Powered By Blogger

Selasa, 02 Agustus 2011

DANAU KARST

Inilah fenomena sebuah danau karst ketika musim kemarau seperti saat ini. Menurut Forel (1892, dalam Mortopo, 1980, dalam Didik Taryana, 2004), "danau adalah suatu tubuh air tergenang yang menempati suatu cekungan (basin) yang sangat kecil hubungannya dengan laut". Suatu genangan air dapat dianggap sebagai danau apabila memiliki ciri-ciri:
1. Air cukup dalam dan menunjukkan adanya perbedaan temperatur antara permukaan dan lapisan air di bawahnya.
2. Tumbuhan mengapung tidak dapat menutupi seluruh permukaan danau.
3. Ukuran genangan cukup luas yang ditunjukkan dengan adanya gelombang dan arus. Sumber air danau berasal dari air sungai, air hujan, air tanah, dan mata air.

Berdasarkan menurut penyusutan airnya, danau dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: danau glasial, danau tektonik, danau vulkanik, danau vulkano-tektonik, danau fluvial, danau karst, danau produk aktivitas laut, danau produk aktivitas angin, dan danau bendungan. Pokok pembahasan pada posting ini hanya menekankan pada danau karst. Menurut Didik Taryana (2004), danau karst adalah "danau-danau di daerah pegunungan kapur yang terjadi karena adanya proses pelarutan kapur". Proses pelarutan kapur menghasilkan bentukan berupa cekungan (basin) yang sering disebut dolina. Dolina inilah yang kemudian berfungsi sebagai penampung air yang berasal dari air sungai, air hujan, air tanah, dan mata air yang ada di sekitarnya.

Danau yang gambarnya tertera di atas adalah sebuah danau yang terdapat pada daerah kapur di Malang Selatan. Pegunungan kapur yang ada di daerah tersebut adalah rangkaian dari pegunungan Kapur Selatan yang sering disebut dengan pegunungan Kidul. Danau tersebut tepatnya terletak di Dusun Sumbersih (sering disingkat: Mbersih) Desa Kedungsalam Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Masyarakat setempat sering menyebut danau tersebut dengan nama Dam, karena di sisi selatan danau tersebut terdapat chekdam yang berfungsi untuk mengatur keluarnya air danau pada suatu sungai sink hole. Danau karst tersebut berada di ketinggian sekitar 280m di atas permukaan laut. Seiring berkurangnya curah hujan pada musim kemarau seperti saat ini dan tingkat penguapan yang ada, permukaan air danau ini menyusut drastis. Vegetasi penutup lahan sekeliling danau yang paling utama adalah jati. Walaupun demikian saat ini di sisi barat danau tersebut, lebih kurang berjarak 100m, lahannya telah diusahakan penduduk sebagai lahan perkebunan kelapa sawit. Walaupun demikian tingkat pengendapan pada danau tersebut cukup tinggi.

Danau karst merupakan bentang perairan penting bagi masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar memanfaatkan air danau tersebut untuk keperluan sehari-hari dengan menyalurkan air tersebut melalui pipa-pipa maupun selang-selang plastik, walau jumlahnya tidak terlalu banyak. Di samping itu, air danau tersebut digunakan untuk irigasi, terutama ketika musim penghujan. Adapun saat musim kemarau seperti saat ini, air di danau tersebut tidak cukup mengalirkan airnya menuju sungai yang ada di bawahnya, sehingga sungai yang ada menjadi sungai musiman. Perlu diketahui bahwa sungai di daerah karst umumnya kering pada musim kemarau. Kalaupun ada airnya, volumenya sangat terbatas (sungai periodik).

Sumber:
Didik Taryana. 2004. Hidrologi. Malang: Tidak Diterbitkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar