Powered By Blogger

Rabu, 23 November 2011

INDUSTRI TAHU

Tahu merupakan makanan ringan yang menjadi kegemaran masyarakat Indonesia, terlebih bagi masyarakat asal pulau Jawa. Sebagai makanan ringan, tahu awalnya dikenal untuk lauk makan nasi. Sebagai lauk, tahu biasanya berwujud sebagai tahu goreng, kering tahu, dan bothok tahu. Kadang kala tahu juga dibuat sayur (bhs. Jawa: jangan tahu) dengan atau tanpa berbagai sayuran tambahan. Ada pula tahu rebus. Belakangan tahu telah berkembang menjadi berbagai produk olahan. Sebagai makanan ringan, tahu kemudian diolah menjadi keripik tahu, kerupuk tahu, sebagai bahan pelengkap pada rujak petis atau rujak cingur, bakso, tahu thek, tahu campur, tahu lontong, tahu berontak, cilok atau penthol tahu, sate tahu, dan masih banyak lagi produk olahan dari tahu, di samping juga dijajakan sebagai tahu goreng.

Berbagai daerah di pulau Jawa memiliki daerah penghasil tahu dengan kekhasan masing-masing. Daerah-daerah yang dikenal memiliki produk tahu yang khas di antaranya adalah tahu kuning dan tahu kenyal dari Kediri (Jawa Timur) dan tahu Sumedang (Jawa Barat). Sedang Malang (Jawa Timur) juga dikenal sebagai daerah penghasil tahu yang patut diperhitungkan, mengingat hampir setiap setiap desa di daerah tersebut memiliki industri tahu.

Penggolongan Industri
  1. Menurut Deperindak (kini Kementerian Perdagangan yang telah berpisah dengan Kementerian Perindustrian): industri tahu termasuk pada kelompok aneka industri dengan komoditi industri makanan.
  2. Menurut penggolongan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengacu pada International Standard Industrial Classification (ISIC), industri tahu ini termasuk industri rumah tangga (jumlah tenaga kerja 1--4orang), industri kecil (jumlah tenaga kerja 5--19orang), atau industri sedang (jika jumlah tenaga kerjanya berkisar antara 20--99orang).
  3. Berdasarkan bahan mentahnya, indutri tahu termasuk industri agraris.
  4. Berdasarkan lokasi unit usahanya tergolong industri yang dapat didirikan di sembarang tempat (dimana saja).
  5. Berdasarkan hasil produksinya, tergolong industri ringan.
  6. Menurut penggolongan industri berdasarkan yang mengusahakannya, industri tahu umumnya dikenal sebagai industri rakyat.
  7. Sedang menurut penggolongan industri berdasarkan pasarnya, industri tahu ini masih termasuk industri lokal (nonbasic industry).
Proses Pembuatan Tahu
Tahu adalah sejenis makanan ringan yang terbuat dari kacang kedelai yang telah difermentasi. Adapun proses pembuatannya sebagai berikut:
  1. Kedelai yang telah terpilih sebagai kedelai berkualitas baik dicuci dan kemudian direndam dalam air selama 6 (enam) jam.
  2. Kedelai hasil rendaman dicuci kembali untuk memisahkan kulit arinya.
  3. Setelah kedelai bersih, kemudian kedelai tersebut digiling sampai halus.
  4. Berselang antara 5 (lima) sampai 10menit, kedelai yang telah dihaluskan tersebut direbus selama 1 (satu) jam. Jeda waktu setelah menggiling dengan proses perebusan dilakukan agar tahu yang nanti dihasilkan dapat berkualitas baik.
  5. Hasil perebusan kedelai yang telah dihaluskan adalah bubur kedelai. Bubur kedelai tersebut kemudian dituangkan dalam saringan yang terbuat dari kain mori kasar. Hasil dari proses penyaringan berupa sari pati kedelai dan ampas. Kalau perlu ampas tadi disaring lagi dengan menyiramkan air panas hingga bubur kedelainya tidak ada lagi.
  6. Hasil penyaringan yang berupa air sari pati kedelai itulah yang akan menjadi tahu. Air sari pati itu kemudian diberi cuka dan bisa juga ditambahkan air kelapa atau cairan whey (air sari tahu bila telah menggumpal) yang telah dieramkan. Bisa juga menggunakan bubuk batu tahu (sulfat kapur).
  7. Proses pada nomor 6 (enam) tersebut kemudian menghasilkan gumpalan putih yang mulai mengendap. Gumpalan putih tersebut merupakan adonan tahu.
  8. Gumpalan putih (adonan tahu) itu kemudian dituangkan kedalam cetakan persegi empat yang beralaskan kain dan ditutup dengan kayu dan kemudian dilakukan pengepresan, sehingga sisa air yang masih ada dalam adonan tahu dapat terperas habis. Proses pengepresan menghasilkan tahu mentah yang telah memadat.
  9. Tahu mentah yang telah memadat, kemudian dipotong-potong dengan ukuran tertentu sesuai selera masing-masing.
  10. Tahu mentah siap dipasarkan. Jika ingi menghasilkan tahu berwarna kuning, biasanya potongan tahu mentah tersebut diberi air parutan kunir (kunyit) sebagai pewarna alami.
  11. Tidak jarang industri tahu juga memasarkan produknya dalam bentuk tahu goreng seperti foto yang tertera di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar