Powered By Blogger

Rabu, 07 April 2010

ALTIMETER/BAROMETER

Altimeter dan barometer merupakan dua alat yang dipakai berkaitan dengan kegeografian. Altimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian suatu tempat dan barometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan tekanan udara pada suatu tempat. Alat-alat ini biasanya terpisah, artinya altimeter merupakan suatu alat tersendiri, dan barometer juga merupakan peralatan tersendiri. Jadi ada dua benda yang berbeda fungsi. Namun tidak demikian dengan perangkat yang tersaji pada gambar ini. Satu peralatan tetapi memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pengukur ketinggian (altimeter) dan sebagai pengukur tekanan udara (barometer).

Peralatan tersebut diperoleh kira-kira sudah lebih dari lima tahun yang lalu dari seorang tetangga yang berniat menjualnya. Ketika itu awalnya tetangga, sang pemilik tidak mematok harga. Dia hanya bilang kira-kira pas berapa. Karena waktu itu saya tidak punya uang lebih untuk membeli perangkat itu, kemudian benda itu saya tunjukkan ke teman yang sama-sama ngajar Geografi. Teman tersebut berminat dan kemudian terjadi transaksi seharga Rp 100.000,- Kira-kira perangkat tersebut menjadi dimilikinya selama satu tahun. Kemudian teman saya tersebut meminta untuk dijualkan ke sekolah yang kebetulan kepala sekolahnya juga lulusan Geografi. Jadi beliau juga tahu kemanfaatan peralatan tersebut dalam pelajaran Geografi. Lantaran itu beliau menyetujui untuk dibeli guna keperluan pembelajaran Geografi walau dalam silabus pembelajaran Geografi tingkat SMA ke bawah di Indonesia ini tidak dikenal adanya pembelajaran praktik. Kalaupun ada hanya dalam pembuatan peta. Itupun dalam penilaian di raport, apalagi ijazah tidak dinyatakan pada penilaian praktik secara khusus. Ya mungkin anggapannya Geografi itu matapelajaran yang di(masuk)kan di IPS dan tidak penting. Kalau seperti itu saya teringat ketika tadi sore, sehabis memberi bimbingan belajar Geografi kepada siswa kelas X. Siswa tersebut saya mintai pendapat tentang pembelajaran Geografi itu sebaiknya itu bagaimana? Menurutnya, "sebaiknya dalam pembelajaran Geografi itu ada praktiknya. Jadi tidak sekedar teori dan menghafal saja". "Mestinya begitu. Tetapi dalam sistem pendidikan kita tidak dikenal hal itu. Apalagi jumlah materi yang diajarkan dalam Geografi itu banyak, sedang jatah waktunya hanya dua jam. Itupun sudah ditambah satu jam. Aslinya hanya satu jam" jawab saya.

Kembali ke altimeter dan barometer. Setelah dibeli sekolah, saya mohon izin untuk membawa dan merawat peralatan tersebut. Singkat kata perlatan tersebut dalam beberapa kesempatan saya bawa. Untuk mempaskan ukuran ketinggiannya pun saya harus menuju ke stasiun keretaapi di Kepanjen yang memang pada setiap stasiun keretaapi pasti dicantumkan ketinggian tempatnya. Saya juga sudah mempelajari petunjukknya yang bahasa Inggris itu, walau saya tidak menguasai 100%. Tetapi intinya mengerti.

Kamis, 8 April 2010, perangkat tersebut saya bawa ke sekolah dengan harapan siapa tahu nanti bertemu dengan Ganendra Awang Kristandya, siswa kelas XII.IPA yang pandai bahasa Inggris atau bertemu guru pelajaran Bahasa Inggris, atau bertemu dengan guru pelajaran Speaking yang bisa dimintai tolong menterjemakan. Harapan itu jadi kenyataan. Sehabis ujian sekolah, Ganendra Awang Kristandya muncul dengan tujuan awal mencari guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kemudian saya katakan bahwa guru tersebut tidak ada di ruangnya. Mungkin ada di sekretariat panitia ujian sekolah. Anak seorang teman guru Ekonomi ini memang jago bahasa Inggris. Dia pernah mengikuti tes program pertukan pelajar Indonesia--Amerika Serikat. Sayang dia gagal pada tes tahap ke-4 dari enam tahap yang harus dijalani. Singkat kata, Awang nama panggilannya, saya mintai tolong untuk menterjemahkan petunjuk penggunaan perangkat yang diproduksi oleh "YCM" Jepang. "Bapak sudah menterjemahkan ini", tanyanya sambil menerima lembar petunjuk itu. "Sudah, tapi secara lisan saja. Tidak saya tulis. jawab saya. Nanti saya cocokkan dengan yang sudah saya pelajari, jawab saya sambil mencetak perangkat untuk ujian praktik. Tidak banyak komentar, dia mulai menulis terjemahannya. Bunyi asli teks tersebut dalam bahasa Inggris sebagai berikut:
MODEL 7030 POCKET ALTIMETER/BAROMETER

Our Model 7030 Pocket Altimeter is the top-quality instruments. You should have complete pleasure wiht this model both in the mountain and your daily life as an altimeter/barometer and as a weather-teller.

ALTIMETER: This aneroid-type altimeter indicates the altitude of your position converted from the air-pressure that goes lower as you climb up and goes higher as you go down. For example, if you are going to climb up, take out the altimeter from the case at your starting point (railway station where you leave the train or bus stop or at the foot of the mountain) before you start. Find the altitude of your starting point which is indicated on the rail-track or on topographical map. Set the altitude at the needle by turning the ring. Now, your instrument indicates exactly how hight you get as you climp up.
(Fig. 1)

BAROMETER: At the camp, set "0" on the altimeter dial at the needle before you go to bed.
Check the needle next morning or whenever you awake, if the needle moved right off the "0", the weather may break. If the needle stays at "0", the weather does not change. If it moved left, you will generally have better weather.
(Fig. 2)

a: As the air-pressure gets higher, the needle moves to left and weather gets better.
b: When the air-pressure goes down, needle moves to right, which indicates the weather may
gets bad.

Cautions: When you use the model as weather-teller as indicated above, always check the needle holding the instrument with the needle pointing straight ahead.


Ketika masih mengawali penterjemahannya, Awang bertanya pada saya, "altitude itu diartikan garis lintang atau....". "Tinggi/ketinggian", jawab saya.

Terjemahannya sebagai berikut:
Barometer (sy: Awang lupa memberi garis miring altimeter) saku tipe 7030 adalah sebuah alat dengan kualitas top (sy: mestinya langsung saja disebutkan bahwa top di situ maksudnya 'terbaik'). Anda akan mendapatkan kenyamanan dengan model ini baik (sy: dalam penggunaannya) di gunung atau dalam kehidupan sehari-hari Anda, sebagai sebuah altimeter/barometer dan sebuah petunjuk cuaca.

ALTIMETER: Altimeter bertipe aneroid ini menunjukkan ketinggian posisi Anda dan tekanan udara yang semakin rendah ketika mendaki dan semakin tinggi ketika anda turun. Misalnya, jika Anda akan mendaki, ambil altimeter dari kotaknya di titik mulai (starting point) Anda (stasiun keretaapi dimana Anda turun dari keretaapi atau di kaki gunung). Cari ketinggian dan starting point Anda yang ditunjukkan di rail track (sy: maksudnya untuk mengatur altimeter tsb. kita harus pergi ke sebuah stasiun keretaapi dengan mendasarkan pada penunjuk ketinggian tempat yang tertera/terpasang di dekat jalur keretaapi atau di tempat-tempat lainnya yang ada di stasiun keretaapi tersebut. Misalnya: Stasiun Keretaapi Malangkotabaru, ketinggian tempatnya ditulis +444m) atau di peta topografi. Atur jarum (sy: penunjuk) ketinggian dengan memutar cincin (ring). Sekarang, alat Anda menunjukkan secara tepat, seberapa tinggi Anda mendaki (sy: maksudnya altimeter tersebut sekarang telah tepat menunjukkan ketinggian tempa Anda berada, karena telah disesuaikan dengan ketinggian tempat yang penunjuknya terpampang di stasiun keretaapi).


BAROMETER: Di tenda (sy: maksudnya di tempat perkemahan/tempat kegiatan), atur "0" pada pinggiran jarum altimeter sebelum Anda tidur. Periksa jarum keesokan paginya (sy: maksudnya keesokan harinya) atau kapanpun (sy: ketika) Anda bangun (sy: bangun tidur). Jika jarum bergerak ke kanan (sy: tanda) "0", mungkin cuaca akan berubah. Jika tetap di "0", cuaca tidak berubah. Jika bergerak ke kiri, secara umum Anda akan mendapatkan cuaca yang lebih baik.

a: Selama tekanan udara semakin tinggi, jarum bergerak ke kiri dan cuaca membaik.
b: Ketika tekanan udara menurun, jarum bergerak ke kanan, dimana hal ini menunjukkan cuaca mungkin memburuk.

Perhatian: Ketika Anda menggunakan alat ini sebagai penunjuk cuaca seperti yang ditunjukkan di atas selalu cek jarum yang menahan instrumen tersebut dengan jarum menunjuk lurus.
Itu tadi terjemahan Awang yang ketika menyerahkan ke saya, dia berucap, " untuk yang istilah....." "Yang berkaitan dengan istilah Geografi nanti saya terjemahkan sendiri", sahut saya. (sy: .....) merupakan terjemahan sisipan dari saya.







4 komentar:

  1. hihihihih

    maklum pak, masih amatiran.

    BalasHapus
  2. setuju sekali pak pelajaran geografi perlu praktik. sulit rasanya bila belajar dikelas saja.

    BalasHapus
  3. kalo mau beli berapaan yak di pasaran? info dong

    BalasHapus
  4. di hape symbian saya ada aplikasi Altimeter, aplikasi ini menggunakan jalur koneksi internet ketika dibuka. Tapi belum saya coba untuk naik/turun posisi saya berpijak.

    BalasHapus