
Lalat merupakan binatang kecil yang termasuk dibenci manusia. Makhluk  ini tidak pilih-pilih tempat/benda yang ingin dihinggapi. Tempat jorok  maupun tempat bersih menjadi sasaran hinggapnya. Bau tidak sedap dan  menjijikan menjadi sasaran hinggap kesukaannya. Lantaran itu lalat  sering dicap sebagai biota pembawa berbagai penyakit. Terlebih lagi di  kaki-kakinya tumbuh bulu-bulu halus yang bisa menempelkan bagian-bagian  kecil dari sesuatu yang dihinggapinya. Belum lagi telapak kaki  belakangnya yang melebar yang juga berfungsi sebagai  penahan/penyengkeram sesuatu yang dihinggapinya. Tentu kaki-kaki itu  akan cenderung membawa bagian tertentu dari sesuatu yang dihinggapinya.  Seandainya yang dihinggapi itu bunga akan tidak menjadi masalah. Sebab  yang akan terbawa adalah serbuk-serbuk sari yang justru membantu dalam  proses pembuahan. Namun jika yang dihinggapi itu sesuatu yang  jorok/kotor, maka yang akan menempel/terikut di kaki-kakinya adalah  kotoran yang bisa jadi membawa bibit penyakit. Maka dari itulah lalat  dibenci manusia.
Namun demikian menurut satu penuturan bahwa  bagian dari lalat ini yang banyak mengandung penyakit adalah pada bagian  kaki-kaki kirinya. Sedang bagian dari kaki-kaki kanannya merupakan  penangkal dari penyakit. Jadi tempat obatnya. Menurut penuturan itu,  jika misalnya air minum kita kejatuhan lalat dan air minum itu terpaksa  kita minum maka sebelum diminum, lalat yang masuk ke dalam air itu  dianjurkan untuk dibenamkan lalu dibuang, baru air itu diminum. Hal itu  dilakukan karena untuk menetralisir penyakit yang ikut terbawa masuk  dalam air minum itu.  Apakah demikian adanya? Wallahu a'lam.
*)Tulisan ini merupakan 
copy dari 
posting saya di blog saya sendiri yang beralamat pada http://nuansamasel.blogspot.com. Blog tsb mungkin akan saya hapus dan 
posting difokuskan pada blog utama, yakni http://wwwnuansamasel.blogspot ini. Mohon maklum.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar