Gambar di atas menunjukkan adanya dua pantai klif yang saling berhadapan di antara lorong air yang terus mengabrasi bagian dasarnya. Lorong air tersebut juga berfungsi untuk memutahkan endapan pasir yang dibawa gelombang (swash) di lingkungan pantai klif tersebut. Pada beberapa daerah, pantai klif yang memiliki lubang-lubang atau cerukan-cerukan sering dimanfaatkan oleh burung walet dan/atau sriti untuk bersarang. Satu contoh, pantai klif di Karangbolong, Kabupaten Kebumen. Oleh masyarakat setempat, potensi tersebut dikelola dengan baik sebagai suatu usaha yang menguntungkan. Sarang walet dan/atau sriti yang terbuat dari air liurnya ini dijadikan komoditas ekspor, sedang kotorannya dimanfaatkan untuk pupuk.
Posting tersebut di atas berkaitan dengan pelajaran Geografi SMA untuk kelas X (sepuluh), semester 2 (dua) pada standar kompetensi: 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer dengan kompetensi dasar: 3.1 Menganalisis dinamika kecenderungan perubahan lithosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka Bumi. Adapun materi pembelajarannya adalah: Lithosfer pada submateri tenaga eksogen, khususnya berkaitan dengan pengikisan. Pada beberapa buku Geografi SMA/MA, materi ini sering pula dimasukkan pada kompetensi dasar yang berkaitan dengan Hidrosfer, materi pembelajaran Hidrosfer.
Sumber:
- Ma'mur Tanudidjaja, Moh. dan Kartawidjaja, Omi. 1986. Penuntun Pelajaran Geografi. Bandung: Ganeca Exact.
- BNSP dan Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/Model Silabus. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
- Beberapa sumber buku lainnya.
Keterangan foto:
Dokumentasi Dii Yuwono dengan obyek klif di pantai Kundangiwak Kabupaten Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar