Powered By Blogger

Rabu, 07 Desember 2011

PEMULUNG RENTA

Renta...
Papa...
Nestapa...

Itulah gambaran dua orang pemulung botol dan gelas plastik bekas minuman ini. Mereka terlihat sibuk menata hasil pungutannya di emperan sebuah toko. Mereka menata rapi hasil perolehannya itu sesuai dengan merek minumannya. Di antara keriput wajahnya tergurat secercah keceriaan pengobat derita. Beberapa lembar uang ribuan rupiah akan segera menjadi milik mereka setelah pengepul barang rongsokan mendatangi mereka. Hari itu mereka tak perlu was-was. Kekhawatiran tidak makan tidak akan terjadi. Sungguh perjuangan hebat yang seharusnya sudah tidak perlu mereka lakukan lagi di sisa-sisa usia senjanya.

Sementara orang-orang di sekitarnya dengan congkaknya membuang barang yang dianggap tak berharga itu dengan seenaknya. Orang-orang berada dan terhormat itu hanya acuh-tak acuh saja terhadap dua orang nenek pemulung itu, lalu meninggalkan mereka dengan derungan mobil berharga ratusan juta rupiah. Sungguh merupakan pemandangan yang sangat kotras. Jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin terlihat jelas menganga. Lalu dimana letak keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia? Ternyata jawabannya hanya terdapat pada sila kelima Pancasila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar