Powered By Blogger

Rabu, 17 Februari 2010

Beda, Batuan Beku Luar Produk Gunung Semeru dan Batuan Beku Produk Gunung Kelut


Litosfer berasal dari kata lithos dan sfer/fer/ faira. Lithos artinya batuan dan fer artinya lapisan. Dengan demikian litosfer berarti lapisan batuan. Sedang ilmu yang mempelajarinya adalah Geologi. Cabang dari Geologi yang mempelajari batuan disebut Petrologi. Cabang Geologi yang mempelajari bahan galian atau mineral disebut Mineralogi. Sedang ilmu yang mempelajari tentang kristal disebut Kritalogi.

Litosfer sering pula disebut kulit Bumi/kerak Bumi (crust). Induk dari semua batuan yang ada di litosfer adalah magma (molten rock). Menurut proses terjadinya dan tempat pembentukannya, batuan di muka Bumi diklasifikasikan menjadi tiga kelompok batuan. Batuan-batuan tersebut adalah:
1. Batuan beku (igneus rock)
2. Batuan endapan/sedimen (sedimentary rock)
3. Batuan malihan/metamorf (metamorphic rock)

Batuan beku (igneus rock) adalah batuan yang terbentuk lantaran magma yang membeku melalui proses pendinginan. Berdasarkan tempat pembekuan magma, batuan beku dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Batuan beku dalam (inner igneus rock)
adalah batuan beku yang terbentuk di dapur magma (batholit), terletak jauh di dalam Bumi dan mengalami proses pendinginan dalam jangka waktu yang sangat lama. Batuan ini sering disebut pula dengan batuan plutonik/batuan abisis.
2. Batuan beku korok/gang/porfirik ('korok'igneus rock or hypabyssal rock)
adalah batuan beku yang terbentuk di korok/gang/pipa-pipa saluran gunung berapi (di dalam diatrema) atau dalam bentukan intrusi lainnya.
3. Batuan beku luar/efusif (outer igneus rock/effusive rock)
adalah batuan beku yang terbentuk di permukaan Bumi dengan proses pembekuan yang relatif cepat.

Untuk selanjutnya kajian kita hanya mengarah pada batuan beku luar. Mengingat terbentuknya batuan ini dalam waktu yang relatif cepat, maka batuan ini memiliki karakteristik: butir kristalnya halus, bahkan amorf dan sebagian memperlihatkan lubang-lubang bekas adanya gas yang terperangkap.

Salah satu contoh batuan beku luar adalah andesit. Andesit menurut Bagja Waluya (2007:110) adalah "batuan leleran dari diorit, mineral berbutir halus, komposisi mineralnya sama dengan diorit, warna kelabu". Selanjutnya Bagja Waluya menyebutkan bahwa gunung api di Indonesia menghasilkan batuan andesit dalam bentuk lava piroklastika. Batuan andesit yang banyak mengandung hornblende disebut andesit hornblenda, sedangkan yang banyak mengandung piroksin disebut andesit piroksin.

Berdasarkan hal tersebut, dua gambar batuan yang tertera tersebut menurut hemat saya adalah batuan andesit. Gambar bawah merupakan batuan beku luar produk dari gunung paling tinggi dan paling aktif di pulau Jawa, yaitu gunung api Semeru. Karakteristik dari batuan tersebut warnanya yang abu-abu kehijau-biruan. Sedang gambar atas merupakan batuan beku luar produk dari gunung Kelut yang menunjukkan warna abu-abu khas warna batuan andesit. Kedua gunung berapi ini satu rangkaian pegunungan bagian tengah pulau Jawa Bagian timur yang termasuk pada busur dalam dari busur Sunda--Banda, penggalan dari sirkum Mediterania. Bahkan kedua gunung berapi di Propinsi Jawa Timur ini hanya berjarak lurus 75km. Pada masa lampau, batuan andesit ini digunakan untuk bahan candi. Salah satu contohnya pada candi Penataran di mBlitar. Sedang pada saat ini, batuan tersebut banyak digunakan untuk pondasi bangunan, pengeras jalan beraspal, maupun untuk konstruksi beton. Batuan andesit yang berbentuk pipih/lembaran digunakan untuk batu hiasan pada dinding-dinding permukiman orang berada.

Sumber:
1. Akhwan Nur Hasan, dkk. 2009. Geografi (Lembar Kerja dan Tugas Siswa) Kelas Xb.
Surabaya: Bintang Karya.
2. Harmanto Gatot. 2008. Geografi Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1 dan 2.
Bandung: Yrama Widya.
3. Kerrod Robin. 1985. Batuan dan Mineral (Terjemahan). Jakarta: P.T. Widyadara.
4. Ma'mur Tanudidjaja Moh. & Kartawidjaja Omi. 1986. Penuntun Pelajaran Geografi. Bandung:
Ganeca Exact.
5. Nianto Mulyo Bambang & Suhandini Purwadi. 2004. Kompetensi Dasar Geografi 1. Solo: PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
6. Tim Geografi Jakarta. 2004. Geografi untuk SMA Kelas X. Ciracas, Jakarta: Erlangga.
7. Waluya Bagja. 2007. Geografi 1 SMA/MA. Bandung: Armico.
8. Wardiyatmoko K. 2006. Geografi untuk SMA Kelas X. Ciracas, Jakarta: Erlangga.
9. Yani Ahmad & Ruhimat Mamat. 2008. Geografi untuk Kelas X. Bandung: Grafindo Media
Pratama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar