Kali Sat (bahasa Jawa) yang dalam bahasa Indonesia disebut sungai kering. Istilah itu kemudian digunakan untuk penamaan sungai yang gambarnya tertera pada posting ini. Belakangan nama tersebut digunakan pula untuk penamaan kampung yang ada di sekitar sungai tersebut.
Sungai menurut H.S. Wasono (1980) adalah "massa air yang secara alami mengalir pada suatu lembah". Sedang pengertian lembah itu sendiri menurut H.S. Wasono (1980) adalah "permukaan Bumi negatif (lebih rendah dari sekelilingnya) yang terbentuk lantaran pengerjaan air yang mengalir".
Ditilik dari namanya, sungai ini cenderung kering. Memang Kali Sat berdasarkan asal airnya termasuk jenis sungai hujan. Lembah sungai ini akan terisi air ketika hujan mengguyur daerah aliran sungai tersebut. Keadaan yang demikian, aliran sungainya akan sangat deras dan menimbulkan suara bergemuruh yang kadang-kadang menimbulkan kesan menakutkan. Begitu hujan reda, serta merta air yang ada di sungai tersebut akan habis. Dan sungai ini menjadi sama sekali kering ketika musim kemarau. Sedangkan berdasarkan kestabilan airnya atau berdasarkan kondisi airnya, Kali Sat tergolong sungai periodik, yakni sungai yang aliran airnya atau volume airnya tidak tetap. Aliran airnya sangat dipengaruhi oleh perubahan musim. Pada waktu musim penghujan, lembah sungainya terisi air dan debit airnya relatif besar, tetapi ketika musim kemarau, airnya kering sama sekali. Sungai yang demikian ini sering disebut sungai musiman.
Kali Sat yang gambarnya terpampang di atas, diambil pada penghujung musim penghujan yang baru lalu. Nampak masih dijumpai adanya air yang menggenang di antara batuan induk di dasar lembah. Memang secara Geologis/Geomorfologis, sungai tersebut termasuk sungai karst yang berbatuan induk berupa batuan kapur. Tepatnya sungai ini berada pada rangkaian pegunungan Kapur Selatan yang sering disebut dengan pegunungan Kidul. Secara administratif sungai tersebut berada di Dusun Kulonkali Desa Sumbermanjingkulon Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Mengingat sungai tersebut berada di daerah karst, maka pola aliran sungainya adalah pola sink holes. Sink holes adalah pola aliran sungai di daerah kapur yang berciri khas aliran sungainya sebagian menghilang (keluar/masuk) dalam tanah/lapisan batuan. Memang Kali Sat tersebut berhulu dari sebuah sungai bawah tanah yang oleh masyarakat setempat disebut ngguwa (gua). Dan sebelum bermuara ke laut, yakni samudera Indonesia (Hindia), Kali Sat ini kembali masuk sebagai sungai bawah tanah, di bawah perbukitan sebelah selatan Desa Sumbermanjingkulon.
Berdasarkan keadaan Kali Sat yang demikian itu, maka sungai ini relatif tidak bermanfaat bagi masyarakat setempat. Menurut penuturan penduduk setempat, pernah sumber air yang ada di gua (bagian sungai yang ada di bawah tanah) dimanfaatkan penduduk dengan cara dipasang mesin penyedot air, namun hanya bertahan beberapa saat. Mesin itu hanyut dan hilang terkena hempasan aliran air yang sangat deras ketika musim hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar