Powered By Blogger

Jumat, 16 April 2010

DATA TERISTRIK TENTANG INDUSTRI TEMPE

Pengantar:
Materi posting-an yang saya sajikan di bawah ini merupakan hasil karya siswa kelas XII.IPS3 SMA Negeri 1 Pagak Kabupaten Malang, yakni Diah Kumalasari dan Irene Nike Ronata pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran: secara kelompok (terdiri dari dua orang), melakukan observasi ke kelurahan/desa mencari data tentang aktifitas penduduk setempat. Kegiatan pembelajaran tersebut berkaitan dengan Standar Kompetensi: 2. Memahami pemanfaatan citra penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG), pada Kompetensi Dasar: 2.1 Menjelaskan pemanfaatan Sistem Informasi Geografi. Dalam mencari data di lapangan (data teristris), siswa diarahkan bahwa data yang diperoleh dari lapangan dapat digunakan untuk pengembangan data dalam SIG lainnya, yaitu tentang data spasial dan data atribut. Walaupun demikian, kupasan yang tersaji di bawah ini hanya berupa diskripsi dari perolehan data di lapangan. Data yang berupa peta tidak mereka cantumkan. Uraian lebih lanjut seperti di bawah ini:

Bahan untuk data spasial:
"Industri Tempe di Dusun mBandung RT 1/RW 1 Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang". Letak astronomis: 8 derajat Lintang Selatan dan 112 derajat 30 menit Bujur Timur


Bahan untuk data atribut:

Industri tersebut merupakan industri rumah tangga.

Biodata Pemilik industri:

Nama: Ibu Mesirah

Tanggal lahir: 11 Agustus 1955

Umur: 55 tahun

Alat dan bahan pembuatan tempe:

Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan tempe meliputi: panci, baskom, sendok besar/pengaduk dari

kayu, tampah, plastik atau daun pembungkus tempe.

Bahan pembuat tempe: kedelai dan ragi tempe.


Tempat pemasaran tempe: pasar Donomulyo dan pasar Ngelo

Harga: Rp 2.000/potong.


Proses pembuatan tempe:

1. Biji kedelai yang telah dipilih/dibersihkan dari kotoran, dicuci dengan air sumur yang bersih selama

satu jam.
2. Setelah bersih, kedelai direbus dalam air selama 2 jam.
3. Kedelai kemudian direndam selama 12 jam dalam air panas/hangat bekas air perebusan supaya kedelai

mengembang.
4. Berikutnya, kedelai direndam dalam air dingin selama 12 jam.
5. Setelah 24 jam direndam seperti pada butir 3 dan butir 4 di atas, kedelai dicuci dan dikuliti (dikupas).
6. Setelah dikupas, kedelai direbus untuk membunuh bakteri yang kemungkinan tumbuh selama

perendaman.
7. Kedelai diambil dari dandang, kemudian diletakkan di atas tampah dan diratakan tipis-tipis.

Selanjutnya, kedelai dibiarkan dingin sampai permukaan keping kedelai kering dan airnya menetes

habis.
8. Sesudah itu, kedelai dicampur dengan laru (ragi tempe sebanyak 2%) guna mempercepat/merangsang

pertumbuhan jamur. Proses mencampur kedelai dengan ragi memakan waktu sekitar 20 menit. Tahap

peragian (fermentasi) adalah tahap penentu keberhasilan dalam membuat tempe kedelai.
9. Bila campuran bahan fermentasi kedelai sudah rata, campuran tersebut dicetak pada loyang atau

cetakan kayu dengan lapisan plastik atau daun yang akhirnya dipakai sebagai pembungkus. Sebelumnya,

plastik dilubangi/ditusuk-tusuk. Maksudnya ialah untuk memberi udara supaya jamur yang tumbuh

berwarna putih. Proses percetakan/pembungkusan memakan waktu 3 jam. Daun yang biasanya buat

pembungkus adalah daun pisang atau daun jati. Ada yang berpendapat bahwa rasa tempe yang

dibungkus plastik menjadi "aneh" dan tempe lebih mudah busuk (dibandingkan dengan tempe yang

dibungkus daun).
10. Campuran kedelai yang telah dicetak dan diratakan permukaannya dihamparkan di atas rak dan

kemudian ditutup selama 24 jam.
11. Setelah 24 jam, tutup dibuka dan campuran kedelai didinginkan/diangin-anginkan selama 24 jam lagi.

Setelah itu, campuran kedelai telah menjadi tempe siap jual.


Sekilas tentang tempe:

Tempe adalah makanan asli Indonesia yang banyak digemari masyarakat, terutama masyarakat Jawa. Tempe merupakan hasil peragian kacang kedelai oleh kapang Rhizopus oligosporus. Bentuknya padat, kompak, dan terdiri dari buti-butiran kedelai yang dihubungkan satu sama lain oleh serabut-serabut yang berwarna putih. Sejak kapan tempe mulai dikenal di tanah air kita, sampai kini belum diketahui secara pasti. Diperkirakan tempe sudah dibuat orang Jawa beberapa abad silam, yakni pada zaman Mataram II.

Ada yang menduga bahwa perkembangan tempe bersamaan dengan masuknya agama Buddha di Jawa. Para bhisku yang menganut aliran vegetarian berusaha memperoleh protein dari bahan-bahan nabati. Kajian Ilmiah mengenai tempe pertama kali dilakukan oleh seorang pakar bioteknologi Belanda HC Prinsen Geerligs. Dia jugalah yang menemukan kapang tempe untuk pertama kalinya. Tempe merupakan sumber gizi yang hebat. Kandungan proteinnya sebanding dengan kandungan protein daging.

Kedelai dapat menggantikan daging dalam susunan makanan seimbang tanpa mempengaruhi nilai gizi dari susunan makanan tersebut. Bandingkan kandungan proteinnya dengan bahan lain. Kandungan protein kedelai setelah diolah menjadi tempe adalah 18,3%, protein daging sapi 18,8%, ikan bandeng 20%, telur ayam 12,8%. Di samping itu tempe juga merupakan sumber mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Misalnya: kalsium, fosfor, besi, dan mengandung vitamin B kompleks cukup banyak.

Pembentukan vitamin B kompleks dalam tempe dilakukan oleh bakteri Klebsiella, terlebih-lebih pada tempe yang dibuat secara tradisional. Vitamin ini diperlukan tubuh dalam proses pebentukan butir darah merah dan untuk mencegah terjadinya anemia pernicious atau kekurangan darah. Proses pembuatan tempe dari kedelai ini, selain meningkatkan citarasa dan aromanya, juga meningkatkan nilai gizi. Tempe mudah dicerna oleh lambung sehingga melancarkan proses penyerapan gizinya untuk tubuh. Menurut hasil penelitian, tempe dapat menurunkan kadar kholesterol dalam darah.

Orang-orang yang menderita kadar kholesterol tinggi dalam darahnya, setelah diberi diet makanan berupa hidangan tempe, kadar kholesterolnya dapat normal kembali. Hal ini karena tempe mengandung kadar mineral yang tertinggi diantara hidangan nabati yang lain. Seorang vegetarian yang gemar menyantap tempe, selain tercukupi kebutuhannya akan protein juga terbebas dari penyakit kholesterol tinggi. Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain).

Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain. Tempe mengandung lemak rendah. Hal ini cocok untuk para wanita yang hendak mempertahankan berat tubuhnya agar tetap ideal. Caranya, gunakan tempe untuk hidangan-hidangan santapan Anda. Paling tidak sebagai dalam sarapan. Tempe dapat disajikan dalam berbagai cara dari yang tradisional sampai modern. Dari tempe goreng, terik tempe, tempeburger, saus tempe, dan lain sebagainya. Jadi jika Anda seorang vegetarian tidak perlu takut kekurangan protein lagi karena dengan mengkonsumsi tempe saja, kebutuhan protein tubuh akan tercukupi. (Dari berbagai sumber).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar