagai daerah di pulau Jawa memiliki daerah penghasil tahu dengan kekhasan masing-masing. Daerah-daerah yang dikenal memiliki produk tahu yang khas di antaranya adalah tahu kuning dan tahu kenyal dari Kediri (Jawa Timur) dan tahu Sumedang (Jawa Barat). Sedang Malang (Jawa Timur) juga dikenal sebagai daerah penghasil tahu yang patut diperhitungkan, mengingat hampir setiap setiap desa di daerah tersebut memiliki industri tahu.

Penggolongan Industri
  1. Menurut Deperindak (kini Kementerian Perdagangan yang telah berpisah dengan Kementerian Perindustrian): industri tahu termasuk pada kelompok aneka industri dengan komoditi industri makanan.
  2. Menurut penggolongan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengacu pada International Standard Industrial Classification (ISIC), industri tahu ini termasuk industri rumah tangga (jumlah tenaga kerja 1--4orang), industri kecil (jumlah tenaga kerja 5--19orang), atau industri sedang (jika jumlah tenaga kerjanya berkisar antara 20--99orang).
  3. Berdasarkan bahan mentahnya, indutri tahu termasuk industri agraris.
  4. Berdasarkan lokasi unit usahanya tergolong industri yang dapat didirikan di sembarang tempat (dimana saja).
  5. Berdasarkan hasil produksinya, tergolong industri ringan.
  6. Menurut penggolongan industri berdasarkan yang mengusahakannya, industri tahu umumnya dikenal sebagai industri rakyat.
  7. Sedang menurut penggolongan industri berdasarkan pasarnya, industri tahu ini masih termasuk industri lokal (nonbasic industry).
Proses Pembuatan Tahu
Tahu adalah sejenis makanan ringan yang terbuat dari kacang kedelai yang telah difermentasi. Adapun proses pembuatannya sebagai berikut:
  1. Kedelai yang telah terpilih sebagai kedelai berkualitas baik dicuci dan kemudian direndam dalam air selama 6 (enam) jam.
  2. Kedelai hasil rendaman dicuci kembali untuk memisahkan kulit arinya.
  3. Setelah kedelai bersih, kemudian kedelai tersebut digiling sampai halus.
  4. Berselang antara 5 (lima) sampai 10menit, kedelai yang telah dihaluskan tersebut direbus selama 1 (satu) jam. Jeda waktu setelah menggiling dengan proses perebusan dilakukan agar tahu yang nanti dihasilkan dapat berkualitas baik.
  5. Hasil perebusan kedelai yang telah dihaluskan adalah bubur kedelai. Bubur kedelai tersebut kemudian dituangkan dalam saringan yang terbuat dari kain mori kasar. Hasil dari proses penyaringan berupa sari pati kedelai dan ampas. Kalau perlu ampas tadi disaring lagi dengan menyiramkan air panas hingga bubur kedelainya tidak ada lagi.
  6. Hasil penyaringan yang berupa air sari pati kedelai itulah yang akan menjadi tahu. Air sari pati itu kemudian diberi cuka dan bisa juga ditambahkan air kelapa atau cairan whey (air sari tahu bila telah menggumpal) yang telah dieramkan. Bisa juga menggunakan bubuk batu tahu (sulfat kapur).
  7. Proses pada nomor 6 (enam) tersebut kemudian menghasilkan gumpalan putih yang mulai mengendap. Gumpalan putih tersebut merupakan adonan tahu.
  8. Gumpalan putih (adonan tahu) itu kemudian dituangkan kedalam cetakan persegi empat yang beralaskan kain dan ditutup dengan kayu dan kemudian dilakukan pengepresan, sehingga sisa air yang masih ada dalam adonan tahu dapat terperas habis. Proses pengepresan menghasilkan tahu mentah yang telah memadat.
  9. Tahu mentah yang telah memadat, kemudian dipotong-potong dengan ukuran tertentu sesuai selera masing-masing.
  10. Tahu mentah siap dipasarkan. Jika ingi menghasilkan tahu berwarna kuning, biasanya potongan tahu mentah tersebut diberi air parutan kunir (kunyit) sebagai pewarna alami.
  11. Tidak jarang industri tahu juga memasarkan produknya dalam bentuk tahu goreng seperti foto yang tertera di atas.

Senin, 14 November 2011

Pendalaman Materi Geografi SKL 3: Flora Fauna TaPel 2011--2012

Persiapan Ujian Nasional Tahun Pembelajaran 2011/2012 sudah tingkat kabupaten sudah dimulai. Kegiatan diawali dengan penyusunan soal-soal pendalaman materi masing-masing matapelajaran yang diujian-nasionalkan. Penyusunnya diambil dari guru-guru terpilih dari sekolah yang ditunjuk. Sedang saya sendiri diminta menyusun soal-soal pendalaman materi untuk SKL 2 indikator mendeskripsikan keanekaragaman flora di muka Bumi sebagai potensi pendukung kehidupan sampai SKL 8. Untuk soal-soal tentang flora dan fauna ini dapat dilihat dengan mengklik:

Download

Minggu, 13 November 2011

SOAL UTS 1 KEBUMIAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

Kebumian (Geo Sciences) merupakan matapelajaran muatan lokal yang dikembangkan di sekolah kami. Ilmu Kebumian merupakan nama lain yang pada kurikulum terdahulu disebut dengan matapelajaran Bumi dan Antariksa. Standar kompetensi yang diajarkan dalam Kebumian meliputi lithosfer, atmosfer, hidrosfer, dan Bumi sebagai salah satu benda langit (anggota Tata Surya dan Jagad Raya), serta ditambahkan pula standar kompetensi tentang lingkungan hidup.

Mengapa harus ilmu Kebumian? Ada beberapa alasan yang hal tersebut, yaitu:
  1. Tidak diajarkannya matapelajaran Geografi di kelas IPA, padahal Geografi adalah ilmu yang memiliki aspek kajian tentang alam (fisik) dan manusia.
  2. Memberikan wawasan/pembekalan ilmu (khususnya tentang mineral) kepada siswa, mengingat Indonesia merupakan satu negara yang kaya akan mineral.
  3. Memberikan alternatif lain kepada siswa untuk menuntut ilmu dan berkecimpung dalam bidang mineral/bahan galian yang berwawasan lingkungan.
  4. Merupakan perwujudan dari hasil kegiatan Training of Trainer (ToT) Olimpiade Sains (OSN) Kebumian tingkat Jawa Timur tahun 2010.
Mengingat hal itulah maka diperlukan pula adanya perangkat-perangkat pembelajarannya. Dalam blog ini perangkat-perangkat itu dimasukkan dalam label OSN Kebumian. Di samping itu, sebagian materi pembelajaran ada yang masuk pada label lithosfer, atmosfer, dan hidrosfer sepaket dengan matapelajaran Geografi. Sedangkan untuk soal Ulangan Tengah Semester (UTS) 1 yang ada dalam posting ini berlabel OSN Kebumian. Bentuk soalnya pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban, dan dengan jumlah soal sebanyak 40butir. Selengkapnya silahkan klik: Download

Sekedar diketahui, gambar yang tertera dalam posting ini merupakan singkapan batubara pada sebuah tebing sungai intermitten di daerah kapur (karst) Malang Selatan.

PEMETAAN SKL GEOGRAFI 2011

Pemetaan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ditujukan untuk lebih memfokuskan persiapan dalam menghadapi Ujian Nasional (UN), khususnya dalam menghadapi UN Tahun Pembelajaran 2011/2012, baik bagi guru maupun terlebih bagi siswa. Pemetaan SKL ini sendiri merupakan hasil dari Bintek KTSP yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada awal Oktober lalu.

Seperti yang telah diketahui bahwa SKL Geografi menurut Permendiknas Nomor 46 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 huruf C tentang Kisi-kisi Ujian Nasional nomor urut 30, bahwa SKL Geografi (Program IPS) terdiri dari 8 (delapan) SKL yang meliputi:
  1. Mendeskripsikan, hakikat, obyek, ruang lingkup, prinsip, konsep, aspek, dan pendekatan Geogrfi.
  2. Menganalisis sejarah pembentukan Bumi, Tata Surya, dan Jagad Raya.
  3. Menganalisis dinamika unsur-unsur geosfer dengan kehidupan manusia.
  4. Menganalisis sumberdaya alam serta kaitannya dengan kehidupan manusia.
  5. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup.
  6. Menganalisis keterampilan dasar peta/pemetaan dalam memahami fenomena geosfer.
  7. Menganalisis pemanfaatan citra Penginderaan Jauh dan SIG sebagai media informasi fenomena geosfer.
  8. Menganalisis wilayah dan perwilayahan di dunia.
Dari delapan SKL tersebut kemudian dijabarkan menjadi 25 indikator dengan indikator terbanyak pada SKL 2, yakni sebanyak enam indikator. Sedangkan isi dari pemetaan itu sendiri dapat dilihat dengan mengklik: Download

Sabtu, 12 November 2011

PEMETAAN SK/KD GEOGRAFI KELAS XII TAHUN 2011

Pemetaan SK/KD yang ada dalam posting kali ini adalah SK/KD untuk matapelajaran Geografi kelas XII.IPS. Pemetaan SK/KD kali ini masih menggunakan standar yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melalui Bintek KTSP awal Oktober lalu. Pemetaan yang disajikan dalam bentuk tabel dengan menggunakan Microsolf Office Word ini mencakup:
- Standar Kompetensi Geografi kelas XII semester 1:
1. Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan.
2. Memahami pemanfaatan citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG).
- Standar Kompetensi Geografi kelas XII semester 2:
1. Menganalisis wilayah dan perwilayahan.

Semester 1 (gasal):
Standar Kompetensi: 1. Mempraktikkan keterampilan dasa peta dan pemetaan, mencakup Kompetensi Dasar:
1.1 Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan.
1.2 Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan.
1.3 Menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan pemanfaatan peta.

Standar Kompetensi: 2. Memahami pemanfaatan citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG), mencakup Kompetensi Dasar:
2.1 Menjelaskan pemanfaatan citra Penginderaan Jauh.
2.2 Menjelaskan pemanfaatan Sistem Informasi Geografi.

Semester 2 (genap):
Standar Kompetensi: 1. Menganalisis wilayah dan perwilayahan, meliputi Kompetensi Dasar:
1.1 Menganalisis pola persebaran spasial, hubungan, serta interaksi spasial desa dan kota.
1.2 Menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah.
1.3 Menganalisis wilayah/perwilayahan negara maju dan berkembang.
Selengkapnya silahkan klik:
Download

PEMETAAN SK/KD GEOGRAFI KELAS XI TAHUN 2011

Kesibukan tugas yang semakin meningkat ditambah kegiatan mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat), Pembinaan Teknik (Bintek), program pengimbasan pada Musyawarah Guru Matapelajaran (MGMP), dan Workshop sangat menyita waktu hingga beberapa bulan terakhir kegiatan mengisi (posting) blog ini menjadi tidak bisa terisi secara rutin. Untuk itu saya mohon maaf dan maklum kepada segenap pembaca setia.

Pada posting kali ini 'nuansa masel' mengetengahkan kembali pemetaan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) matapelajaran Geografi kelas XI. Pemetaan SK/KD Geografi ini dikembangkan menurut versi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, yang kegiatan Bintek-nya dilaksanakan awal Oktober lalu. Mengingat guru matapelajaran Geografi kelas XI ini bukan saya, maka pemetaan SK/KD yang di-posting-kan ini merupakan karya kolega satu sekolah. Walaupun demikian pemetaan SK/KD yang ada masih dalam koridor yang tidak menyimpang dari silabus Geografi untuk SMA/MA. Selengkapnya silahkan klik:

Download