Powered By Blogger

Senin, 08 Maret 2010

Konsep Geografi (menanggapi keluhan pak Wijiono--SMAN 1 mBantur)

Menanggapi keluhan dari teman guru Geografi dari SMA Negeri 1 mBantur tentang soal Ujian Nasional Tahun Pembelajaran 2008/2009 matapelajaran Geografi tentang konsep Geografi. Soal tersebut selengkapnya sebagai berikut:

Soal nomor 1 untuk paket soal A dan soal nomor 2 untuk paket soal B:

Pembangunan pabrik semen perlu memperhatikan keberadaan gunung batu kapur, sarana transportasi, dan pemasaran.

Konsep Geografi yang berkaitan dengan hal itu adalah…..

A. konsep diferensiasi area

B. konsep interaksi/independensi

C. konsep keterkaitan keruangan

D. konsep keterjangkauan

E. konsep lokasi


Kupasan:

● Soal ini mengacu pada:

- Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 1:

Menganalisis hakikat, obyek, ruang lingkup, prinsip, konsep,

aspek, dan pendekatan Geografi.

- Kemampuan Yang Diuji (KYD):

Menjelaskan penggunaan konsep dasar dan pendekatan

Geografi dalam rangka memahami fenomena geosfer.

- Materi: Konsep Geografi.

- Kelas/semester: X/1.

●Indikator soal:

Disajikan stimulus tentang pembangunan pabrik semen perlu

memperhatikan keberadaan gunung kapur, sarana transportasi,

dan pemasaran, siswa dapat mengemukakan konsep Geografi

yang dimaksud.

● Ranah: kognitif—penerapan (C3).

● Tingkat kesulitan soal: sedang.

● Stimulus, stem/kalimat soal dan pilihan jawaban yang disajikan

mudah dimengerti oleh siswa, instruktif dan operasional.

Penekanan soal tersebut terletak pada konsep keterkaitan

keruangan. Konsep keterkaitan keruangan adalah: konsep yang

menunjukkan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena

dengan fenomena yang lain di suatu tempat atau ruangan, baik

yang menyangkut fenomena alam, tumbuh-tumbuhan, maupun

sosial. Konsep ini disebut pula dengan konsep asosiasi keruangan

(Bambang Nianto Mulyo dan Purwadi Suhandini, 2007:10—11).

Derajat keterkaitan yang dimaksud adalah adanya keterkaitan

antara fenomena pembangunan pabrik semen yang tidak bisa

dipisahkan dengan fenomena keberadaan gunung batu kapur,

sebab bahan mentah/bahan baku pabrik semen adalah batu kapur.

Di sisi lain pembangunan pabrik semen terkait pula dengan

fenomena sarana transportasi untuk mengangkut bahan

mentah/bahan baku dari gunung batu kapur menuju pabrik di

satu sisi, dan untuk mengangkut semen hasil produksi pabrik

tersebut menuju pasar. Untuk bisa menjual produksinya, pabrik

tersebut juga terkait adanya fenomena pemasaran. Laku tidaknya

semen yang diproduksi pabrik tersebut terkait dengan fenomena

pemasaran yang ada.

● Dengan demikian soal tersebut jawabannya adalah: C.

● Tambahan:

Untuk mempertegas hal di atas, perlu ditambahkan pengertian

dari masing-masing konsep yang dijadikan pilihan jawaban pada

soal nomor 1 untuk paket A dan nomor 2 untuk paket B,

khususnya untuk pilihan jawaban A, B, D, dan E.

- Konsep diferensiasi area adalah konsep dalam Geografi yang

digunakan untuk mempelajari perbedaan gejala Geografi antara

daerah/wilayah yang satu dengan lainnya di permukaan Bumi

yang berpengaruh pada aktifitas manusia.

Contoh: batuan induk penyusun daerah Malang Utara berbeda

dengan batuan induk penyusun daerah Malang Selatan. Batuan

induk penyusun daerah Malang Utara adalah batuan induk

vulkanis, sedang Malang selatan batuan induknya adalah batuan

kapur (karst).

- Konsep interaksi/interdependensi adalah konsep dalam

Geografi yang digunakan untuk mempelajari adanya hubungan

timbal balik dan saling ketergantungan antara suatu

daerah/wilayah dengan daerah/wilayah lainnya.

Contoh: hubungan timbal balik dan saling ketergantungan

antara desa dengan kota. Desa menghasilkan bahan pokok dan

bahan mentah/bahan baku yang dibutuh oleh kota, sedang kota

menghasilkan barang-barang industri yang dibutuhkan oleh

desa. Lantaran itulah kedua wilayah tersebut saling

membutuhkan hingga terjadilah interaksi/interdependensi antara

masyarakat desa dengan masyarakat kota.

- Konsep keterjangkauan adalah konsep dalam Geografi yang

digunakan untuk mempelajari hubungan melalui transportasi

dan komunikasi suatu daerah/wilayah yg dipengaruhi oleh

faktor jarak, kondisi medan (kondisi daerah/wilayah), dan

ada/tidak adanya sarana angkutan dan komunikasi yang

berpengaruh pada aktifitas manusia. Berdasarkan hal ini ada

daerah/wilayah/tempat yang mudah dijangkau dan ada pula

daerah yang sulit dijangkau (sering disebut daerah

terasing/terisolasi/terpencil). Konsep ini sering pula disebut

dengan konsep aksesibilitas (accessibility).

Contoh: daerah-daerah di pedalaman Papua merupakan daerah-

daerah yang sulit dijangkau, mengingat daerahnya

berpegunungan tinggi (berelief sangat kasar) sehingga pesawat

terbang perintis merupakan sarana transportasi penting. Itupun

hanya pada jam-jam tertentu ketika cuaca tidak berkabut.

Sebaliknya Jakarta dapat diakses dengan berbagai sarana

transportasi dan komunikasi secara mudah dan cepat.

- Konsep lokasi adalah konsep dalam Geografi yang digunakan

untuk menjelaskan letak/posisi suatu gejala Geografi di

permukaan Bumi yang berpengaruh pada aktifitas manusia.

Konsep lokasi dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Lokasi absolut, ialah konsep lokasi yang berdasarkan

grid/koordinat (sering pula disebut letak astronomis), bersifat

mutlak/tetap. Untuk daerah yang relatif sempit menggunakan

1 (satu) garis lintang dan 1 (satu) garis bujur, sedang untuk

daerah/wilayah yang relatif luas menggunakan 2 (dua) garis

lintang dan 2 (dua) garis bujur.

Contoh: lokasi absolut Kota Malang adalah 8°LS dan

112°30’BT, sedang lokasi absolut Indonesia adalah antara

6°LU--11°LS dan 95°BT--141°BT.

b. Lokasi relatif, ialah konsep lokasi yang berdasarkan keadaan

sekitarnya atau juga berdasarkan peninjaunya, sehingga letak

ini bisa berubah-ubah. Lokasi relatif ini sering pula disebut

letak Geografis.

Contoh: Kota Malang terletak di sebelah selatan Kota

Surabaya dan terletak di sebelah utara Kepanjen. Contoh lain,

Indonesia terletak antara benua Asia dan benua Australia dan

terletak antara samudera Pasifik dan samudera Hindia.

Sumber:

1. Akhwan Nurhasan, dkk. 2009. Geografi (Lembar Kerja dan Tugas Siswa. Surabaya: Bintang Karya.

2. Gunawan Totok, dkk. 2007. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Inter Plus.

3. Harmanto Gatot. 2008. Geografi Bilingual. Bandung: Yrama Widya.

4. Nianto Mulyo Bambang dan Suhandini Purwadi. 2004 & 2007. Kompetensi Dasar Geografi 1. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

5. S. Sri Lestari. 2007. Geografi untuk SMA dan MA Kelas X. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa.

6. Sudarsono Agus. 2009. Geografi Kontekstual. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

7. Udayanti Atik dan Effendi Johan. 2008. Seri Pendalaman Materi Geografi SMA dan MA. Jakarta: Erlanga.


3 komentar:

  1. Sip Mantap Imunya Pak, Gunung kapur di Pagak bisa ya untuk bahan semen .

    BalasHapus
  2. Terimakasih pak. Mohon pencerahan perbedaan antara konsep, prinsip, dan pendekatan geografi ( Indikatornya ). Masih bingung ketika membuat soal berhubungan dengan ketiganya.

    BalasHapus