Powered By Blogger

Minggu, 11 Desember 2011

EKSKUL KEHUTANAN

Gambar di samping ini bukan menunjukkan kegiatan pembelajaran kepada siswa untuk merusak hutan. Kegiatan yang mereka lakukan justru sebaliknya. Kegiatan yang diikuti oleh siswa kelas X (sepuluh) ini adalah kegiatan Ekstrakurikuler (Ekskul) Kehutanan dengan tujuan siswa memiliki keterampilan memelihara dan memanfaatkan hutan secara arif dan ekoefisien, mengingat hutan memiliki fungsi langsung dan tak langsung yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Dengan demikian mereka juga bisa menerapkan pembelajaran Geografi, khususnya yang berkaitan dengan kompetensi dasar dan/atau materi tentang biosfer, sumberdaya alam, dan lingkungan hidup. Di samping itu, Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Pendidikan Kewirausahaan, dan Pendidikan Penanggulangan Bencana juga tercakup dalam kegiatan ini.

Ekstrakurikuler kehutanan itu sendiri merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Pagak Kabupaten Malang. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut dilaksanakan di laboratorium kehutanan seluas lebih kurang 0,25ha yang terletak di sebelah timur dan selatan ruang kegiatan belajar (ruang kelas), menempati lahan tidur yang semula berupa tegalan. Laboratorium kehutanan itu sendiri dirintis sejak akhir 2002. Tepatnya sekitar bulan Oktober 2002. Tanaman utama yang dikembangkan dalam laboratorium kehutanan ini adalah tanaman Jati.

Mengingat jati yang ditanam dalam laboratorium kehutanan sudah berumur sembilan tahun, maka perlu adanya penjarangan tanaman. Jarak tanam pada awal penanaman jati adalah 3 x 1, artinya jarak antarbibit jati, misalnya untuk deretan arah utara--selatan sejauh 3m dan jarak untuk arah timur--barat sebesar 1m. Jarak tersebut dikembangkan berdasarkan saran dari seorang karyawan Perhutani. Jarak itu diterapkan agar bibit jati yang ditanam tersebut menjadi lurus. Kini tanaman jati tersebut rata-rata sudah relatif besar dengan tinggi rata-rata di atas tujuh meter. Mengingat hal tersebut, maka perlu penjarangan agar jarak minimum antartanaman jati menjadi 3 x 2. Penjarangan itu sendiri sudah mulai dilaksanakan tiga tahun yang lalu.

Penjarangan berarti penebangan pohon. Penebangan pohon yang diterapkan dalam ekstrakurikuler ini hanya berlaku sesuai jarak 3 x 2 atau 3 x 3 dan tanaman yang ditebang itu dipastikan tanaman yang relatif tidak lurus serta berukuran relatif kecil dibandingakan dengan tanaman-tanaman jati lain yang ada di sekitarnya. Pohon jati yang diperkirakan nantinya berongga juga ditebang. Kayu jati hasil tebangan rencananya akan dibuat tempat duduk siswa ketika waktu istirahat. Dan apabila jati ini sudah masanya dipanen, hasilnya digunakan untuk kemajuan dan kesejahteraan warga SMAPa, sebutan untuk SMA Negeri 1 Pagak. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar